Dealing with tricky situations/id: Perbedaan revisi

(Created page with "Menangani keadaan yang sulit")
 
 
(40 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
 
<languages/>
 
<languages/>
  
==15. Dealing with tricky situations==
+
==15. Menangani keadaan yang sulit==
  
===Running out of time? How to save time===
+
===Kehabisan waktu? Bagaimana cara menghemat waktu===
  
Facilitators need to learn to be flexible and responsive to every group they work with. If you facilitate the same course 10 times you will find that each time it is quite different because each group will be different. Participants will have a different set of interests, different strengths and weaknesses and just the difference in composition or challenges to group cohesion will strongly affect the way a group reacts to the material you are presenting.   
+
Fasilitator sebaiknya belajar untuk bersikap fleksibel dan responsif terhadap setiap kelompok yang ia tangani. Jika anda melakukan fasilitasi untuk pelatihan yang sama hingga 10 kali, anda akan mengetahui bahwa masing-masing dari fasilitasi tersebut berbeda sebab anda menangani kelompok yang berbeda. Peserta akan memiliki ketertarikan yang beragam, kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Perbedaan komposisi atau tantangan bagi keutuhan kelompok akan sangat mempengaruhi cara kelompok merespon materi yang anda bawakan.   
  
It is easy for a course to go off track in terms of timing and emphasis. Some parts will inevitably take longer than planned. Other parts you may choose to skip through due to a variety of reasons. Experienced facilitators and trainers become very used to making quick decisions about timing in response to a particular group. To some it comes naturally. To others it takes lots of practice.
+
Sebuah pelatihan dapat dengan mudah keluar dari jalur, dari segi waktu dan fokus. Beberapa bagian biasanya berlangsung lebih lama dari yang direncanakan. Anda juga dapat memilih untuk melewatkan bagian tertentu karena sejumlah alasan. Fasilitator dan pelatih yang berpengalaman telah terbiasa untuk membuat keputusan secara cepat tentang waktu yang dibutuhkan oleh kelompok tertentu. Untuk beberapa orang, hal tersebut terjadi secara alami. Sementara, yang lain memerlukan lebih banyak latihan untuk menjadi terbiasa.
  
As you get more experience as a facilitator you will become more comfortable with the process of responding sensitively to your particular group of participants. You will spend more and more time listening and reacting to your participants, and as a result you will be constantly judging whether to push forward with the course program or dwell on particular points which are proving to be extremely beneficial, significant or revealing. You will be finely tweaking and adjusting activities and material throughout the course.
+
Seiring dengan bertambahnya pengalaman anda sebagai fasilitator, anda akan semakin nyaman dan peka dalam merespon kelompok peserta tertentu. Anda akan meluangkan lebih banyak waktu untuk menyimak dan merespon peserta pelatihan anda. Sebagai hasilnya, anda secara langsung dapat memutuskan apakah anda akan melanjutkan program pelatihan atau memperdalam poin-poin tertentu yang terbukti sangat bermanfaat, penting atau informatif. Anda akan mampu mengubah dan menyesuaikan kegiatan dan materi pelatihan dengan baik.
  
For facilitators with less experience however it is quite common to get seriously behind in the program and their first instinct will be to panic or make some pretty desperate decisions about what material to cut and what to keep. Here are few suggestions to help those facilitators through the difficult moments when they realise that they just 'aren't going to make it' because they are running out of time.
+
Fasilitator yang minim pengalaman seringkali sangat lambat dalam membawakan program dan mereka dalam kondisi panik biasanya akan mengambil keputusan nekat tentang materi yang akan dilewatkan dan yang tetap dibawakan. Berikut terdapat sejumlah saran untuk membantu fasilitator melewati saat-saat sulit dimana mereka menyadari bahwa mereka 'tidak akan berhasil' sebab mereka telah kehabisan waktu.
  
Most importantly
+
Yang paling penting
*Look at the training guide and see if there is any specific advice about what is 'less important' or perhaps background material which may be cut.
+
*Lihat panduan pelatihan dan cari tahu apakah panduan tersebut menyebutkan secara khusus tentang materi yang 'tidak begitu penting' atau mungkin materi pendukung yang boleh dilewatkan.
*Prepare
+
*Persiapkan
  
====Discussion activity====
+
====Kegiatan diskusi====
  
*Form more groups with fewer people
+
*bentuk lebih banyak kelompok yang jumlah anggotanya lebih kecil
  
====Reporting activity====
+
====Kegiatan pelaporan====
  
*Form fewer groups with more people this leads to fewer reports
+
*Bentuk lebih sedikit kelompok yang jumlah anggotanya lebih besar menghasilkan jumlah laporan yang lebih sedikit
*Select just the best or key ideas to report on
+
*Pilih ide-ide terbaik atau utama untuk dilaporkan
*Have a list prepared and ask if there are any differences with what the groups thought of
+
*Persiapkan sebuah daftar dan tanyakan jika ada hal yang berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh kelompok
  
===Difficult behaviour? How to deal with it===
+
===Perilaku yang sulit? Bagaimana menanganinya===
  
A training facilitator is keeping a fine balance between ensuring good participation from everyone, maintaining good rapport with the group and keeping good order for the benefit of everyone. A lazy trainer will let difficult behaviours continue until they become real problems and affect the quality of the course. The best way to deal with problems are to deal with them BEFORE they arise (by having the group set some agreed behavioural guidelines, or by explaining from the outset some of the threats to a successful course), or as soon as they occur (by managing activities, group work and room set up discreetly; using good body language; or speaking to the person in the group or in the break)
+
Seorang fasilitator pelatihan senantiasa menjaga keseimbangan antara memastikan setiap peserta berpartisipasi aktif, mempertahankan hubungan baik dengan kelompok dan menjaga ketertiban untuk kepentingan bersama. Seorang pelatih yang malas akan membiarkan perilaku-perilaku menyulitkan berlanjut hingga akhirnya menjadi masalah nyata yang mempengaruhi kualitas pelatihan. Cara terbaik menangani masalah adalah dengan menangani masalah tersebut SEBELUM timbul ke permukaan (dengan cara mengajak kelompok untuk menyepakati tata tertib atau menjelaskan sejak awal hal-hal yang akan mengancam keberhasilan sebuah pelatihan) atau segera setelah masalah terjadi (dengan cara mengelola kegiatan, kerja kelompok dan ruangan diatur secara diam-diam; menggunakan bahasa tubuh yang baik; atau berbicara dengan seseorang dalam kelompok atau saat istirahat)
  
====Too little participation or unresponsive====
+
====Partisipasi terlalu rendah atau tidak responsif====
  
'''Possible causes'''
+
'''Kemungkinan penyebab'''
*Doesn’t want to be in the course
+
*Tidak ingin mengikuti pelatihan
*Doesn’t understand the material
+
*Tidak memahami materi
*Worried that he will be judged or tested.
+
*Khawatir akan dinilai atau diuji
*Learns better by listening rather than contributing
+
*Belajar lebih baik saat mendengarkan dibanding saat berkontribusi
*Knows the material and is bored
+
*Sudah tahu materi dan bosan
*Simply has nothing to say.
+
*Tidak ada yang ingin dikatakan
*Not culturally appropriate to ask questions of the trainer.
+
*Secara budaya, tidak pantas bertanya kepada pelatih
  
'''Possible approaches'''
+
'''Pendekatan yang dapat dilakukan'''
*Make regular eye contact whilst smiling and looking reassuring
+
*Lakukan kontak mata secara teratur sambil tersenyum guna memberi ketenangan
*Asking “and Julie, what do you think about this?”
+
*Tanyakan, “dan Julie, apa pendapatmu tentang ini?”
*Getting people to share the reporting responsibility in a group so that everyone gets a turn.
+
*Ajak peserta untuk berbagi tanggung jawab dalam pelaporan kelompok agar setiap orang mendapat giliran.
  
====Too much participation by one person====
+
====Partisipasi seseorang terlalu tinggi====
  
'''Possible causes'''
+
'''Kemungkinan penyebab'''
*Needs to be the centre of attention or show off
+
*Ingin menjadi pusat perhatian atau pamer
*Knows the material and is bored by the pace of the training
+
*Tahu materi dan bosan dengan laju pelatihan
*Wants to be seen as the expert and different from the other participants
+
*Ingin terlihat sebagai seorang yang ahli dan berbeda dari peserta lain
  
'''Possible approaches'''
+
'''Pendekatan yang dapat dilakukan'''
*Use subtle body language and eye contact to carefully cut the person out of your line of sight for a while
+
*Gunakan bahasa tubuh yang halus dan kontak mata, secara perlahan alihkan pandangan anda dari orang tersebut untuk sementara waktu
*Acknowledge their expertise
+
*Akui keahliannya
*Appeal to other participants by saying, “Come on, don’t let Yuli do all the work.”
+
*Dorong peserta lain dengan berkata, “Ayo, jangan biarkan Yuli melakukan semua pekerjaan.”
*Give the person a coaching role or ask them to facilitate a small group discussion.
+
*Beri orang tersebut peran pembimbing atau minta ia memfasilitasi sebuah diskusi kelompok kecil.
  
====Challenges to the facilitator====
+
====Tantangan bagi fasilitator====
  
'''Possible approaches'''
+
'''Pendekatan yang dapat dilakukan'''
*Be prepared to back up what you say with evidence but don’t get into an argument
+
*Persiapkan bukti untuk mendukung hal-hal yang anda katakan, hindari adu argumen
*Say you will check up on the question raised and come back to the class with clear answers
+
*Katakan bahwa anda akan mempelajari pertanyaan yang diajukan dan akan kembali ke kelas dengan jawaban yang jelas
*Agree to disagree and move on
+
*Menerima jika ada keberatan dan lanjutkan proses 
*Speak to the person during the break.
+
*Ajak orang tersebut bicara saat istirahat
  
====Private conversations====
+
====Percakapan pribadi====
  
'''Possible approaches'''
+
'''Pendekatan yang dapat dilakukan'''
*manage activities, group work and room set up more carefully but discreetly
+
*kelola kegiatan, kerja kelompok dan ruangan diatur secara hati-hati dan diam-diam
*use good body language to gently show displeasure
+
*gunakan bahasa tubuh yang baik dan halus untuk menunjukkan rasa tidak senang
*speak to the person in the group or in the break
+
*bicara dengan seseorang dalam kelompok atau saat istirahat
  
====Jokers====
+
====Orang yang gemar bercanda====
  
'''Possible approaches'''
+
'''Pendekatan yang dapat dilakukan'''
*Focus on the serious points they make
+
*Fokus pada poin-poin yang serius
*Smile and probe further (with serious intent)
+
*Senyum dan gali lebih dalam (secara serius)
*Don’t get into a competition which will distract every one
+
*Hindari kompetisi yang dapat mengalihkan perhatian peserta
*Give them a role play where possible so that they get the opportunity to ‘perform’
+
*Ajak mereka bermain peran jika memungkinkan agar mereka memiliki kesempatan untuk 'tampil'
  
====Resentful or disengaged behaviour====
+
====Sikap benci atau memisahkan diri====
  
'''Possible approaches'''
+
'''Pendekatan yang dapat dilakukan'''
*Treat the person like everyone else and don’t pay any particular attention to the miserable behaviour.
+
*Perlakukan orang tersebut seperti anda memperlakukan peserta lain dan tidak memberi perhatian khusus untuk sikap yang buruk
*Avoid giving them an opportunity to talk about their discontent more than once
+
*Tidak memberi peluang kepada mereka untuk membahas ketidakpuasannya lebih dari sekali
*Speak to the person in the break and see if you can find out why they are so negative
+
*bicara pada mereka saat istirahat dan lihat apakah anda dapat mencari tahu alasan mengapa mereka bersikap sangat negatif
*Stressing the value of the course and its content, its relevance and importance
+
*tekankan nilai, isi, relevansi dan arti penting pelatihan

Revisi terkini pada 16 Januari 2015 19.36

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

15. Menangani keadaan yang sulit

Kehabisan waktu? Bagaimana cara menghemat waktu

Fasilitator sebaiknya belajar untuk bersikap fleksibel dan responsif terhadap setiap kelompok yang ia tangani. Jika anda melakukan fasilitasi untuk pelatihan yang sama hingga 10 kali, anda akan mengetahui bahwa masing-masing dari fasilitasi tersebut berbeda sebab anda menangani kelompok yang berbeda. Peserta akan memiliki ketertarikan yang beragam, kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Perbedaan komposisi atau tantangan bagi keutuhan kelompok akan sangat mempengaruhi cara kelompok merespon materi yang anda bawakan.

Sebuah pelatihan dapat dengan mudah keluar dari jalur, dari segi waktu dan fokus. Beberapa bagian biasanya berlangsung lebih lama dari yang direncanakan. Anda juga dapat memilih untuk melewatkan bagian tertentu karena sejumlah alasan. Fasilitator dan pelatih yang berpengalaman telah terbiasa untuk membuat keputusan secara cepat tentang waktu yang dibutuhkan oleh kelompok tertentu. Untuk beberapa orang, hal tersebut terjadi secara alami. Sementara, yang lain memerlukan lebih banyak latihan untuk menjadi terbiasa.

Seiring dengan bertambahnya pengalaman anda sebagai fasilitator, anda akan semakin nyaman dan peka dalam merespon kelompok peserta tertentu. Anda akan meluangkan lebih banyak waktu untuk menyimak dan merespon peserta pelatihan anda. Sebagai hasilnya, anda secara langsung dapat memutuskan apakah anda akan melanjutkan program pelatihan atau memperdalam poin-poin tertentu yang terbukti sangat bermanfaat, penting atau informatif. Anda akan mampu mengubah dan menyesuaikan kegiatan dan materi pelatihan dengan baik.

Fasilitator yang minim pengalaman seringkali sangat lambat dalam membawakan program dan mereka dalam kondisi panik biasanya akan mengambil keputusan nekat tentang materi yang akan dilewatkan dan yang tetap dibawakan. Berikut terdapat sejumlah saran untuk membantu fasilitator melewati saat-saat sulit dimana mereka menyadari bahwa mereka 'tidak akan berhasil' sebab mereka telah kehabisan waktu.

Yang paling penting

  • Lihat panduan pelatihan dan cari tahu apakah panduan tersebut menyebutkan secara khusus tentang materi yang 'tidak begitu penting' atau mungkin materi pendukung yang boleh dilewatkan.
  • Persiapkan

Kegiatan diskusi

  • bentuk lebih banyak kelompok yang jumlah anggotanya lebih kecil

Kegiatan pelaporan

  • Bentuk lebih sedikit kelompok yang jumlah anggotanya lebih besar – menghasilkan jumlah laporan yang lebih sedikit
  • Pilih ide-ide terbaik atau utama untuk dilaporkan
  • Persiapkan sebuah daftar dan tanyakan jika ada hal yang berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh kelompok

Perilaku yang sulit? Bagaimana menanganinya

Seorang fasilitator pelatihan senantiasa menjaga keseimbangan antara memastikan setiap peserta berpartisipasi aktif, mempertahankan hubungan baik dengan kelompok dan menjaga ketertiban untuk kepentingan bersama. Seorang pelatih yang malas akan membiarkan perilaku-perilaku menyulitkan berlanjut hingga akhirnya menjadi masalah nyata yang mempengaruhi kualitas pelatihan. Cara terbaik menangani masalah adalah dengan menangani masalah tersebut SEBELUM timbul ke permukaan (dengan cara mengajak kelompok untuk menyepakati tata tertib atau menjelaskan sejak awal hal-hal yang akan mengancam keberhasilan sebuah pelatihan) atau segera setelah masalah terjadi (dengan cara mengelola kegiatan, kerja kelompok dan ruangan diatur secara diam-diam; menggunakan bahasa tubuh yang baik; atau berbicara dengan seseorang dalam kelompok atau saat istirahat)

Partisipasi terlalu rendah atau tidak responsif

Kemungkinan penyebab

  • Tidak ingin mengikuti pelatihan
  • Tidak memahami materi
  • Khawatir akan dinilai atau diuji
  • Belajar lebih baik saat mendengarkan dibanding saat berkontribusi
  • Sudah tahu materi dan bosan
  • Tidak ada yang ingin dikatakan
  • Secara budaya, tidak pantas bertanya kepada pelatih

Pendekatan yang dapat dilakukan

  • Lakukan kontak mata secara teratur sambil tersenyum guna memberi ketenangan
  • Tanyakan, “dan Julie, apa pendapatmu tentang ini?”
  • Ajak peserta untuk berbagi tanggung jawab dalam pelaporan kelompok agar setiap orang mendapat giliran.

Partisipasi seseorang terlalu tinggi

Kemungkinan penyebab

  • Ingin menjadi pusat perhatian atau pamer
  • Tahu materi dan bosan dengan laju pelatihan
  • Ingin terlihat sebagai seorang yang ahli dan berbeda dari peserta lain

Pendekatan yang dapat dilakukan

  • Gunakan bahasa tubuh yang halus dan kontak mata, secara perlahan alihkan pandangan anda dari orang tersebut untuk sementara waktu
  • Akui keahliannya
  • Dorong peserta lain dengan berkata, “Ayo, jangan biarkan Yuli melakukan semua pekerjaan.”
  • Beri orang tersebut peran pembimbing atau minta ia memfasilitasi sebuah diskusi kelompok kecil.

Tantangan bagi fasilitator

Pendekatan yang dapat dilakukan

  • Persiapkan bukti untuk mendukung hal-hal yang anda katakan, hindari adu argumen
  • Katakan bahwa anda akan mempelajari pertanyaan yang diajukan dan akan kembali ke kelas dengan jawaban yang jelas
  • Menerima jika ada keberatan dan lanjutkan proses
  • Ajak orang tersebut bicara saat istirahat

Percakapan pribadi

Pendekatan yang dapat dilakukan

  • kelola kegiatan, kerja kelompok dan ruangan diatur secara hati-hati dan diam-diam
  • gunakan bahasa tubuh yang baik dan halus untuk menunjukkan rasa tidak senang
  • bicara dengan seseorang dalam kelompok atau saat istirahat

Orang yang gemar bercanda

Pendekatan yang dapat dilakukan

  • Fokus pada poin-poin yang serius
  • Senyum dan gali lebih dalam (secara serius)
  • Hindari kompetisi yang dapat mengalihkan perhatian peserta
  • Ajak mereka bermain peran jika memungkinkan agar mereka memiliki kesempatan untuk 'tampil'

Sikap benci atau memisahkan diri

Pendekatan yang dapat dilakukan

  • Perlakukan orang tersebut seperti anda memperlakukan peserta lain dan tidak memberi perhatian khusus untuk sikap yang buruk
  • Tidak memberi peluang kepada mereka untuk membahas ketidakpuasannya lebih dari sekali
  • bicara pada mereka saat istirahat dan lihat apakah anda dapat mencari tahu alasan mengapa mereka bersikap sangat negatif
  • tekankan nilai, isi, relevansi dan arti penting pelatihan