Field Epidemiology/id: Perbedaan revisi

Baris 40: Baris 40:
 
[[File:Recycle.svg|60px|left]]
 
[[File:Recycle.svg|60px|left]]
 
====Fasilitator====
 
====Fasilitator====
*[[Media:BasicFieldEpi Facilitator_Guide_IND v6.docx|Pedoman Fasilitator - word document]]
+
*[[Media:Basic Field Epi Facilitator_Guide_IND v6.docx|Pedoman Fasilitator - word document]]
*[[Media:BasicFieldEpi Facilitator_Guide_IND v6.pdf|Pedoman Fasilitator - PDF format]]
+
*[[Media:Basic Field Epi Facilitator_Guide_IND v6.pdf|Pedoman Fasilitator - PDF format]]
 
*[[Basic_Field:_Powerpoints|Powerpoint Fasilitator dan Isi Pelatihan]]
 
*[[Basic_Field:_Powerpoints|Powerpoint Fasilitator dan Isi Pelatihan]]
  

Revisi per 18 Maret 2015 23.45

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

Epidemiologi Lapangan

Pelatihan Tingkat Dasar: Epidemiologi Lapangan untuk Paravet

Themes256.png

Pelatihan Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar dirancang untuk disampaikan selama 3 hari. Setiap hari dibagi menjadi empat sesi yang masing-masing sepanjang 1,5 jam.

Sesi 1: Sambutan dan pengantar

Sesi 2: Ikhtisar epidemiologi

Sesi 3: Tanda, sindrom, dan membuat diagnosis

Sesi 4: Investigasi penyakit

Sesi 5: Meninjau faktor-faktor risiko

Sesi 6: Cara penyakit berkembang

Sesi 7: Penularan dan penyebaran penyakit

Sesi 8: Investigasi penyakit yang lebih besar

Sesi 9: Mengumpulkan data dan menghitung kasus

Sesi 10: Memahami informasi yang Anda kumpulkan

Sesi 11: Penerapan epidemiologi pada pekerjaan paravet

Sesi 12: Evaluasi pelatihan, kesimpulan, dan penutupan

Dokumen-dokumen untuk dibaca dan digunakan secara daring

Nuvola apps bookcase.png

Dokumen untuk Diunduh

Recycle.svg

Fasilitator

Peserta

Pelatihan Tingkat Lanjut untuk Dokter Hewan

Themes256.png

Agar para dokter hewan dapat menggunakan keterampilan epidemiologi tingkat lanjut dalam investigasi penyakit prioritas atau penyakit menular yang baru muncul, serta untuk penilaian dan pemanfaatan data penyakit iSIKHNAS dalam melakukan perencanaan pengendalian penyakit di tingkat kabupaten, provinsi, dan pemerintah pusat.

Untuk mencapai ini, para dokter hewan harus bisa:

  • Menerapkan keterampilan epidemiologi dalam merencanakan, mengimplementasikan, menganalisis, dan melaporkan kegiatan investigasi penyakit. Hal ini meliputi kajian investigasi lapangan tambahan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai penyebab penyakit dan membantu dalam penyusunan strategi pengendalian yang optimal;
  • Memahami bagaimana menafsirkan data dan informasi uji diagnostik. Menerapkan tafsiran hasil uji diagnostik pada kegiatan investigasi penyakit dan pengendalian penyakit, termasuk pengembangan dan penafsiran uji diagnostik baru;
  • Menggambarkan, menilai, dan membandingkan pilihan untuk pengendalian atau pemberantasan penyakit hewan.

Dokumen untuk dibaca dan digunakan secara daring

Nuvola apps bookcase.png


Dokumen untuk diunduh

Recycle.svg