Cara orang belajar

Revisi per 26 April 2014 13.45 oleh Hendrayatna (bicara | kontrib) (Created page with "Setiap fasilitator pelatihan harus berusaha memasukkan juga gaya belajar lain yang bukan merupakan gaya belajar yang disukainya, dan kegiatan mengajar yang mungkin kurang nyam...")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

9. Cara orang belajar

Setiap orang berbeda-beda. Masing-masing memiliki gaya dan kebiasaannya sendiri untuk cara belajar.

Kita semua punya pilihan sendiri-sendiri cara belajar yang disukai. Gaya belajar sering dikelompokkan menjadi tiga jenis utama:

  • Pendengaran - belajar dengan mendengar
  • Penglihatan - belajar dengan melihat
  • Sentuhan - belajar dengan melakukan

Namun, tidak ada orang yang hanya menggunakan satu cara belajar. Kita mungkin punya gaya tertentu yang lebih disukai, tetapi kita juga menggunakan gaya lainnya saat belajar.

Pelatihan harus memberikan peluang pembelajaran bagi semua gaya belajar dan mencakup;

  • Berbagai variasi kegiatan agar peserta tertantang dan bersemangat.
  • Berbagai variasi konfigurasi peserta agar pembelajar memperoleh kesempatan untuk bekerja sendiri, memecahkan masalah berpasangan dengan pembelajar lain, atau mendengarkan diskusi dalam kelompok yang lebih besar
  • Berbagai variasi stimuli, media, visual, baik dalam bentuk fotokopian, slide presentasi, instruksi verbal, presentasi video, atau tampilan grafis untuk membantu beragam jenis pembelajar.

Setiap orang belajar melalui lebih dari satu pendekatan – bukan hanya satu gaya belajar.

Pembelajar Lewat Pendengaran

Pembelajar lewat pendengaran kebanyakan belajar dengan mendengarkan:

  • Ceramah
  • Diskusi
  • Presentasi
  • Perkataan orang lain,
  • dan juga dengan mengucapkan sendiri.

Tekanan, nada, dan kecepatan suara instruktur membantu mereka menafsirkan dan mengingat hal-hal yang mereka dengar. Informasi tertulis kemungkinan tidak terlalu bermakna hingga didengarkan sehingga pembelajar lewat pendengaran sering memperoleh manfaat dari instruksi, diskusi, rekaman, dan debat yang diucapkan. Mereka juga dapat memperoleh manfaat dengan membaca teks keras-keras dan menggunakan alat perekam suara. Sebagai contoh, mintalah pembelajar untuk membaca keras-keras atau membuat rekaman audionya sendiri dari hal-hal seperti

  • sebagian panduan teknis yang harus mereka gunakan,
  • upaya mereka untuk mengajarkan sebagian materi,
  • deskripsi prosedur yang harus mereka pelajari agar dapat diikuti,
  • menjelaskan dengan kata-kata sendiri berbagai bagian materi penting yang harus mereka pelajari.

Pembelajar Lewat Penglihatan

Pembelajar lewat penglihatan paling efektif belajar dengan melihat:

  • Gambar
  • Demonstrasi
  • Diagram
  • Buku teks bergambar
  • Slide PowerPoint
  • Video
  • Flip chart
  • Fotokopian
  • Instruksi tertulis

Bahasa tubuh dan ekspresi wajah fasilitator membantu pembelajar lewat penglihatan untuk memahami konten. Mereka suka duduk di bagian terdepan agar tidak ada yang menghalangi pandangan mereka ke instruktur. Mereka mengingat sesuatu dengan "melihatnya" dalam benak mereka. Pembelajar lewat penglihatan suka mencatat secara terperinci untuk menyerap informasinya. Guna mendukung pembelajar lewat penglihatan, cobalah untuk menggunakan (misalnya saja) gambar yang menjelaskan, materi presentasi yang mencolok, dan grafik, warna, objek sungguhan, atau cerita dari kehidupan nyata.

Pembelajar Lewat Sentuhan

Pembelajar lewat sentuhan paling baik belajar dengan melakukan, bergerak, dan menyentuh. Mereka sulit untuk duduk diam berlama-lama. Kegiatan praktik langsung dan permainan sangat bagus bagi pembelajar lewat sentuhan. Mereka ingin menjelajahi dunia fisik di sekitar mereka secara aktif. Jadi,

  • Arahkan orang untuk bergerak secara fisik
  • Ubah lingkungan belajar
  • Berikan banyak pengalaman praktik langsung
  • Gunakan komputer untuk memperkuat pembelajaran
  • Gunakan demonstrasi untuk mengevaluasi pengetahuan

Menggabungkan berbagai gaya pembelajaran Untuk betul-betul memahami informasi baru atau keterampilan baru, kita perlu:

  • Mendengarkannya (deskripsi verbal atau "Persiapan")
  • Melihatnya (demonstrasi atau "Presentasi")
  • Mengucapkannya (mengulangi kembali atau "Praktik")
  • Melakukannya (latihan praktik atau "Praktik" lagi)
  • Mengajarkannya kepada yang lain (menjelaskan kepada orang lain, atau "Pelaksanaan")

Seperti halnya para pembelajar, instruktur juga memiliki gaya belajar yang lebih disukai. Gaya belajar tersebut akan mempengaruhi cara mereka saat mengajari.

  • Instruktur yang merupakan pembelajar lewat penglihatan kemungkinan akan lebih banyak memasukkan elemen grafis dalam pelajaran.
  • Instruktur yang merupakan pembelajar lewat pendengaran akan lebih nyaman memberikan ceramah.
  • Instruktur yang merupakan pembelajar lewat sentuhan akan langsung mengarahkan ke kegiatan, kemungkinan dengan mengurangi penekanan pada instruksi persiapan.

Setiap fasilitator pelatihan harus berusaha memasukkan juga gaya belajar lain yang bukan merupakan gaya belajar yang disukainya, dan kegiatan mengajar yang mungkin kurang nyaman baginya. Ingatlah bahwa menggunakan semua gaya belajar akan meningkatkan retensi materi setiap peserta.