ISIKHNAS Training Resources/id: Perbedaan revisi

(Created page with "Beberapa modul bergantung pada modul lain dan harus mengikuti urutan logis, sebagai contoh Module 9 : Registrasi Peternak dan Identifikasi Ternak harus sebelum Modul 10 : Mana...")
(Created page with "Untuk kabupaten yang mempunyai jejaring pelator tingkat desa, Modul 2: Pelsa : modul Pelapor Desa harus segera diberikan setelah modul pertama. Staf dapat membantu di dalam pe...")
Baris 26: Baris 26:
 
Beberapa modul bergantung pada modul lain dan harus mengikuti urutan logis, sebagai contoh Module 9 : Registrasi Peternak dan Identifikasi Ternak harus sebelum Modul 10 : Manajemen Pengembangbiakan. Beberapa modul hanya digunakan dan bermanfaat bagi sekelompok kecil pengguna sistem sehingga Korrdinator dapat memutuskan untuk memberi pelatihan ad-hoc, atau pelatihan per staf, contohnya penggunaan Pemberian Pesan Instan (Module 8) atau penggunaan data iSIKHNAS menggunakan website (Modul 16).  Beberapa modul akan sangat berguna bagi staf dengan tugas-tugas adminstratif agar memberikan dukungan yang besar bagi koordinator dalam registrasi peternak dan ternak,  mengunggah spreadsheet atau manajemen pelatihan (Modul 9, 17 dan 18).
 
Beberapa modul bergantung pada modul lain dan harus mengikuti urutan logis, sebagai contoh Module 9 : Registrasi Peternak dan Identifikasi Ternak harus sebelum Modul 10 : Manajemen Pengembangbiakan. Beberapa modul hanya digunakan dan bermanfaat bagi sekelompok kecil pengguna sistem sehingga Korrdinator dapat memutuskan untuk memberi pelatihan ad-hoc, atau pelatihan per staf, contohnya penggunaan Pemberian Pesan Instan (Module 8) atau penggunaan data iSIKHNAS menggunakan website (Modul 16).  Beberapa modul akan sangat berguna bagi staf dengan tugas-tugas adminstratif agar memberikan dukungan yang besar bagi koordinator dalam registrasi peternak dan ternak,  mengunggah spreadsheet atau manajemen pelatihan (Modul 9, 17 dan 18).
  
For those districts with a network of village-level reporters, Module 2 : Pelsa : Village Reporter module should probably follow quickly after the first module. Staff will be able to assist in the training which often requires higher levels of input and reassurance. A Signs Recognition sub-module can be conducted at the same time to further engage and equip this valuable resource.   
+
Untuk kabupaten yang mempunyai jejaring pelator tingkat desa, Modul 2: Pelsa : modul Pelapor Desa harus segera diberikan setelah modul pertama. Staf dapat membantu di dalam pelatihan yang sering kali memerlukan banyak masukan dan penegasan. Sub-modul Pengenalan Tanda dapat diberikan bersamaan dengan sumber seanjutnya atau disertakan dengan sumber penting ini.   
  
 
As soon as training in a module has taken place, it is imperative that staff commence to '''use''' the new tools (sms messages, most often) '''immediately.''' It must be adopted by all relevant staff at the same time to ensure excellent compliance from the outset.  Coordinators should monitor the system particularly closely during the initial period directly after training has occurred.  Staff should never be left to make too many mistakes and become frustrated.  Coordinators have monitoring tools at their fingertips which can help to diagnose reporting problems and offer immediate support and advice to staff having difficulties.  These should be used to their fullest during this adoption phase.
 
As soon as training in a module has taken place, it is imperative that staff commence to '''use''' the new tools (sms messages, most often) '''immediately.''' It must be adopted by all relevant staff at the same time to ensure excellent compliance from the outset.  Coordinators should monitor the system particularly closely during the initial period directly after training has occurred.  Staff should never be left to make too many mistakes and become frustrated.  Coordinators have monitoring tools at their fingertips which can help to diagnose reporting problems and offer immediate support and advice to staff having difficulties.  These should be used to their fullest during this adoption phase.

Revisi per 24 Maret 2015 21.49

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

Pusat Pelatihan iSIKHNAS

ISIKHNAS mini logo.svg

Bagian ini dirancang untuk pelatih dan orang lain yang terlibat dalam mempersiapkan pelatihan bagi staf kesehatan hewan dan hewan di Indonesia untuk membantu mereka dalam menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional, iSIKHNAS.

Pelatihan untuk iSIKHNAS dibagi menjadi beberapa Modul Pelatihan yang mudah diatur. Modul-modul ini dirancang untuk

  • memastikan pelatihan dilakukan secepat dan seefisien mungkin - sebagian besar satu hari atau kurang,
  • mengurangi banyaknya persiapan yang diperlukan oleh para pelatih,
  • memastikan kekonsistenan bahan pelatihan dan pendekatannya,
  • sefleksibel mungkin sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas lokal,
  • digunakan untuk kelompok maupun individu, sebagai latihan dan sebagai unit untuk belajar secara mandiri,
  • mendorong program yang sedang berlangsung bagi pengembangan staf

Informasi untuk Pelatih dan Koordinator

Sistem yang sangat bermanfaat ini terdiri dari berbagai macam fungsi untuk bergagai staf kesehatan hewan sehingga untuk menjadikan pelatihan ini mudah diatur dan efesien, fungsi-fungsi ini telah dipecah-pecah ke dalam modul yang singkat, dan spesifik untuk tujuan yang diinginkan, yang sebagian besar dapat dilatih dalam satu hari dan sering kali kurang dari satu hari.

Maksudnya bahwa ketika iSIKHNAS pertama kali diperkenalkan di kabupaten, SEMUA staf veteriner yang setiap hari terlibat dalam pelayanan kesehatan hewan bagi para peternak dan ternaknya dilatih oleh koordinator kabupaten yang baru dengan bantuan dari koordinator provinsi dan pelatih ahli. Modul pertama akan selalu Modul 1 : Pelaporan Penyakit Rutin dan Manajemen Kasus." Modul ini memperkenalkan staf mengenai pentingnya prinsip-prinsip dan filosofi dibalik dibuatnya iSIKHNAS, memperkenalkan fungsi-fungsi inti dan mekanisme pelaporan dan memberikan praktik lebih dan membiasakan diri dengan sistem yang didorong oleh pelayanan. Modul ini terdiri dari pelaporan penyakit rutin dan prioritas dari lapangan, pengobatan, pengiriman sampel ke lab, tindak lanjut dan hasil - tugas yang paling umum dan inti yang dilakukan oleh semua staf di dinas kabupaten. Modul 1 adalah prasyarat untuk semua modul yang ditujukan bagi kelompok staf lapangan teknis.

Dari pengalaman, modul pertama memerlukan para pelatih yang mempunyai motivasi serta mendapat dukungan yang baik dengan tingkat energi yang baik, memberikan kesabaran dan waktu untuk membuat para pengguna sistem yang baru berkesempatan untuk berlatih dan mendapatkan kepercayaan diri. Ini adalah modul yang menentukan seberapa baik staf beradaptasi untuk perubahan dan menerima pelatihan fitur-fitur baru yang diberikan di masa mendatang. Ini akan memberikan dasar untuk modul-modul berikutnya. Setelah modul pertama, koordinator kabupaten menjadi penanggung jawab penuh membuat dan melaksanakan rencana pelatihan berikutnya untuk staf. Rencana yang dibuat harus merespons prioritas kabupaten dan provinsi, juga tingkat motivasi dan ketertarikan staf dan kemampuan mereka menyerap dan melakukan praktik-praktik baru. Perlu dicatat bahwa pada waktu tertentu koordinator kabupaten bertanggung jawab untuk melatih semua staf baru (yang baru untuk iSIKHNAS dan baru di kabupaten atau provinsi) dalam Modul 1 ketika kebutuhan meningkat. Pada saat ini diperlukan akan ada banyak pengguna yang percaya diri yang dapat membantu tugas pelatihan ini.

Setelah menguasai prinsip dasar, pesan SMS pertama dan refleks untuk menggunakan berbagai macam pertanyaan sistem untuk membantu pelaporan yang akurat, pengalaman menunjukan bahwa staf mengerti dan menggunakan semua pesan berikutnya dengan sangat cepat dna mudah. Direkomendasikan bahwa setidaknya satu modul baru diperkenalkan kepada staf setiap bulan, tetapi perlu diingat tidak semua staff memerlukan semua alat yang ada sehingga target perserta dapat berbeda-beda setiap saat. Tidak semua staf terlibat dalam produksi dan pengembangbiakan atau pelaporan rumah potong, tidak semua staf memerlukan pelatihan Investigasi Penyakit Prioritas dan Respons, dan seterusnya. Beberapa modul, seperti Statistik Populasi Desa, Kegiatan Vaksinasi atau Surveilans Aktif (Modul 5, 6 dan 7) melibatkan satu pesan dan hanya dilakukan sebelum kegiatan yang direncanakan seperti pengumpulan dan pencatatan data populasi ternak desa, atau rencana kegiatan vaksinasi sebagai bagian dari program kabupaten atau provinsi atau rencana kegiatan pengambilan sampel sebagai bagian dari program surveilans aktif.

Beberapa modul bergantung pada modul lain dan harus mengikuti urutan logis, sebagai contoh Module 9 : Registrasi Peternak dan Identifikasi Ternak harus sebelum Modul 10 : Manajemen Pengembangbiakan. Beberapa modul hanya digunakan dan bermanfaat bagi sekelompok kecil pengguna sistem sehingga Korrdinator dapat memutuskan untuk memberi pelatihan ad-hoc, atau pelatihan per staf, contohnya penggunaan Pemberian Pesan Instan (Module 8) atau penggunaan data iSIKHNAS menggunakan website (Modul 16). Beberapa modul akan sangat berguna bagi staf dengan tugas-tugas adminstratif agar memberikan dukungan yang besar bagi koordinator dalam registrasi peternak dan ternak, mengunggah spreadsheet atau manajemen pelatihan (Modul 9, 17 dan 18).

Untuk kabupaten yang mempunyai jejaring pelator tingkat desa, Modul 2: Pelsa : modul Pelapor Desa harus segera diberikan setelah modul pertama. Staf dapat membantu di dalam pelatihan yang sering kali memerlukan banyak masukan dan penegasan. Sub-modul Pengenalan Tanda dapat diberikan bersamaan dengan sumber seanjutnya atau disertakan dengan sumber penting ini.

As soon as training in a module has taken place, it is imperative that staff commence to use the new tools (sms messages, most often) immediately. It must be adopted by all relevant staff at the same time to ensure excellent compliance from the outset. Coordinators should monitor the system particularly closely during the initial period directly after training has occurred. Staff should never be left to make too many mistakes and become frustrated. Coordinators have monitoring tools at their fingertips which can help to diagnose reporting problems and offer immediate support and advice to staff having difficulties. These should be used to their fullest during this adoption phase.

iSIKHNAS Modul


Old training material