Making sure that participants learn/id: Perbedaan revisi

(Created page with "====Pertanyaan Terbuka==== Pertanyaan terbuka cenderung dimulai dengan apa, mengapa, bagaimana, atau jelaskan.")
(Created page with "Jika memang terjadi hal seperti itu: *Dorong yang lain untuk lebih berpartisipasi dengan memberi mereka kesempatan untuk bertanya lebih dahulu. *Sebagai upaya terakhir, bica...")
 
(13 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 27: Baris 27:
 
Pertanyaan terbuka cenderung dimulai dengan apa, mengapa, bagaimana, atau jelaskan.  
 
Pertanyaan terbuka cenderung dimulai dengan apa, mengapa, bagaimana, atau jelaskan.  
  
An open question asks the respondents to think and reflect. It typically requires a longer answer. There is typically not one correct answer to an open question.  
+
Pertanyaan terbuka mengajak penjawabnya untuk berpikir dan merenung. Pertanyaan seperti ini umumnya memerlukan jawaban yang lebih panjang. Biasanya tidak ada satu jawaban yang paling benar untuk pertanyaan terbuka.  
  
An example of an open question is “What do you think about the video we just watched?”  
+
Contoh pertanyaan terbuka adalah “Apa pendapat Anda tentang video yang baru kita tonton?”  
  
A facilitator may use open questions to:  
+
Facilitator dapat menggunakan pertanyaan terbuka untuk:  
*Generate discussion
+
*Memulai diskusi
*Find out how the class is feeling
+
*Mengetahui bagaimana pemikiran para peserta dalam kelas
*Get people to open up
+
*Mengajak orang untuk terbuka
*Get the class to think about what they’ve learned.  
+
*Mengajak kelas untuk memikirkan apa yang telah mereka pelajari.  
  
====Questions to Different Audiences====
+
====Pertanyaan Kepada Pemirsa yang Berbeda-beda====
An instructor can direct a question to different audiences.  
+
Instruktur dapat memberikan pertanyaan kepada pemirsa yang berbeda-beda.  
*Direct a question to one person (maybe to tap into that person’s expertise)  
+
*Pertanyaan langsung kepada satu orang (mungkin untuk menggali keahlian orang tersebut)  
*Direct a question to the whole group (good for starting discussions)  
+
*Pertanyaan langsung kepada seluruh kelompok (cara bagus untuk memulai diskusi)  
*Ask a rhetorical question (not intended to be answered but to stimulate thinking)  
+
*Mengajukan pertanyaan retoris (tidak dimaksudkan untuk dijawab, tetapi untuk mendorong pemikiran lebih lanjut)  
  
====Recall and Apply Questions====
+
====Pertanyaan untuk Mengingat Kembali dan Menerapkan====
There are two kinds of evaluation questions that an instructor can ask:  
+
Ada dua jenis pertanyaan evaluasi yang dapat ditanyakan instruktur:  
*A recall question: Learners repeat back what they have learned.  
+
*Pertanyaan untuk mengingat kembali: Pembelajar mengulangi kembali apa yang telah dipelajarinya.  
*An apply question: Learners have to think about what they have learned and apply it to a new situation.  
+
*Pertanyaan untuk menerapkan: Pembelajar harus merenungkan apa yang telah dipelajarinya dan menerapkan pembelajaran tersebut dalam situasi baru.  
*“What if” questions are apply questions. Apply questions will tell you the most about what a learner has learned.  
+
*Pertanyaan “Coba bayangkan jika...” merupakan jenis pertanyaan untuk menerapkan. Pertanyaan semacam ini paling jelas menggambarkan apa yang telah dipelajari si pembelajar.  
  
====How to ask a question====
+
====Cara mengajukan pertanyaan====
Indicators of good questions:  
+
Petunjuk pertanyaan yang baik:  
*Brief
+
*Singkat
*Clear and easy to understand
+
*Jelas dan mudah dimengerti
*Asked with a friendly tone
+
*Diajukan dengan nada yang bersahabat
*Allow people time to think about the answer
+
*Memberikan waktu bagi orang-orang untuk memikirkan jawabannya
  
There are also some guidelines for how to ask questions to a group and how to ask questions to an individual.  
+
Ada juga pedoman mengenai cara mengajukan pertanyaan kepada kelompok dan cara mengajukan pertanyaan kepada individu.  
  
To a group, you:  
+
Kepada kelompok, Anda:  
*Ask the question
+
*Mengajukan pertanyaan
*Wait, to give people time to think
+
*Lalu menunggu untuk memberi mereka waktu berpikir
*Call on someone
+
*Meminta seseorang untuk menjawab
  
To an individual, you:  
+
Kepada individu, Anda:  
*Call on the person (to make sure they are listening)  
+
*Memanggil seseorang (untuk memastikan mereka mendengarkan)  
*Ask the question
+
*Mengajukan pertanyaan
*Wait to give the person time to think
+
*Menunggu untuk memberi dirinya waktu berpikir
 
   
 
   
====How to answer a question====
+
====Cara menjawab pertanyaan====
Questions asked by the participants can tell trainers where learners are having difficulties. Don’t feel obligated to answer them yourself. Turn the question into a relay question and ask someone else to answer it.  
+
Pertanyaan yang diajukan peserta dapat memberi petunjuk apakah pembelajar mengalami kesulitan. Jangan merasa bahwa pertanyaan tersebut wajib Anda jawab sendiri. Ubah pertanyaan itu menjadi pertanyaan estafet dan minta peserta lain yang menjawabnya.  
  
In the classroom, be sure to repeat the question before answering it. Paraphrase any lengthy questions. This helps ensure that you understand the question (if you are wrong, the questioner will tell you) and that everyone in the room has heard it.  
+
Di ruang kelas, pastikan untuk mengulangi kembali pertanyaan sebelum menjawabnya. Uraikan kembali pertanyaan yang panjang. Hal ini akan membantu memastikan bahwa Anda memahami pertanyaan tersebut (jika Anda salah, penanya akan memberi tahu) dan bahwa semua orang di dalam ruangan telah mendengar pertanyaan tersebut.  
  
Acknowledge any questions that you cannot answer. Be sure to get back to the group as soon as possible.  
+
Akui jika ada pertanyaan yang tidak dapat Anda jawab. Pastikan untuk mencarikan jawabannya dan memberitahukan kepada kelompok sesegera mungkin.  
  
Some learners may ask questions about everything. Their questions may appear to be habitual or an indication that the learner is not understanding a lot of the material. If their many questions are slowing down the entire group, you will note some frustration on the part of other participants.  
+
Beberapa pembelajar mungkin akan bertanya tentang segalanya. Pertanyaannya mungkin merupakan kebiasaan atau petunjuk bahwa si pembelajar tidak memahami sebagian besar materi. Jika pertanyaannya begitu banyak sehingga memperlambat kecepatan belajar seluruh kelompok, Anda akan mulai melihat tanda-tanda frustrasi di antara para peserta yang lain.  
  
When that is the case:  
+
Jika memang terjadi hal seperti itu:  
*Encourage others to participate more by recognizing their questions first.  
+
*Dorong yang lain untuk lebih berpartisipasi dengan memberi mereka kesempatan untuk bertanya lebih dahulu.  
*As a last resort, take the individual aside and ask if he or she could hold the questions until the breaks or after the session is over, at which time the trainer would quickly go through any questions the individual may have.
+
*Sebagai upaya terakhir, bicaralah empat mata dengan individu bersangkutan dan mintalah dirinya untuk menyimpan dulu pertanyaannya sampai waktu istirahat atau setelah sesi berakhir, dan kemudian pelatih akan dengan cepat menjawab setiap pertanyaan dari individu tersebut.

Revisi terkini pada 8 Mei 2014 10.22

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

16. Memastikan peserta mempelajari sesuatu

Mengajukan dan menjawab pertanyaan

Ada banyak alasan untuk mengajukan pertanyaan. Evaluasi hanyalah salah satu dari berbagai alasan tersebut. Ajukan pertanyaan untuk:

  • Mengajak orang terlibat dan tertarik
  • Mendorong diskusi
  • Mengarahkan pemikiran (gunakan pertanyaan sebagai proses penemuan, sehingga memungkinkan peserta untuk memfasilitasi dan memandu pelatihan)

Ada beberapa jenis pertanyaan.

  • Pertanyaan Terbuka dan Tertutup

Pertanyaan Tertutup

Pertanyaan tertutup biasanya hanya dijawab dengan ya atau tidak, salah atau benar. Pertanyaan tertutup juga dapat berupa pertanyaan yang jawabannya sangat terbatas, seperti “Siapakah Presiden Indonesia yang pertama?” Jawaban: Soekarno.

Instruktur dapat menggunakan pertanyaan tertutup untuk:

  • Menguji pengetahuan
  • Memperoleh jawaban cepat
  • Menjaga kendali atas kelas
  • Beristirahat sejenak
  • Memaksakan pilihan antara jawaban yang benar dan salah.

Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka cenderung dimulai dengan apa, mengapa, bagaimana, atau jelaskan.

Pertanyaan terbuka mengajak penjawabnya untuk berpikir dan merenung. Pertanyaan seperti ini umumnya memerlukan jawaban yang lebih panjang. Biasanya tidak ada satu jawaban yang paling benar untuk pertanyaan terbuka.

Contoh pertanyaan terbuka adalah “Apa pendapat Anda tentang video yang baru kita tonton?”

Facilitator dapat menggunakan pertanyaan terbuka untuk:

  • Memulai diskusi
  • Mengetahui bagaimana pemikiran para peserta dalam kelas
  • Mengajak orang untuk terbuka
  • Mengajak kelas untuk memikirkan apa yang telah mereka pelajari.

Pertanyaan Kepada Pemirsa yang Berbeda-beda

Instruktur dapat memberikan pertanyaan kepada pemirsa yang berbeda-beda.

  • Pertanyaan langsung kepada satu orang (mungkin untuk menggali keahlian orang tersebut)
  • Pertanyaan langsung kepada seluruh kelompok (cara bagus untuk memulai diskusi)
  • Mengajukan pertanyaan retoris (tidak dimaksudkan untuk dijawab, tetapi untuk mendorong pemikiran lebih lanjut)

Pertanyaan untuk Mengingat Kembali dan Menerapkan

Ada dua jenis pertanyaan evaluasi yang dapat ditanyakan instruktur:

  • Pertanyaan untuk mengingat kembali: Pembelajar mengulangi kembali apa yang telah dipelajarinya.
  • Pertanyaan untuk menerapkan: Pembelajar harus merenungkan apa yang telah dipelajarinya dan menerapkan pembelajaran tersebut dalam situasi baru.
  • Pertanyaan “Coba bayangkan jika...” merupakan jenis pertanyaan untuk menerapkan. Pertanyaan semacam ini paling jelas menggambarkan apa yang telah dipelajari si pembelajar.

Cara mengajukan pertanyaan

Petunjuk pertanyaan yang baik:

  • Singkat
  • Jelas dan mudah dimengerti
  • Diajukan dengan nada yang bersahabat
  • Memberikan waktu bagi orang-orang untuk memikirkan jawabannya

Ada juga pedoman mengenai cara mengajukan pertanyaan kepada kelompok dan cara mengajukan pertanyaan kepada individu.

Kepada kelompok, Anda:

  • Mengajukan pertanyaan
  • Lalu menunggu untuk memberi mereka waktu berpikir
  • Meminta seseorang untuk menjawab

Kepada individu, Anda:

  • Memanggil seseorang (untuk memastikan mereka mendengarkan)
  • Mengajukan pertanyaan
  • Menunggu untuk memberi dirinya waktu berpikir

Cara menjawab pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan peserta dapat memberi petunjuk apakah pembelajar mengalami kesulitan. Jangan merasa bahwa pertanyaan tersebut wajib Anda jawab sendiri. Ubah pertanyaan itu menjadi pertanyaan estafet dan minta peserta lain yang menjawabnya.

Di ruang kelas, pastikan untuk mengulangi kembali pertanyaan sebelum menjawabnya. Uraikan kembali pertanyaan yang panjang. Hal ini akan membantu memastikan bahwa Anda memahami pertanyaan tersebut (jika Anda salah, penanya akan memberi tahu) dan bahwa semua orang di dalam ruangan telah mendengar pertanyaan tersebut.

Akui jika ada pertanyaan yang tidak dapat Anda jawab. Pastikan untuk mencarikan jawabannya dan memberitahukan kepada kelompok sesegera mungkin.

Beberapa pembelajar mungkin akan bertanya tentang segalanya. Pertanyaannya mungkin merupakan kebiasaan atau petunjuk bahwa si pembelajar tidak memahami sebagian besar materi. Jika pertanyaannya begitu banyak sehingga memperlambat kecepatan belajar seluruh kelompok, Anda akan mulai melihat tanda-tanda frustrasi di antara para peserta yang lain.

Jika memang terjadi hal seperti itu:

  • Dorong yang lain untuk lebih berpartisipasi dengan memberi mereka kesempatan untuk bertanya lebih dahulu.
  • Sebagai upaya terakhir, bicaralah empat mata dengan individu bersangkutan dan mintalah dirinya untuk menyimpan dulu pertanyaannya sampai waktu istirahat atau setelah sesi berakhir, dan kemudian pelatih akan dengan cepat menjawab setiap pertanyaan dari individu tersebut.