Surveillance course participant/id: Perbedaan revisi

(Created page with "Peserta pelatihan surveilans")
 
 
(167 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
==Surveillance: Participant Manual==
+
==Surveilans: Panduan Peserta==
  
=== About this manual ===
+
==Mengenai panduan ini==
This manual contains a very brief outline of the session headings and key concepts from the training course on Surveillance.  
+
Panduan ini terdiri atas ikhtisar singkat mengenai judul-judul sesi dan konsep-konsep utama dari kursus pelatihan tentang Surveilans.  
  
A copy of this manual is intended to be provided to every participant attending the training course in Surveillance.
+
Salinan dari panduan ini akan disediakan bagi setiap peserta yang menghadiri pelatihan Surveilans.
  
The ''2014'' ''Pedoman Teknis Surveilans Penyakit Hewan Menular'' (Technical guidelines for infectious animal disease surveillance) serves as the complete reference book for this training course, and will be provided to all participants.  
+
''2014'' ''Pedoman Teknis Surveilans Penyakit Hewan Menular'' (Technical guidelines for infectious animal disease surveillance) berperan sebagai buku referensi lengkap untuk kursus pelatihan ini, dan akan disediakan untuk seluruh peserta.  
  
This manual is arranged by session headings based on the order and content of the teaching sessions in a three-day training course prepared for delivery of the material.
+
Panduan ini disusun menurut judul-judul sesi yang didasarkan pada urutan dan isi sesi pengajaran dalam suatu pelatihan tiga hari yang telah disiapkan untuk menyampaikan bahan ajar.
  
== Session 1 Welcome and Introduction ==
+
== Sesi 1 Sambutan dan Pengantar ==
  
===Course structure ===
+
=== Struktur pelatihan ===
            '''Session           Session title '''
+
            '''Sesi           Judul sesi '''
  
            Session 1         Welcome and Introduction                 
+
            Sesi 1       Sambutan dan Pengantar              
  
            Session 2         Overview of Surveillance
+
            Sesi 2         Ikhtisar Surveilans
  
            Session 3         Surveillance objectives
+
            Sesi 3         Tujuan-Tujuan Surveilans
  
            Session 4         Measures of disease
+
            Sesi 4         Pengukuran Penyakit
  
            Session 5         Structured surveys
+
            Sesi 5         Survei Terstruktur
  
            Session 6         Aggregation point surveillance and sentinel herd/flocks
+
            Sesi 6         Surveilans poin agregasi surveilans dan kumpulan/ternak sentinel
  
            Session 7         Laboratory surveillance, syndromic surveillance, and negative reporting
+
            Sesi 7         Surveilans laboratorium, surveilans sindromik dan pelaporan negatif
  
            Session 8         The farmer reporting system (1)       
+
            Sesi 8         Sistem pelaporan peternak (1)    
  
            Session 9         The farmer reporting system (2)       
+
            Sesi 9         Sistem pelaporan peternak (2)      
  
            Session 10       Farmer reporting system (improving reporting rates); Participatory approaches to surveillance
+
            Sesi 10       Sistem pelaporan peternak (meningkatkan tingkat pelaporan); Pendekatan partisipatif terhadap surveilans
  
            Session 11       iSIKHNAS and its role in surveillance             
+
            Sesi 11       iSIKHNAS dan perannya dalam surveilans             
  
            Session 12       Course Evaluation, Conclusion, and Closing              
+
            Sesi 12       Evaluasi, Kesimpulan dan Penutupan Kursus              
  
=== Introduction ===
+
=== Pengantar ===
This course has been developed as part of the Australian-Indonesian Partnership for Emerging Infectious Diseases program to improve the collection, management and use of animal health information to improve capacity for effective disease control and prevention.
+
Kursus ini dikembangkan sebagai bagian dari Kemitraan Australia-Indonesia untuk program Penyakit Menular yang Baru Muncul untuk meningkatkan pengumpulan, pengelolaan dan penggunaan informasi kesehatan hewan guna meningkatkan kapasitas pengendalian dan pencegahan penyakit yang efisien.
  
The training in surveillance has been developed for training of staff whose roles include decision-making about surveillance activities, including their planning and implementation.
+
Pelatihan tentang surveilans ini dikembangkan untuk pelatihan para staf yang berperan dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan-kegiatan surveilans, termasuk pula perencanaan dan pelaksanaannya.
  
The overall effect of improvements in animal disease control and prevention will be better health and well-being of the whole community.
+
Dampak keseluruhan dari peningkatan dalam pengendalian dan pencegahan penyakit hewan ini adalah tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
  
=== What are we going to learn in the course? ===
+
=== Apa yang akan kita pelajari dalam pelatihan ini? ===
  
Over the next three days we will be talking about:  
+
Selama tiga hari ke depan, kita akan membicarakan tentang:  
  
* different approaches to animal disease surveillance
+
* pendekatan yang berbeda-beda terhadap surveilans kesehatan hewan
  
* the farmer reporting system, and how it might be improved
+
* sistem pelaporan peternak, dan bagaimana hal ini dapat ditingkatkan
  
* accessing iSIKHNAS outputs for use in planning, managing and analysing surveillance activities.
+
* mengakses hasil-hasil iSIKHNAS untuk digunakan dalam perencanaan, pengelolaan dan analisis kegiatan-kegiatan surveilans.
  
By learning about each of these areas, participants will be gaining new skills.
+
Dengan mempelajari setiap bidang ini, peserta akan memperoleh keterampilan baru.
  
'''What will you be able to do by the end of this course?'''
+
'''Apa yang akan dapat anda lakukan di akhir dari pelatihan ini?'''
  
By the end of this course you will understand the different approaches to animal disease surveillance and be able to use this knowledge to contribute to effective surveillance of animal health problems for the benefit of Indonesian livestock and their owners.
+
Peserta diharapkan dapat memahami pendekatan yang berbeda-beda terhadap surveilans penyakit hewan dan mampu menggunakan pengetahuan ini untuk berkontribusi pada surveilans yang efektif terhadap permasalahan kesehatan hewan demi hewan ternak dan pemiliknya di Indonesia.
  
== Session 2 Overview of Surveillance ==
+
== Sesi 2: Ikhtisar mengenai Surveilans ==
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
'''Surveillance''' is the systematic ongoing collection and analysis of information related to disease and timely distribution of information so that appropriate decisions can be made
+
'''Surveilans'''adalah pengumpulan dan analisis infomasi yang sistmatis dan berkelanjutan terkait penyakit dan pendistribusian informasi yang tepat waktu untuk tujuan pengambilan keputusan yang sesuai
  
The surveillance process involves multiple steps.
+
Proses surveilans melibatkan beragam langkah.
  
Surveillance data is used by decision-makers in many aspects of their work.
+
Data surveilans digunakan oleh para pembuat keputusan dalam berbagai aspek di pekerjaan mereka.
  
Surveillance is MORE than just watching for disease.
+
Surveilans adalah LEBIH dari sekedar mengamati penyakit saja.
  
Surveillance information is of no value unless people who need to know about it are informed and can act on it.
+
Informasi surveilans bukan merupakan sesuatu yang bernilai kecuali masyarakat yang memerlukan informasi tersebut diberitahukan dan mereka dapat bertindak secara sesuai.
  
These are the steps of the surveillance process:
+
Berikut adalah langkah-langkah dalam proses surveilans:
  
# find out about disease
+
# mengetahui penyakit
# report the findings
+
# melaporkan temuan-temuan
# summarise and analyse the data  
+
# menyimpulkan dan menganalisis data  
# produce outputs for interpretation
+
# menghasilkan hasil yang kemudian diinterpretasikan
# make decisions based on the data and its interpretations.  
+
# mengambil keputusan-keputusan berdasarkan data dan interpretasinya.  
  
We are very fortunate because all of the middle steps (reporting, summarising and analysing, preparation of outputs) can now be handled by iSIKHNAS.
+
Kita sangat beruntung karena saat ini seluruh langkah menengah (pelaporan, penyimpulan dan analisis, persiapan hasil) dapat dikerjakan oleh iSIKHNAS.
  
iSIKHNAS is Indonesia's new animal health information system. The system uses every day technology in simple but clever ways to gather data from the field and make it immediately available to stakeholders in ways that are readily useful and meaningful.  
+
iSIKHNAS adalah sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang baru. Sistem ini menggunakan teknologi sehari-hari secara sederhana namun cerdas, untuk mengumpulkan data dari lapangan dan segera menyediakannya bagi para pemangku kepentingan dalam bentuk yang siap digunakan dan bermakna.  
  
Read more about how surveillance information is used in the ''Pedoman Teknis Surveilans Penyakit Hewan Menular'', pp 5-6.
+
Baca lebih lanjut tentag bagaimana informasi surveilans digunakan dalam ''Pedoman Teknis Surveilans Penyakit Hewan Menular'', hal 5-6.
  
== Session 3 Surveillance objectives ==
+
'''Sesi 3: '''Tujuan-tujuan surveilans
  
 
'''Video'''
 
'''Video'''
  
[YouTube link Session 3 Surveillance Objectives]
+
[Tautan YouTube Sesi 3 Tujuan-Tujuan Surveilans]
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
Surveillance objectives can be grouped into two categories: surveillance for diseases that we do have, and surveillance for diseases that are not present.
+
Tujuan-tujuan surveilans dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: surveilans pada penyakit-penyakit yang memang sudah ada dan surveilans pada penyakit-penyakit yang tidak ada.
  
Every surveillance activity must have a specific objective or purpose. No country can afford to do surveillance without a purpose, or out of interest alone.
+
Setiap kegiatan surveilans harus memiliki suatu tujuan yang spesifik Tidak ada negara yang mampu melakukan surveilans tanpa adanya tujuan, atau hanya berdasarkan keinginan melakukannya saja.
  
There are many reasons for doing surveillance, but they can be grouped into two main categories, each of which has two sub-categories, as shown in the diagram above.
+
Ada banyak alasan dilakukannya surveilans, tetapi mereka dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori utama, masing-masing memiliki dua sub-kategori, seperti yang ditunjukkan dalam diagram di atas.
  
Doing surveillance for diseases that we DO have is easy to understand. Knowing how much disease we have, and where it is, is important. Decision-makers have to decide how much budget is needed for disease control activities, and where it should be spent. Finding every case of a particular disease becomes extremely important at the end of an eradication program, or where the disease is very important for public health reasons (such as rabies).
+
Melakukan surveilans terhadap penyakit-penyakit yang memang sudah ada mudah untuk dimengerti. Memahami seberapa banyak penyakit yang kita miliki, dan dimana saja, merupakan sesuatu yang penting. Para pengambil keputusan harus memutuskan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan-ekgiatan pengendalian penyakit, dan dimana anggaran tersebut akan digunakan. Menemukan setiap kasus dari sebuah penyakit tertentu menjadi sesuatu yang sangat penting di akhir dari program pemberantasan yang dicanangkan, atau dimana keberadaan penyakit tersebut adalah sangat penting untuk alasan-alasan kesehatan masyarakat (seperti rabies).
  
Doing surveillance for diseases that we do not have sometimes seems less important, but we need to do it to confirm that disease is not there, or to find it early if it gets in. Again, this knowledge is important for decision-makers, who need to know if they can stop expensive control programs because they are no longer needed. Sometimes, being able to show that disease is absent opens up new trade opportunities.
+
Melakukan surveilans terhadap penyakit-penyakit yang tidak kita miliki terkadang terlihat tidak terlalu penting, namun kita perlu melakukannya guna mengkonfirmasi bahwa penyakit tersebut memang tidak ada, atau untuk menemukannya lebih dini jika penyakit tersebut sampai masuk.Sekali lagi, pengetahuan ini sangatlah penting bagi para pengambil keputusan, yang perlu mengetahui apabila mereka dapat menghentikan program-program pengendalian berbiaya besar yang tidak lagi dibutuhkan. Kadang-kadang, dengan menunjukan tidak adanya penyakit dapat membuka kesempatan baru dalam bidang perdagangan.
  
== Session 4 Measures of disease ==
+
'''Sesi 4:''' Pengukuran penyakit
  
 
'''Video'''
 
'''Video'''
  
[Internet link]
+
[Tautan internet]
  
'''Key concepts '''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
'''Case definition '''
+
'''Definisi kasus '''
  
A '''''case definition'' '''is a set of standard criteria for deciding whether an individual animal has a particular disease or other aspect of interest.  
+
{{Suatu'''''Definisi suatu kasus''''' adalah seperangkat kriteria standar untuk memutuskan apakah hewan memiliki penyakit tertentu atau ada aspek menarik lain.}}
  
'''Sign and syndrome '''
+
'''Tanda dan sindrom '''
  
'''''Sign:''''' things that can be measured or observed about the animal's health
+
'''''Tanda:''''' hal-hal yang dapat diukur atau diamati tentang kesehatan hewan yang bersangkutan
  
'''''Syndrome''''': collection of signs
+
'''''Sindrom''''': kumpulan tanda
  
'''Measures of disease'''
+
'''Pengukuran penyakit'''
  
'''''Prevalence'': ''' "snapshot" of amount of disease present in a population at a particular point in time.
+
'''''Prevalensi'': ''' "potret" jumlah penyakit yang ada pada sebuah populasi di satu titik tertentu pada suatu waktu tertentu.
  
'''''Incidence'':''' new cases of disease occurring in a population within a defined period of time (several types of this measure).
+
'''''Insiden'':''' kasus-kasus baru dari suatu penyakit yang terjadi di sebuah populasi di dalam satu periode waktu tertentu (ada beberapa jenis pengukuran).
  
When we measure disease, we have to be sure that everyone is talking about the same thing. This is why we use '''case definitions''', because this gives us a standard set of criteria for deciding what is a case, and what is not. The criteria for a case definition can be based on one or more clinical signs, or other information about the situation (epidemiological data), or laboratory data, or a combination of these things.
+
Ketika kita mengukur suatu penyakit, kita harus memastikan bahwa semua orang membicarakan hal yang sama. Inilah mengapa kita menggunakan istilah '''definisi kasus''', karena hal ini memberikan kita sebuah standar kriteria untuk memutuskan apa yang disebut kasus dan apa yang tidak Kriteria untuk sebuah definisi kasus dapat berdasarkan satu atau lebih tanda-tanda klinis, atau informasi lain mengenai situasi yang bersangkutan (data epidemiologis), atau data laboratorium, atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
  
'''Prevalence''' is a measure of how much disease is present in a population at a particular point in time. This measure uses both the number of cases (determined using the appropriate case definition) AND the "population-at-risk", which is the number of animals (or herds, or flocks, or villages, whatever the case definition uses) that could be cases.
+
'''Prevalensi''' adalah pengukuran terhadap seberapa besar penyakit ada di dalam sebuah populasi pada suatu waktu tertentu. Pengukuran ini menggunakan jumlah kasus (yang ditentukan menggunakan definisi kasus yang sesuai) DAN "populasi berisiko", yang adalah jumlah hewan (atau kumpulan, atau kawanan, atau desa, atau yang digunakan oleh definisi kasus) yang bisa menjadi kasus.
  
'''Incidence''' tells us about how fast disease is moving through a population. Here we count the number of new cases that have occurred within a specified time period. If we do not included any information about the population-at-risk, then our measure is simply incidence. If we include the population-at-risk at the beginning of the time period, then this is cumulative incidence. If we have even more information available exactly how much time each member of the population is at risk during the time period then we can calculate incidence rate.
+
'''Insiden''' memberitahukan kepada kita tentang seberapa cepat penyakit beredar di dalam suatu populasi. Disini kita menghitung jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu waktu tertentu. Jika kita tidak menyertakan informasi tentang populasi berisiki, maka pengukuran kita adalah hanya tentang insiden. Jika kita menyertakan populasi berisiko di awal dari periode waktu, maka hal ini adalah insiden kumulatif. Jika kita memiliki lebih banyak informasi tentang seberapa kali tepatnya setiap anggota populasi berada dalam risiko selama periode waktu tersebut kemudian kita dapat menghitung tingkat insiden.
  
== Session 5 Structured surveys ==
+
== Sesi 5 Survei terstruktur ==
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
Structured surveys are a way of gathering information about individuals. A sample of the population is studied.  
+
Survei terstruktur merupakan cara mengumpulkan informasi tentang individu. Suatu sampel dari populasi dipelajari.  
  
A representative survey is one where every element in the population has the same chance of being sampled. Representative surveys are very good for estimating disease prevalence.
+
Sebuah survei representatif adalah survei dimana setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Survei representatif sangatlah baik digunakan dalam memperkirakan prevalensi penyakit.
  
A risk-based survey is one where certain elements of the population are much more likely to be sampled than others. This is useful when you want to show evidence of absence of disease. Resources are allocated to look hard for disease where it is likely to be.
+
Sebuah survei berbasis risiko adalah dimana unsur-unsur tertentu dari populasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk dijadikan sampel dibandingkan dengan unsur lainnya. Hal ini berguna saat anda ingin menunjukan bukti tidak adanya penyakit. Sumber-sumber daya dialokasikan untuk mencari dengan teliti penyakit-penyakit di tempat dimana ia mungkin muncul.
  
A survey is a data collection tool used to gather information about individuals. There are many, many types of survey. Surveys collect information from a subset or sample of the population.
+
Sebuah survei adalah sebuah alat pengumpulan data digunakan mengumpulkan informasi tentang individu. Terdapat banyak sekali tipe-tipe survei. Survei mengumpulkan informasi dari sebuah subyek atau sampel dari suatu populasi.
  
A '''representative''' survey is arranged so that every element of the population has the same chance of being selected for the survey. These types of surveys have to be carefully planned, to make sure that this is the case. Representative structured surveys are particularly good for providing unbiased estimates of prevalence (how much disease is present).  
+
Sebuah survei '''representatif''' diatur sedemikian rupa agar setiap unsur dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dan di survei. Tipe-tipe survei ini hendaknya direncanakan dengan hati-hati, guna memastikan bahwa demikian adalah kasusnya. Survei terstruktur representatif utamanya adalah baik digunakan untuk memberikan perkiraan yang tidak bias atas prevalensi (seberapa besar keberadaan penyakit).  
  
Sometimes you do not want every element of the population to have an equal chance of being selected. Sometimes, you want to find disease, if it is there. Surveys like this are called "'''risk-based'''", because high-risk sites or individuals are more likely to be sampled than are low-risk ones. These types of surveys cannot provide unbiased estimates of prevalence. They can also provide good evidence for disease freedom. The planning and analysis of risk-based surveys needs expert advice.
+
Terkadang anda tidak ingin setiap unsur dari populasi untuk memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Kadang anda ingin menemukan penyakit, bila memang ada. Survei seperti ini disebut dengan  "'''berbasis risiko'''", karena tempat atau individu berisiko tinggi lebih mungkin diambil sampelnya daripada yang berisiko rendah. Tipe survei seperti ini tidak dapat memberikan perkiraan yang tidak bias atas prevalensi. Tipe ini dapat memberikan bukti yang baik mengenai bebas penyakit. Perencanaan dan analisis survei yang berbasis risiko membutuhkan sumbang saran dari ahli.
  
Conducting a survey is less expensive than doing a census, where every member of the population is studied. Because you have control over the design of a survey, you control the quality of the data. Surveys can be repeated, to see how the situation changes over time
+
Melakukan survei lebih murah dibandingkan dengan melalukan sebuah sensus, dimana setiap anggota populasi dipelajari. Karena anda memegang kendali atas rancangan survei, anda mengendalikan kualitas data. Survei dapat diulang untuk melihat bagaimana situasinya berubah seiring dengan waktu
  
== Session 6 Aggregation point surveillance, and sentinel herds/flocks ==
+
== Sesi 6: surveilans poin nilai agregasi dan ternak sentinel ==
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
'''Aggregation point surveillance'''
+
'''Surveilans poin agregasi'''
  
This is surveillance that is conducted at places where animals are brought together for other reasons, such as abattoirs or markets. Many animals can be sampled. However, you do not have control over the number, type, or origin of the animals available for sampling, and the animals may not be completely representative of the population.
+
Ini merupakan surveilans yang dilakukan di tempat-tempat dimana hewan-hewan dibawa dan dikumpulkan untuk alasan yang lain, seperti rumah potong hewan atau pasar. Banyak hewan yang dapat diambil sampelnya. Namun, anda tidak memiliki kontrol atas jumlah, tipe, atau asal dari hewan untuk diambil sampel, dan hewan-hewannya mungkin saja tidak representatif terhadap populasi.
  
'''Sentinel surveillance'''
+
'''Surveilans sentinel'''
  
Sentinel herd or flock surveillance involves the repeated testing of susceptible animals that are located in an area of high importance. This type of surveillance only suits certain diseases (for example, vector-borne diseases), and tends to be very expensive.
+
Surveilans kawanan sentinel melibatkan pengujian berulang dari hewan-hewan yang rentan yang berlokasi di area dengan kepentingan tinggi. Tipe surveilans ini hanya cocok untuk penyakit-penyakit tertentu (contohnya penyakit-penyakit yang berasal dari perantara/vector)dan cenderung menjadi sangat mahal.
  
'''Aggregation point surveillance''' is conducted at places where animals are brought together, such as at abattoirs, livestock markets, or dipping facilities. Animals that are sent to the aggregation point tend to be healthier than the general population, so the results may show a ‘healthy animal bias’. If disease is found in any of the samples, it can be hard to trace back to find where the animal came from. Aggregation point surveillance can provide estimates of prevalence of certain diseases (recognising the possibility of bias). It can provide a way of monitoring the progress of a disease control program. Aggregation point surveillance can also assist in providing confidence in freedom from certain diseases.  
+
'''Surveilans poin agregasi''' dilakukan di tempat-tempat dimana hewan dibawa dan dikumpulkan, seperti rumah potong, pasar ternak atau fasilitas pencelupan. Hewan-hewan yang dikirim ke poin agregasi cenderung lebih sehat dibandingkan dengan populasi umum, sehingga hasilnya mungkin akan menunjukan "bias hewan sehat". Jika penyakit ditemukan di hewan yang dijadikan sampel, akan sulit menelusuri untuk menemukan darimana hewan tersebut berasal. Surveilans poin agregasi dapat memberikan estimasi prevalensi penyakit tertentu (dengan mengenali kemungkinan adanya bias). Hal ini dapat menjadi suatu cara untuk memonitor perkembangan dari program pengendalian penyakit. Surveilans poin agregasi dapat membantu pula dalam memberikan keyakinan mengenai bebas dari penyakit tertentu.  
  
'''Sentinel herd or flock surveillance''' involves the repeated testing of a group of susceptible animals that are strategically located in an area of high risk or importance. Sentinel herd surveillance tends to be very expensive, and not very well-liked by farmers, as the repeated sampling can be inconvenient for them, and they must keep the same animals for a long time. However, it can provide very good information about the presence or absence or spread of certain diseases in the area where the herd or flock is located.
+
'''Surveilans ternak sentinel''' melibatkan pengujian yang dilakukan berulang terhadap sekelompok hewan yang rentan yang berlokasi secara strategis di area yang berisiko tinggi atau area yang penting. Surveilans ternak sentinel cenderung lebih mahal dan tidak terlalu disukai oleh para peternak, karena pengambilan sampel yang dilakukan membuat mereka merasa tidak nyaman, dan mereka harus tetap memelihara hewan yang sama untuk periode waktu yang lama. Namun, survei ini dapat memberikan informasi yang sangat baik mengenai keberadaan atau ketidakberadaan atau penyebaran penyakit tertentu di area dimana kawanan ternak berada.
  
== Session 7 Laboratory surveillance, syndromic surveillance, and negative reporting ==
+
== Sesi 7: Surveilans laboratorium, surveilans sindromis, dan pelaporan negatif ==
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
Laboratories do more than process samples collected as part of active surveillance activities. They are also a source of passive surveillance data.
+
Laboratorium melakukan lebih dari sekedar memproses sampel yang dikumpulkan sebagai bagin dari kegiatan surveilans. Mereka pun merupakan sumber data surveilans pasif.
  
Syndromic surveillance is the analysis of reported signs or syndrome data, looking for unusual patterns.
+
Surveilans sindromik adalah analisis dari data mengenai tanda-tanda atau sindrom yang dilaporkan, mencari pola-pola di luar kebiasaan.
  
The absence of reports of priority disease could mean no disease present, but could also mean that no one was looking. Submission of a '''negative report''' confirms the absence of priority disease in the reporter's area.
+
Tidak adanya laporan-laporan penyakit prioritas bisa berarti tidak adanya penyakit, namun hal ini bisa juga berarti memang tidak ada yang mencari. Penyerahan  '''laporan negatif''' confirms the absence of priority disease in the reporter's area.
  
Syndromic surveillance and negative reporting are particularly useful for priority diseases.
+
Surveilans sindromik dan pelaporan negatif sangat berguna terutama untuk penyakit-penyakit prioritas.
  
iSIKHNAS makes collecting and analysing passive surveillance data very easy.
+
iSIKHNAS membuat pengumpulan dan analisis data surveilans pasif menjadi sangat mudah.
  
'''Passive''' surveillance data comes from activities that are conducted for purposes other than surveillance. '''Active''' surveillance consists of activities that are conducted for the purpose of obtaining surveillance data. Passive surveillance data can be very useful, and is usually quite inexpensive compared to the cost of active surveillance. Data from laboratory submissions from disease investigations is passive surveillance data. Analysis of the information accompanying a laboratory submission along with the investigation results can form an important part of a country’s animal health surveillance system. If information about the signs or syndrome affecting the animals is collected, analysis of these data for trends and patterns can be performed, and this is called '''syndromic surveillance'''. Syndromic surveillance is very useful for early warning of the incursion of important diseases that we do not have, and is also good for providing evidence of absence of important diseases.
+
Data surveilans '''pasif''' datang dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk hal lain selain dari surveilans. Surveilans '''aktif''' terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk tujuan memperoleh data surveilans. Data surveilans dapat menjadi sesuatu yang sangat berguna dan biasanya lebih murah bila dibandingkan dengan biaya surveilans aktif. Dara yang diserahkan oleh laboratorium yang berasal dari investigasi penyakit adalah data surveilans pasif. Analisis informasi tersebut bersama dengan laporan dari laboratorium serta hasil-hasil investigasi dapat membentuk suatu bagian penting dari sistem surveilans kesehatan hewan di sebuah negara. Jika informasi tentang tanda-tanda atau sindrom yang mempengaruhi hewan dikumpulkan, analisis untuk tren dan pola dapat dilakukan, dan inilah yang disebut dengan  '''surveilans sindromik'''. Surveilans sindromik ini sangat berguna untuk peringatan dini serangan mendadak penyakit yang penting yang kita tidak miliki dan juga bagus untuk memberikan bukti tidak adanya penyakit yang penting.
  
However, absence of reports of signs or syndromes consistent with priority disease could just mean that no one was looking for disease (absence of surveillance!). However, submission of a '''negative report''' confirms that the surveillance system is operational and that priority diseases were not observed.  
+
Namun, tidak adanya laporan dari tanda-tanda atau sindrom konsisten dengan penyakit prioritas bisa juga berarti bahwa tidak ada yang sedang mencari penyakit (tidak ada surveilans!). Namun demikian, penyerahan  '''laporan negatif''' memastikan bahwa sistem surveilans berjalan dan bahwa penyakit-penyakit prioritas tidak diamati.  
  
== Session 8 Farmer reporting system (1) ==
+
== Sesi 8: Sistem pelaporan peternak (1) ==
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
The farmer reporting system is a passive surveillance approach that relies on farmers observing sick animals and seeking help from para-veterinarians or veterinarians.
+
Sistem pelaporan peternak adalah sebuah pendekatan surveilans pasif yang mengandalkan peternak melakukan pengamatan terhadap hewan yang sakit dan mencari bantuan dari para paramedik veteriner atau dokter hewan.
  
It has comprehensive coverage of the population.
+
Sistem ini mempunyai cakupan yang komprehensif terhadap populasi.
  
Good for detecting disease, providing evidence of disease freedom, and case-finding for disease with obvious clinical signs.
+
Baik digunakan untuk mendeteksi penyakit, memberikan bukti-bukti tidak adanya penyakit dan menemukan kasus penyakit dengan tanda-tanda klinik yang jelas.
  
The basic '''steps''' in the farmer reporting system are:
+
'''Langkah-langkah''' dasar dalam sistem pelaporan peternak adalah:
  
* animal becomes sick
+
* hewan jatuh sakit
  
* farmer notices sick animal
+
* peternak menyadari adanya hewan yang sakit
  
* farmer decides to get help
+
* peternak memutuskan untuk mencari bantuan
  
* farmer contacts para-veterinarian or veterinarian
+
* peternak menghubungi paramedik veteriner atau dokter hewan
  
* para-veterinarian or veterinarian examines animal (disease investigation)
+
* paramedik veteriner atau dokter hewan memeriksa hewan (investigasi penyakit)
  
* samples collected and submitted (sometimes)
+
* sampel dikumpulkan dan diserahkan (kadang-kadang)
  
* information about case are recorded
+
* informasi mengenai kasus dicatat
  
Surveillance information is of no value unless people who need to know about it are informed and can act on it, so this last step is very important. Fortunately, iSIKHNAS means that information can be recorded quickly and easily, and becomes immediately available to those who need to know about it.
+
Informasi surveilans tidak bernilai kecuali bila orang-orang yang membutuhkan informasi tersebut diberitahu dan dapat bertindak berdasarkan hal tersebut, oleh karena itu langkah terakhir ini sangatlah penting. Untungnya, iSIKHNAS berarti bahwa informasi dapat tercatat secara cepat dan mudah dan siap tersedia bagi mereka yang membutuhkan informasi.
  
The farmer reporting system is continuous and ongoing. It has excellent population coverage, and because it is a passive surveillance system, there are few costs associated with the generation of the surveillance data. This system is one of the best ways of finding out about new or emerging diseases, and it can provide good evidence for freedom from disease. It can also be good for finding cases of disease. However, it is not particularly useful for determining prevalence of disease, although it can provide some idea about changing levels of disease in an area.
+
Sistem pelaporan peternak bersifat berkelanjutan dan terus-menerus. Sistem ini memiliki cakupan populasi yang sangat baik dan karena ia merupakan suatu sistem surveilans pasif, sedikit sekali biaya yang terkait dengan penghasilan data surveilans. Sistem ini adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui tentang penyakit baru atau yang baru muncul dan ia dapat memberikan bukti-bukti yang baik untuk pembebasan dari penyakit. Sistem ini juga baik untuk menemukan kasus-kasus penyakit. Namun, tidak terlalu berguna dalam menentukan prevalensi penyakit, meskipun dapat memberikan gambaran dalam tingkat-tingkat perubahan penyakit di dalam satu area.
  
== Session 9 Farmer reporting system (2) ==
+
== Sesi 9: Sistem pelaporan peternak (2) ==
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
There are multiple steps between an animal becoming sick and submission of disease reports.
+
Terdapat beberapa langkah dari mulai hewan jatuh sakit sampai penyerahan laporan-laporan penyakit.
  
Considering these steps helps us to determine what affects farmer reporting.
+
Dengan mempertimbangkan langkah-langkah ini dapat membantu kita menentukan hal-hal apa saja yang mempengaruhi pelaporan peternak.
  
iSIKHNAS handles the passive surveillance data from the farmer reporting system very well.
+
iSIKHNAS menangani data surveilans pasif dari sistem pelaporan peternak dengan sangat baik.
  
Farmers are not all equally likely to notice and report disease. This is why the farmer reporting system cannot give truly reliable estimates of disease prevalence. A low number of disease reports might mean that there is not much disease in the area, or it could mean that a new veterinarian or para-veterinarian is working in the area, and the farmers do not yet trust this person.
+
Tidak semua peternak akan memperhatikan dan melaporkan adanya penyakit. Inilah mengapa sistem pelaporan peternak tidak dapat memberikan estimasi yang dapat diandalkan sepenuhnya mengenai prevalensi penyakit. Jumlah pelaporan penyakit yang rendah bisa berarti bahwa tidak terdapat banyak penyakit di area itu, atau bisa juga berarti bahwa ada seorang dokter hewan atau paramedik veteriner yang baru bekerja di daerah tersebut dan para peternak belum mempercayainya.
  
The farmer reporting system will not be very good at detecting disease if farmers are reluctant or unable to report disease to the veterinary authorities. A very important part of this workshop is the work that your group will be doing in thinking about the factors that might affect farmer reporting. Here are some reasons it is worthwhile trying to improve the farmer reporting rates:
+
Sistem pelaporan peternak tidak terlalu bagus digunakan dalam mendeteksi penyakit jika peternak ragu-ragu atau tidak mampu melaporkan penyakit kepada veteriner yang berwenang. Sebuah bagian penting dari lokakarya ini adalah pekerjaan yang akan dilakukan oleh kelompok anda dalam memikirkan tentang faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi peternak dalam pelaporannya. Berikut adalah beberapa alasan pentingnya mencoba meningkatkan tingkat pelaporan peternak:
  
* Indonesia is very fortunate, because iSIKHNAS captures information about all farmer disease reports, not just the ones that result in laboratory submissions.
+
* Indonesia sangatlah beruntung karena iSIKHNAS menangkap informasi tentang seluruh laporan penyakit dari peternak, tidak hanya laporan-laporan yang berujung dalam pemeriksaan laboratorium.
  
* The information from field and laboratory submissions is linked, so field diagnoses can easily be confirmed or updated.
+
* Informasi dari pemeriksaan lapangan dan laboratorium saling terhubung, sehingga diagnosa dapat dengan mudah dikonfirmasi atau diperbarui.
  
* Reporting is standardised. Everyone submitting to iSIKHNAS records data in the same way, so data can be compared from all over the country.
+
* Pelaporan terstandarisasi. Semua orang mengirimkan ke iSIKHNAS mencatat data dengan cara yang sama, sehingga data dapat dibandingkan dari seluruh negeri.
  
* Summary and analysis is instantaneous. Data is available right away to those who need it, in a form they can use.
+
* Kesimpulan dan analisis bersifat instan. Data tersedia langsung bagi mereka yang membutuhkan, dalam sebuah formulir yang dapat mereka gunakan.
  
Improving farmer reporting rates will help give iSIKHNAS more data to work with.
+
Meingkatkan tingkat pelaporan peternak akan membantu memberikan lebih banyak data untuk dikerjakan oleh iSIKHNAS.
  
== Session 10 Farmer reporting system (improving reporting rates); Participatory approaches to surveillance ==
+
== Sesi 10: Sistem pelaporan peternak (tingkat pelaporan yang meningkat); Pendekatan-pendekatan partisipatif terhadap surveilans ==
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
Participatory approaches to surveillance can be very good for detecting cases of disease or contributing to evidence of disease freedom.
+
Pendekatan-pendekatan partisipatif terhadap surveilans adalah metode yang baik digunakan untuk mendeteksi kasus-kasus penyakit atau berkontribusi terhadap situasi bebas penyakit.
  
Extensive and ongoing training is needed for the practitioners, and this can be expensive.
+
Pelatihan yang ekstensif dan berkelanjutan diperlukan bagi para praktisi dan hal ini bisa jadi memerlukan biaya yang besar.
  
Managing and making use of the surveillance information can be difficult.
+
Mengelola dan memanfaatkan informasi surveilans bisa merupakan sesuatu yang sulit.
  
Principles of participatory approaches:
+
Prinsip-prinsip pendekatan partisipatif:
  
* farmers have valuable technical knowledge
+
* peternak memiliki pengetahuan teknis yang berharga
  
* visitors ("technical experts") are not familiar with local situations
+
* pendatan ("ahli teknis") tidak mengenali situasi setempat
  
* flexibility in approach is important - must adapt to suit individual circumstances
+
* fleksibilitas dalam melakukan pendekatan adalah penting - harus menyesuaikan dengan situasi dan keadaan yang ada
  
* social context of a disease is important
+
* konteks sosial dari suatu penyakit adalah penting
  
* information is collected in a variety of ways, then cross-checked.
+
* informasi dikumpulkan melalui beragam cara, kemudian di periksa silang.
  
Participatory approaches use participatory methods, which are a set ("toolbox") of excellent communication skills and strategies, and include:
+
Pendekatan partisipatif menggunakan metode-metode partisipatif, yaitu serangkaian ("kotak perangkat") keterampilan komunikasi dan strategi-strategi yang unggul, yang termasuk:
  
* semi-structured interviewing
+
* wawancara semi terstruktur
  
* focus-group discussions
+
* Diskusi-diskusi kelompok terfokus
  
* ranking and scoring activities
+
* kegiatan-kegiatan pemeringkatan dan penilaian
  
* visualisation techniques.
+
* teknik-teknik visualisasi.
  
Participatory approaches to disease surveillance involve the use of participatory methods in disease surveillance activities.
+
Pendekatan-pendekatan terhadap surveilans penyakit melibatkan penggunaan metode partisipatif dalam kegiatan-kegiatan surveilans penyakit.
  
== Session 11 iSIKHNAS and its role in surveillance ==
+
'''Sesi 11 '''iSIKHNAS dan perannya dalam surveilans
  
'''Key concepts'''
+
'''Konsep-Konsep Utama'''
  
iSIKHNAS is Indonesia's integrated real-time information system for collecting, managing, reporting and using data to support animal health and production.
+
iSIKHNAS adalah sistem informasi yang bersifat real-time untuk mengumpulkan, mengelola, melaporkan dan memanfaatkan data guna mendukung kesehatan dan produksi hewan.
  
iSIKHNAS gets the right information, at the right time, to the right people, in the right form to enable good evidence-based decision-making.
+
iSIKHNAS memperoleh informasi yang tepat, di saat yang tepat, kepada orang-orang yang tepat, dengan format yang tepat pula yang memungkinkan pengambilan keputusan yang berbasis bukti.
  
iSIKHNAS belongs to the Government of Indonesia.
+
iSIKHNAS adalah milik pemerintah Indonesia.
  
Wiki (documentation) - [http://www.isikhnas.com/wiki www.isikhnas.com/wiki]
+
Wiki (dokumentasi) - [http://www.isikhnas.com/wiki www.isikhnas.com/wiki]
  
Online data access - [http://www.isikhnas.com/ www.isikhnas.com]  
+
Akses data daring - [http://www.isikhnas.com/ www.isikhnas.com]  
  
There are many ways to get data into and out of iSIKHNAS, including: SMS, instant messaging, web browser, email.
+
Ada banyak cara untuk memperoleh dan mengirim data dari dan ke iSIKHNAS, termasuk: SMS, pesan instan, laman tautan, surat elektronik.
  
There is immediate access to the data for all registered users (except farmers who only have access to their own data, for privacy).
+
Ada akses langsung terhadap data untuk seluruh pengguna terdaftar (kecuali para peternak yang hanya dapat mengakses data mereka, demi privasi).
  
The automated output reports can be customised for different needs. Users get the data they need for their job, when they need it.
+
Laporan-laporan tentang hasil yang terotomatisasi dapat dibentuk sesuai dengan berbagai kebutuhan. Pengguna memperoleh data yang mereka butuhkan, saat mereka membutuhkannya.
  
The focus of this session is exploring iSIKHNAS, so that you can find the information you need. And if you need reports that are not currently available, we will request that these be created for you.
+
Fokus dari sesi ini adalah mengeksplorasi iSIKHNAS, sehingga anda dapat menemukan informasi yang anda butuhkan. Dan jika anda membutuhkan laporan yang saat ini tidak tersedia, kami akan mengirimkan permintaan agar laporan tersebut dibuat untuk anda.
  
== Session 12 Course evaluation, conclusion, and closing ==
+
== Sesi 12 Evaluasi kursus, kesimpulan, dan penutupan ==

Revisi terkini pada 6 Mei 2015 23.05

Surveilans: Panduan Peserta

Mengenai panduan ini

Panduan ini terdiri atas ikhtisar singkat mengenai judul-judul sesi dan konsep-konsep utama dari kursus pelatihan tentang Surveilans.

Salinan dari panduan ini akan disediakan bagi setiap peserta yang menghadiri pelatihan Surveilans.

2014 Pedoman Teknis Surveilans Penyakit Hewan Menular (Technical guidelines for infectious animal disease surveillance) berperan sebagai buku referensi lengkap untuk kursus pelatihan ini, dan akan disediakan untuk seluruh peserta.

Panduan ini disusun menurut judul-judul sesi yang didasarkan pada urutan dan isi sesi pengajaran dalam suatu pelatihan tiga hari yang telah disiapkan untuk menyampaikan bahan ajar.

Sesi 1 Sambutan dan Pengantar

Struktur pelatihan

            Sesi           Judul sesi

            Sesi 1       Sambutan dan Pengantar            

            Sesi 2         Ikhtisar Surveilans

            Sesi 3         Tujuan-Tujuan Surveilans

            Sesi 4         Pengukuran Penyakit

            Sesi 5         Survei Terstruktur

            Sesi 6         Surveilans poin agregasi surveilans dan kumpulan/ternak sentinel

            Sesi 7         Surveilans laboratorium, surveilans sindromik dan pelaporan negatif

            Sesi 8         Sistem pelaporan peternak (1)  

            Sesi 9         Sistem pelaporan peternak (2)    

            Sesi 10       Sistem pelaporan peternak (meningkatkan tingkat pelaporan); Pendekatan partisipatif terhadap surveilans

            Sesi 11       iSIKHNAS dan perannya dalam surveilans           

            Sesi 12       Evaluasi, Kesimpulan dan Penutupan Kursus            

Pengantar

Kursus ini dikembangkan sebagai bagian dari Kemitraan Australia-Indonesia untuk program Penyakit Menular yang Baru Muncul untuk meningkatkan pengumpulan, pengelolaan dan penggunaan informasi kesehatan hewan guna meningkatkan kapasitas pengendalian dan pencegahan penyakit yang efisien.

Pelatihan tentang surveilans ini dikembangkan untuk pelatihan para staf yang berperan dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan-kegiatan surveilans, termasuk pula perencanaan dan pelaksanaannya.

Dampak keseluruhan dari peningkatan dalam pengendalian dan pencegahan penyakit hewan ini adalah tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Apa yang akan kita pelajari dalam pelatihan ini?

Selama tiga hari ke depan, kita akan membicarakan tentang:

  • pendekatan yang berbeda-beda terhadap surveilans kesehatan hewan
  • sistem pelaporan peternak, dan bagaimana hal ini dapat ditingkatkan
  • mengakses hasil-hasil iSIKHNAS untuk digunakan dalam perencanaan, pengelolaan dan analisis kegiatan-kegiatan surveilans.

Dengan mempelajari setiap bidang ini, peserta akan memperoleh keterampilan baru.

Apa yang akan dapat anda lakukan di akhir dari pelatihan ini?

Peserta diharapkan dapat memahami pendekatan yang berbeda-beda terhadap surveilans penyakit hewan dan mampu menggunakan pengetahuan ini untuk berkontribusi pada surveilans yang efektif terhadap permasalahan kesehatan hewan demi hewan ternak dan pemiliknya di Indonesia.

Sesi 2: Ikhtisar mengenai Surveilans

Konsep-Konsep Utama

Surveilansadalah pengumpulan dan analisis infomasi yang sistmatis dan berkelanjutan terkait penyakit dan pendistribusian informasi yang tepat waktu untuk tujuan pengambilan keputusan yang sesuai

Proses surveilans melibatkan beragam langkah.

Data surveilans digunakan oleh para pembuat keputusan dalam berbagai aspek di pekerjaan mereka.

Surveilans adalah LEBIH dari sekedar mengamati penyakit saja.

Informasi surveilans bukan merupakan sesuatu yang bernilai kecuali masyarakat yang memerlukan informasi tersebut diberitahukan dan mereka dapat bertindak secara sesuai.

Berikut adalah langkah-langkah dalam proses surveilans:

  1. mengetahui penyakit
  2. melaporkan temuan-temuan
  3. menyimpulkan dan menganalisis data
  4. menghasilkan hasil yang kemudian diinterpretasikan
  5. mengambil keputusan-keputusan berdasarkan data dan interpretasinya.

Kita sangat beruntung karena saat ini seluruh langkah menengah (pelaporan, penyimpulan dan analisis, persiapan hasil) dapat dikerjakan oleh iSIKHNAS.

iSIKHNAS adalah sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang baru. Sistem ini menggunakan teknologi sehari-hari secara sederhana namun cerdas, untuk mengumpulkan data dari lapangan dan segera menyediakannya bagi para pemangku kepentingan dalam bentuk yang siap digunakan dan bermakna.

Baca lebih lanjut tentag bagaimana informasi surveilans digunakan dalam Pedoman Teknis Surveilans Penyakit Hewan Menular, hal 5-6.

Sesi 3: Tujuan-tujuan surveilans

Video

[Tautan YouTube Sesi 3 Tujuan-Tujuan Surveilans]

Konsep-Konsep Utama

Tujuan-tujuan surveilans dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: surveilans pada penyakit-penyakit yang memang sudah ada dan surveilans pada penyakit-penyakit yang tidak ada.

Setiap kegiatan surveilans harus memiliki suatu tujuan yang spesifik Tidak ada negara yang mampu melakukan surveilans tanpa adanya tujuan, atau hanya berdasarkan keinginan melakukannya saja.

Ada banyak alasan dilakukannya surveilans, tetapi mereka dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori utama, masing-masing memiliki dua sub-kategori, seperti yang ditunjukkan dalam diagram di atas.

Melakukan surveilans terhadap penyakit-penyakit yang memang sudah ada mudah untuk dimengerti. Memahami seberapa banyak penyakit yang kita miliki, dan dimana saja, merupakan sesuatu yang penting. Para pengambil keputusan harus memutuskan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan-ekgiatan pengendalian penyakit, dan dimana anggaran tersebut akan digunakan. Menemukan setiap kasus dari sebuah penyakit tertentu menjadi sesuatu yang sangat penting di akhir dari program pemberantasan yang dicanangkan, atau dimana keberadaan penyakit tersebut adalah sangat penting untuk alasan-alasan kesehatan masyarakat (seperti rabies).

Melakukan surveilans terhadap penyakit-penyakit yang tidak kita miliki terkadang terlihat tidak terlalu penting, namun kita perlu melakukannya guna mengkonfirmasi bahwa penyakit tersebut memang tidak ada, atau untuk menemukannya lebih dini jika penyakit tersebut sampai masuk.Sekali lagi, pengetahuan ini sangatlah penting bagi para pengambil keputusan, yang perlu mengetahui apabila mereka dapat menghentikan program-program pengendalian berbiaya besar yang tidak lagi dibutuhkan. Kadang-kadang, dengan menunjukan tidak adanya penyakit dapat membuka kesempatan baru dalam bidang perdagangan.

Sesi 4: Pengukuran penyakit

Video

[Tautan internet]

Konsep-Konsep Utama

Definisi kasus

Template:Suatu'''''Definisi suatu kasus''''' adalah seperangkat kriteria standar untuk memutuskan apakah hewan memiliki penyakit tertentu atau ada aspek menarik lain.

Tanda dan sindrom

Tanda: hal-hal yang dapat diukur atau diamati tentang kesehatan hewan yang bersangkutan

Sindrom: kumpulan tanda

Pengukuran penyakit

Prevalensi: "potret" jumlah penyakit yang ada pada sebuah populasi di satu titik tertentu pada suatu waktu tertentu.

Insiden: kasus-kasus baru dari suatu penyakit yang terjadi di sebuah populasi di dalam satu periode waktu tertentu (ada beberapa jenis pengukuran).

Ketika kita mengukur suatu penyakit, kita harus memastikan bahwa semua orang membicarakan hal yang sama. Inilah mengapa kita menggunakan istilah definisi kasus, karena hal ini memberikan kita sebuah standar kriteria untuk memutuskan apa yang disebut kasus dan apa yang tidak Kriteria untuk sebuah definisi kasus dapat berdasarkan satu atau lebih tanda-tanda klinis, atau informasi lain mengenai situasi yang bersangkutan (data epidemiologis), atau data laboratorium, atau kombinasi dari hal-hal tersebut.

Prevalensi adalah pengukuran terhadap seberapa besar penyakit ada di dalam sebuah populasi pada suatu waktu tertentu. Pengukuran ini menggunakan jumlah kasus (yang ditentukan menggunakan definisi kasus yang sesuai) DAN "populasi berisiko", yang adalah jumlah hewan (atau kumpulan, atau kawanan, atau desa, atau yang digunakan oleh definisi kasus) yang bisa menjadi kasus.

Insiden memberitahukan kepada kita tentang seberapa cepat penyakit beredar di dalam suatu populasi. Disini kita menghitung jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu waktu tertentu. Jika kita tidak menyertakan informasi tentang populasi berisiki, maka pengukuran kita adalah hanya tentang insiden. Jika kita menyertakan populasi berisiko di awal dari periode waktu, maka hal ini adalah insiden kumulatif. Jika kita memiliki lebih banyak informasi tentang seberapa kali tepatnya setiap anggota populasi berada dalam risiko selama periode waktu tersebut kemudian kita dapat menghitung tingkat insiden.

Sesi 5 Survei terstruktur

Konsep-Konsep Utama

Survei terstruktur merupakan cara mengumpulkan informasi tentang individu. Suatu sampel dari populasi dipelajari.

Sebuah survei representatif adalah survei dimana setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Survei representatif sangatlah baik digunakan dalam memperkirakan prevalensi penyakit.

Sebuah survei berbasis risiko adalah dimana unsur-unsur tertentu dari populasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk dijadikan sampel dibandingkan dengan unsur lainnya. Hal ini berguna saat anda ingin menunjukan bukti tidak adanya penyakit. Sumber-sumber daya dialokasikan untuk mencari dengan teliti penyakit-penyakit di tempat dimana ia mungkin muncul.

Sebuah survei adalah sebuah alat pengumpulan data digunakan mengumpulkan informasi tentang individu. Terdapat banyak sekali tipe-tipe survei. Survei mengumpulkan informasi dari sebuah subyek atau sampel dari suatu populasi.

Sebuah survei representatif diatur sedemikian rupa agar setiap unsur dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dan di survei. Tipe-tipe survei ini hendaknya direncanakan dengan hati-hati, guna memastikan bahwa demikian adalah kasusnya. Survei terstruktur representatif utamanya adalah baik digunakan untuk memberikan perkiraan yang tidak bias atas prevalensi (seberapa besar keberadaan penyakit).

Terkadang anda tidak ingin setiap unsur dari populasi untuk memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Kadang anda ingin menemukan penyakit, bila memang ada. Survei seperti ini disebut dengan "berbasis risiko", karena tempat atau individu berisiko tinggi lebih mungkin diambil sampelnya daripada yang berisiko rendah. Tipe survei seperti ini tidak dapat memberikan perkiraan yang tidak bias atas prevalensi. Tipe ini dapat memberikan bukti yang baik mengenai bebas penyakit. Perencanaan dan analisis survei yang berbasis risiko membutuhkan sumbang saran dari ahli.

Melakukan survei lebih murah dibandingkan dengan melalukan sebuah sensus, dimana setiap anggota populasi dipelajari. Karena anda memegang kendali atas rancangan survei, anda mengendalikan kualitas data. Survei dapat diulang untuk melihat bagaimana situasinya berubah seiring dengan waktu

Sesi 6: surveilans poin nilai agregasi dan ternak sentinel

Konsep-Konsep Utama

Surveilans poin agregasi

Ini merupakan surveilans yang dilakukan di tempat-tempat dimana hewan-hewan dibawa dan dikumpulkan untuk alasan yang lain, seperti rumah potong hewan atau pasar. Banyak hewan yang dapat diambil sampelnya. Namun, anda tidak memiliki kontrol atas jumlah, tipe, atau asal dari hewan untuk diambil sampel, dan hewan-hewannya mungkin saja tidak representatif terhadap populasi.

Surveilans sentinel

Surveilans kawanan sentinel melibatkan pengujian berulang dari hewan-hewan yang rentan yang berlokasi di area dengan kepentingan tinggi. Tipe surveilans ini hanya cocok untuk penyakit-penyakit tertentu (contohnya penyakit-penyakit yang berasal dari perantara/vector)dan cenderung menjadi sangat mahal.

Surveilans poin agregasi dilakukan di tempat-tempat dimana hewan dibawa dan dikumpulkan, seperti rumah potong, pasar ternak atau fasilitas pencelupan. Hewan-hewan yang dikirim ke poin agregasi cenderung lebih sehat dibandingkan dengan populasi umum, sehingga hasilnya mungkin akan menunjukan "bias hewan sehat". Jika penyakit ditemukan di hewan yang dijadikan sampel, akan sulit menelusuri untuk menemukan darimana hewan tersebut berasal. Surveilans poin agregasi dapat memberikan estimasi prevalensi penyakit tertentu (dengan mengenali kemungkinan adanya bias). Hal ini dapat menjadi suatu cara untuk memonitor perkembangan dari program pengendalian penyakit. Surveilans poin agregasi dapat membantu pula dalam memberikan keyakinan mengenai bebas dari penyakit tertentu.

Surveilans ternak sentinel melibatkan pengujian yang dilakukan berulang terhadap sekelompok hewan yang rentan yang berlokasi secara strategis di area yang berisiko tinggi atau area yang penting. Surveilans ternak sentinel cenderung lebih mahal dan tidak terlalu disukai oleh para peternak, karena pengambilan sampel yang dilakukan membuat mereka merasa tidak nyaman, dan mereka harus tetap memelihara hewan yang sama untuk periode waktu yang lama. Namun, survei ini dapat memberikan informasi yang sangat baik mengenai keberadaan atau ketidakberadaan atau penyebaran penyakit tertentu di area dimana kawanan ternak berada.

Sesi 7: Surveilans laboratorium, surveilans sindromis, dan pelaporan negatif

Konsep-Konsep Utama

Laboratorium melakukan lebih dari sekedar memproses sampel yang dikumpulkan sebagai bagin dari kegiatan surveilans. Mereka pun merupakan sumber data surveilans pasif.

Surveilans sindromik adalah analisis dari data mengenai tanda-tanda atau sindrom yang dilaporkan, mencari pola-pola di luar kebiasaan.

Tidak adanya laporan-laporan penyakit prioritas bisa berarti tidak adanya penyakit, namun hal ini bisa juga berarti memang tidak ada yang mencari. Penyerahan laporan negatif confirms the absence of priority disease in the reporter's area.

Surveilans sindromik dan pelaporan negatif sangat berguna terutama untuk penyakit-penyakit prioritas.

iSIKHNAS membuat pengumpulan dan analisis data surveilans pasif menjadi sangat mudah.

Data surveilans pasif datang dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk hal lain selain dari surveilans. Surveilans aktif terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk tujuan memperoleh data surveilans. Data surveilans dapat menjadi sesuatu yang sangat berguna dan biasanya lebih murah bila dibandingkan dengan biaya surveilans aktif. Dara yang diserahkan oleh laboratorium yang berasal dari investigasi penyakit adalah data surveilans pasif. Analisis informasi tersebut bersama dengan laporan dari laboratorium serta hasil-hasil investigasi dapat membentuk suatu bagian penting dari sistem surveilans kesehatan hewan di sebuah negara. Jika informasi tentang tanda-tanda atau sindrom yang mempengaruhi hewan dikumpulkan, analisis untuk tren dan pola dapat dilakukan, dan inilah yang disebut dengan surveilans sindromik. Surveilans sindromik ini sangat berguna untuk peringatan dini serangan mendadak penyakit yang penting yang kita tidak miliki dan juga bagus untuk memberikan bukti tidak adanya penyakit yang penting.

Namun, tidak adanya laporan dari tanda-tanda atau sindrom konsisten dengan penyakit prioritas bisa juga berarti bahwa tidak ada yang sedang mencari penyakit (tidak ada surveilans!). Namun demikian, penyerahan laporan negatif memastikan bahwa sistem surveilans berjalan dan bahwa penyakit-penyakit prioritas tidak diamati.

Sesi 8: Sistem pelaporan peternak (1)

Konsep-Konsep Utama

Sistem pelaporan peternak adalah sebuah pendekatan surveilans pasif yang mengandalkan peternak melakukan pengamatan terhadap hewan yang sakit dan mencari bantuan dari para paramedik veteriner atau dokter hewan.

Sistem ini mempunyai cakupan yang komprehensif terhadap populasi.

Baik digunakan untuk mendeteksi penyakit, memberikan bukti-bukti tidak adanya penyakit dan menemukan kasus penyakit dengan tanda-tanda klinik yang jelas.

Langkah-langkah dasar dalam sistem pelaporan peternak adalah:

  • hewan jatuh sakit
  • peternak menyadari adanya hewan yang sakit
  • peternak memutuskan untuk mencari bantuan
  • peternak menghubungi paramedik veteriner atau dokter hewan
  • paramedik veteriner atau dokter hewan memeriksa hewan (investigasi penyakit)
  • sampel dikumpulkan dan diserahkan (kadang-kadang)
  • informasi mengenai kasus dicatat

Informasi surveilans tidak bernilai kecuali bila orang-orang yang membutuhkan informasi tersebut diberitahu dan dapat bertindak berdasarkan hal tersebut, oleh karena itu langkah terakhir ini sangatlah penting. Untungnya, iSIKHNAS berarti bahwa informasi dapat tercatat secara cepat dan mudah dan siap tersedia bagi mereka yang membutuhkan informasi.

Sistem pelaporan peternak bersifat berkelanjutan dan terus-menerus. Sistem ini memiliki cakupan populasi yang sangat baik dan karena ia merupakan suatu sistem surveilans pasif, sedikit sekali biaya yang terkait dengan penghasilan data surveilans. Sistem ini adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui tentang penyakit baru atau yang baru muncul dan ia dapat memberikan bukti-bukti yang baik untuk pembebasan dari penyakit. Sistem ini juga baik untuk menemukan kasus-kasus penyakit. Namun, tidak terlalu berguna dalam menentukan prevalensi penyakit, meskipun dapat memberikan gambaran dalam tingkat-tingkat perubahan penyakit di dalam satu area.

Sesi 9: Sistem pelaporan peternak (2)

Konsep-Konsep Utama

Terdapat beberapa langkah dari mulai hewan jatuh sakit sampai penyerahan laporan-laporan penyakit.

Dengan mempertimbangkan langkah-langkah ini dapat membantu kita menentukan hal-hal apa saja yang mempengaruhi pelaporan peternak.

iSIKHNAS menangani data surveilans pasif dari sistem pelaporan peternak dengan sangat baik.

Tidak semua peternak akan memperhatikan dan melaporkan adanya penyakit. Inilah mengapa sistem pelaporan peternak tidak dapat memberikan estimasi yang dapat diandalkan sepenuhnya mengenai prevalensi penyakit. Jumlah pelaporan penyakit yang rendah bisa berarti bahwa tidak terdapat banyak penyakit di area itu, atau bisa juga berarti bahwa ada seorang dokter hewan atau paramedik veteriner yang baru bekerja di daerah tersebut dan para peternak belum mempercayainya.

Sistem pelaporan peternak tidak terlalu bagus digunakan dalam mendeteksi penyakit jika peternak ragu-ragu atau tidak mampu melaporkan penyakit kepada veteriner yang berwenang. Sebuah bagian penting dari lokakarya ini adalah pekerjaan yang akan dilakukan oleh kelompok anda dalam memikirkan tentang faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi peternak dalam pelaporannya. Berikut adalah beberapa alasan pentingnya mencoba meningkatkan tingkat pelaporan peternak:

  • Indonesia sangatlah beruntung karena iSIKHNAS menangkap informasi tentang seluruh laporan penyakit dari peternak, tidak hanya laporan-laporan yang berujung dalam pemeriksaan laboratorium.
  • Informasi dari pemeriksaan lapangan dan laboratorium saling terhubung, sehingga diagnosa dapat dengan mudah dikonfirmasi atau diperbarui.
  • Pelaporan terstandarisasi. Semua orang mengirimkan ke iSIKHNAS mencatat data dengan cara yang sama, sehingga data dapat dibandingkan dari seluruh negeri.
  • Kesimpulan dan analisis bersifat instan. Data tersedia langsung bagi mereka yang membutuhkan, dalam sebuah formulir yang dapat mereka gunakan.

Meingkatkan tingkat pelaporan peternak akan membantu memberikan lebih banyak data untuk dikerjakan oleh iSIKHNAS.

Sesi 10: Sistem pelaporan peternak (tingkat pelaporan yang meningkat); Pendekatan-pendekatan partisipatif terhadap surveilans

Konsep-Konsep Utama

Pendekatan-pendekatan partisipatif terhadap surveilans adalah metode yang baik digunakan untuk mendeteksi kasus-kasus penyakit atau berkontribusi terhadap situasi bebas penyakit.

Pelatihan yang ekstensif dan berkelanjutan diperlukan bagi para praktisi dan hal ini bisa jadi memerlukan biaya yang besar.

Mengelola dan memanfaatkan informasi surveilans bisa merupakan sesuatu yang sulit.

Prinsip-prinsip pendekatan partisipatif:

  • peternak memiliki pengetahuan teknis yang berharga
  • pendatan ("ahli teknis") tidak mengenali situasi setempat
  • fleksibilitas dalam melakukan pendekatan adalah penting - harus menyesuaikan dengan situasi dan keadaan yang ada
  • konteks sosial dari suatu penyakit adalah penting
  • informasi dikumpulkan melalui beragam cara, kemudian di periksa silang.

Pendekatan partisipatif menggunakan metode-metode partisipatif, yaitu serangkaian ("kotak perangkat") keterampilan komunikasi dan strategi-strategi yang unggul, yang termasuk:

  • wawancara semi terstruktur
  • Diskusi-diskusi kelompok terfokus
  • kegiatan-kegiatan pemeringkatan dan penilaian
  • teknik-teknik visualisasi.

Pendekatan-pendekatan terhadap surveilans penyakit melibatkan penggunaan metode partisipatif dalam kegiatan-kegiatan surveilans penyakit.

Sesi 11 iSIKHNAS dan perannya dalam surveilans

Konsep-Konsep Utama

iSIKHNAS adalah sistem informasi yang bersifat real-time untuk mengumpulkan, mengelola, melaporkan dan memanfaatkan data guna mendukung kesehatan dan produksi hewan.

iSIKHNAS memperoleh informasi yang tepat, di saat yang tepat, kepada orang-orang yang tepat, dengan format yang tepat pula yang memungkinkan pengambilan keputusan yang berbasis bukti.

iSIKHNAS adalah milik pemerintah Indonesia.

Wiki (dokumentasi) - www.isikhnas.com/wiki

Akses data daring - www.isikhnas.com

Ada banyak cara untuk memperoleh dan mengirim data dari dan ke iSIKHNAS, termasuk: SMS, pesan instan, laman tautan, surat elektronik.

Ada akses langsung terhadap data untuk seluruh pengguna terdaftar (kecuali para peternak yang hanya dapat mengakses data mereka, demi privasi).

Laporan-laporan tentang hasil yang terotomatisasi dapat dibentuk sesuai dengan berbagai kebutuhan. Pengguna memperoleh data yang mereka butuhkan, saat mereka membutuhkannya.

Fokus dari sesi ini adalah mengeksplorasi iSIKHNAS, sehingga anda dapat menemukan informasi yang anda butuhkan. Dan jika anda membutuhkan laporan yang saat ini tidak tersedia, kami akan mengirimkan permintaan agar laporan tersebut dibuat untuk anda.

Sesi 12 Evaluasi kursus, kesimpulan, dan penutupan