Memanfaatkan kegiatan dalam pelatihan

Halaman ini adalah sebuah versi terjemahan dari halaman Using activities in training dan terjemahannya telah selesai 100% dari sumber terkini.

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

20. Memanfaatkan kegiatan dalam pelatihan

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih kegiatan

  • Poin pembelajaran penting - Apa tujuannya? Apa hasil pembelajarannya? Tentukan secara spesifik
  • Lamanya – Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan, menjalankan, dan mengkaji kembali kegiatan tersebut?
  • Individu atau Kelompok – Bagaimana peserta dapat memperoleh manfaat terbesar? Dengan bekerja dalam kelompok atau sendiri-sendiri? Bagaimana kelompoknya akan dibentuk dan dipilih? Apa logistik lain yang juga perlu dipertimbangkan?
  • Penyiapan – Seberapa rumit kegiatan tersebut? Peralatan atau materi apa yang akan dibutuhkan? Apa saja instruksi yang perlu diberikan? Hal-hal apa saja yang kemungkinan bisa menimbulkan risiko atau kebingungan?
  • Kajian ulang – Bagaimana kita dapat mengkaji kembali hasilnya? Masukan apa yang penting? Bagaimana kita dapat memperbaiki lagi hasilnya?
  • Keadaan pembelajar – Apa yang akan dilakukan peserta sebelum kegiatan ini? Seperti apa taraf semangat mereka dan perlu seberapa semangatkah mereka? Apa saja yang perlu diasumsikan?

Jenis kegiatan

Terdapat berbagai jenis kegiatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi peserta. Kebanyakan pelatihan yang akan Anda fasilitasi memiliki kegiatan yang telah dirancang dengan matang untuk berbagai hasil yang diinginkan. Pertimbangkan baik-baik mengenai sasaran kegiatan, lalu tentukan cara terbaik untuk membantu peserta mencapai sasaran tersebut.

  • Kerja berpasangan
  • Pencair suasana/perkenalan
  • Curah pendapat (brainstorming)
  • Studi kasus
  • Bermain peran
  • Kegiatan untuk menguji hasil pembelajaran
  • Melaporkan hasil kegiatan kelompok
  • Kegiatan kajian ulang
  • Memberikan masukan
  • Penambah semangat

Kiat menggunakan kegiatan

Ada beberapa aturan dasar dalam menjalankan kegiatan. Sebagian kegiatan sangat sederhana dan hampir tidak memerlukan penjelasan karena dapat disisipkan secara alamiah ke dalam konten atau diskusi. Namun, kegiatan yang lain lebih rumit dan memerlukan penjelasan atau pedoman yang telah dipikirkan baik-baik untuk meminimalkan kebingungan dan memaksimalkan manfaat bagi peserta. Jangan lupa bahwa kegiatan apa pun harus membantu pembelajar mengalami sendiri apa yang sedang dipelajarinya.

  1. Jelaskan bagaimana kegiatan tersebut akan dilakukan dan mengapa kita melakukannya
  2. Jelaskan apa saja manfaat kegiatan tersebut
  3. Berbicaralah dengan perlahan dan cermat saat memberikan petunjuk
  4. Mintalah salah satu peserta agar mengulang instruksinya untuk mengetahui apakah kelompok sudah memahaminya.
  5. Demonstrasikan kegiatan tersebut jika bisa
  6. Beri tahukan berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk kegiatan tersebut
  7. Jelaskan dengan sejelas-jelasnya jika Anda ingin peserta dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok
  8. Jelaskan apa saja kewajiban pelaporan para peserta (jika ada)
  9. Upayakan agar tetap semangat dalam kegiatan tersebut
  10. Tantanglah para peserta
  11. Selalu diskusikan kegiatan tersebut atau berikan masukan setelah kegiatan selesai.

Rancang kegiatan agar memberi NILAI TAMBAH bagi pelatihan dengan menggunakan konten dan konteks yang relevan SETIAP SAAT. Pembelajar dewasa perlu melihat maksud dan relevansi setiap saat selama pelatihan.

Kegiatan sederhana

Pencair suasana/perkenalan - kegiatan yang membantu memulai topik, menetapkan gaya, atau mengubah suasana

Tujuan pencair suasana adalah untuk setidaknya

  • menarik perhatian orang,
  • menciptakan lingkungan partisipatif,
  • menetapkan kecepatan selama pelatihan, dan
  • membuat orang-orang merasa nyaman (termasuk pula pelatihnya),
  • mengajak setiap orang untuk memperkenalkan diri atau berbagi hal-hal mengenai diri mereka,
  • mengamati kelompok dan mendapat gambaran akan kepribadian berbagai individu di dalamnya,
  • menetapkan titik awal untuk bagian konten berikutnya.

Lebih baik jangan meminta orang lain untuk melakukan hal-hal yang Anda sendiri tidak ingin lakukan. Dengan mengingat hal ini, Anda tidak akan terjebak memaksakan kegiatan yang tidak tulus kepada para peserta. Jadilah diri sendiri, temukan gaya Anda sendiri, tetapi terbuka untuk menerima ide baru. Pertimbangkan siapa yang Anda beri pelatihan, posisi mereka dalam pekerjaan, tingkat pendidikan mereka, minat, dan tentu saja, konten materi yang akan dibahas bersama-sama. Perhatikan para peserta dengan baik selama kegiatan tersebut karena ini akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai orang-orang yang sedang Anda beri pelatihan. Berhati-hatilah karena kegiatan semacam ini dapat menghabiskan banyak waktu jika tidak dikelola dengan baik.

Pencair suasana bisa sederhana saja. Misalnya, sambil memperkenalkan diri, para peserta bisa juga diminta menjawab pertanyaan sederhana seperti

  • Bagaimana Anda menghabiskan waktu setiap hari Sabtu?
  • Jika Anda mengenakan baju yang menampilkan semboyan hidup Anda, apa yang tertulis di situ?
  • Jika Anda bisa berubah menjadi tanaman apa saja, ingin jadi apa dan mengapa?
  • Hal apa yang paling Anda sukai atau benci dari pekerjaan Anda?
  • Jika Anda bisa pergi ke mana saja untuk liburan, ingin ke mana?
  • Siapa yang paling Anda kagumi dan mengapa?

Tentu saja masih banyak kegiatan pencair suasana lain yang lebih rumit, tetapi Anda dapat mengembangkannya sendiri seiring waktu atau menyelidikinya untuk menemukan kegiatan yang sudah dicoba dengan berhasil.

Ingatlah bahwa pencair suasana yang paling baik akan

  • Disiapkan dengan jelas dan cepat, beserta penjelasannya
  • Memiliki maksud yang jelas
  • Berkaitan dengan konten sehingga dapat juga digunakan sebagai pengenalan ke topik berikutnya. Ini akan menghemat waktu dan, bagi pembelajar dewasa, lebih masuk akal. Konten haruslah mengalir dengan lancar selepas pencair suasana, jika memungkinkan.
  • Menghemat waktu dan bukannya membuang-buang waktu. Anda harus memiliki strategi untuk mempercepat kegiatan dan kedisiplinan untuk menjaga alur kegiatan dan waktunya.
  • Membantu orang agar rileks dan lebih terbuka bersama-sama.

Kegiatan pencair suasana dapat mencakup;

  • Menuliskan daftar serangkaian harapan atau asumsi mengenai bidang topik tertentu yang akan dijelaskan dalam pelatihan
  • Menuliskan daftar untuk menyarankan cara menyempurnakan pekerjaan mereka di bidang tertentu
  • Mengajukan pertanyaan kepada peserta lain untuk mengetahui perbedaan cara mereka melakukan suatu hal
  • Mengajukan satu pertanyaan kepada setiap peserta di kelas mengenai salah satu aspek pelatihan yang direncanakan, atau bidang/topik tertentu

Kegiatan yang lebih rumit

Sebagian kegiatan, seperti pencair suasana, sangat sederhana dan hampir tidak memerlukan penjelasan karena dapat disisipkan secara alamiah ke dalam konten atau diskusi. Namun, kegiatan yang lain lebih rumit dan memerlukan penjelasan atau pedoman yang telah dipikirkan baik-baik untuk meminimalkan kebingungan dan memaksimalkan manfaat bagi peserta. Ada beberapa aturan dasar untuk menjalankan kegiatan. Jangan lupa bahwa kegiatan apa pun harus relevan dan membantu meningkatkan konten pelatihan.

Ingatlah untuk...

  1. Menjelaskan bagaimana kegiatan tersebut akan dilakukan dan mengapa kita melakukannya
  2. Menjelaskan apa saja manfaat kegiatan tersebut
  3. Berbicara dengan perlahan dan cermat saat memberikan petunjuk
  4. Mendemonstrasikan kegiatan tersebut jika bisa, atau menanyai mereka dengan pertanyaan singkat untuk memeriksa pemahaman mereka seperti “jadi Anda akan…?”, “apakah saya tadi berkata…?”, “pada akhir kegiatan, Anda akan…?”
  5. Memberi tahu berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk kegiatan tersebut
  6. Menjelaskan dengan sejelas-jelasnya jika Anda ingin peserta dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok
  7. Menjelaskan apa saja kewajiban pelaporan para peserta (jika ada)
  8. Mengupayakan agar tetap semangat dalam kegiatan
  9. Memberi tantangan bagi peserta
  10. Selalu mendiskusikan kegiatan tersebut setelah kegiatannya selesai.