Animal and Farmer Identification/id: Perbedaan revisi

 
(46 revisi antara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11: Baris 11:
  
  
==Message formats==
+
==Format Pesan==
  
===Farmer registration===
+
===Pendaftaran Peternak===
{{#apGetSMSFormat:dp|2}}
+
{{#apGetSMSFormat:dp|1}}
  
*The message always begins with DP
+
*Pesan selalu dimulai dengan DP
*Farmer name try to write the name correctly and in full using first name and family name and capitals where appropriate
+
*Nama peternak tulis nama dengan benar dan lengkap, menggunakan nama pertama dan nama keluarga (marga), serta dengan penggunaan huruf kapital yang tepat
*Location code where the livestock owner lives to the desa level (8 digit location code). Use CKL system query to find the correct code.
+
*Kode lokasi tempat tinggal pemilik ternak, sampai ke tingkat desa (kode lokasi 8 digit). Gunakan format SMS CKL untuk mencari kode yang benar
*Optional - Owner identification number if not using telephone number. See below for more details.
+
*Alternatif - Nomor identifikasi pemilik jika tidak menggunakan nomor telepon. Untuk perincian lebih lanjut, lihat di bawah.
  
*At least 50% of farmers have mobile telephones which have unique numbers. The preference is to use a livestock owner's mobile telephone number during the registration process.   
+
*Setidaknya 50% peternak memiliki nomor HP dengan nomor yang berbeda di Indonesia. Sebaiknya, nomor HP inilah yang digunakan dalam proses pendaftaran.   
*For those farmers without a mobile phone, a different number may be used. Owners can be registered with an optional identifier, such as:
+
*Untuk peternak yang tidak memiliki HP, dapat menggunakan nomor lain. Pemilik dapat mendaftar dengan nomor pengidentifikasi alternatif, misal:
**their Driver's Licence: SIM (12 digits)
+
**nomor SIM (12 digit)
**their local identifier (8 digits or less), such as an existing ID number from the local cooperative or a local farmer id scheme.
+
**nomor pengidentifikasi lokal (8 digit atau kurang), misalnya: nomor keanggotaan dari kooperasi lokal.
**If this optional identifier is used, they do not have to confirm the registration as would happen for those farmers registering with a phone number.
+
**Jika menggunakan nomor pengidentifikasi alternatif ini, mereka tidak harus melakukan konfirmasi pendaftaran sebagaimana yang dilakukan peternak yang mendaftar dengan nomor telepon.
  
====Farmer confirmation if using telephone as identifier====
+
====Konfirmasi Peternak Jika Menggunakan Nomor Telepon Sebagai Nomor Pengidentifikasi====
{{#apGetSMSFormat:kdp|2}}
+
{{#apGetSMSFormat:kdp|1}}
  
*This message is sent from the new farmer's own phone number.
+
*Pesan ini dikirim dari nomor telepon peternak yang sedang didaftarkan.
*The message always starts with KDP.
+
*Pesan ini selalu dimulai dengan KDP.
*PIN code sent to the registering inseminator's phone during first registration step (DP).
+
*Kode PIN dikirimkan ke nomor telepon inseminator yang mendaftarkan peternak pada tahap pertama pendaftaran (DP).
*The PIN code should be sent back to iSIKHNAS within 20 minutes of the initial registration step.
+
*Kode PIN harus dikirim kembali ke iSIKHNAS dalam waktu 20 menit pada tahap awal pendaftaran tersebut.
  
===Register an animal to an owner===
+
===Mendaftarkan Hewan pada Pemilik===
{{#apGetSMSFormat:dh|2}}
+
{{#apGetSMSFormat:dh|1}}
  
*The message always starts with DH
+
*Pesan selalu dimulai dengan DH
*Farmer ID
+
*ID peternak
*Animal ID (see notes below)
+
*ID hewan (lihat catatan di bawah)
*Species code/animal breed code
+
*Kode spesies/kode bangsa hewan
*Sex – J (male) atau B (female)
+
*Jenis kelamin – J (jantan) atau B (betina)
*Age - in years or part year (using decimal point)
+
*Usia - dalam tahun atau bagian tahun (menggunakan desimal)
*Multiple animals can be registered to the same farmer using a repeated sequence within the same message (Animal ID, Species code/animal breed code, Sex, Age)
+
*Dalam satu pesan yang sama, banyak hewan dapat terdaftar atas peternak yang sama, dengan menggunakan urutan berulang (ID hewan, kode spesies/kode jenis hewan, jenis kelamin, usia)
  
*Every animal must have a unique number or name within the herd - no herd may have animals with the same name or ID number.
+
*Setiap hewan harus memiliki nomor atau nama yang berbeda di dalam kawanannya - tidak boleh ada hewan dengan nama atau nomor ID yang sama di dalam satu kawanan.
**This means that you may have to change the ID of certain animals coming into the herd - through purchase or inheritance - if their ID is the same as one already in the herd.
+
**Artinya, Anda mungkin harus mengubah ID beberapa hewan tertentu yang baru bergabung dalam kawanan - melalui pembelian atau diwariskan - jika ID mereka sama dengan yang sudah ada dalam kawanan.
*Keep a good record of the particular physical features which identify each animal in the herd. Keep their individual ID with this record.
+
*Catat ciri fisik tertentu yang mengidentifikasi setiap hewan di kawanan. Simpan ID individu hewan bersama catatan ini.
*Every animal should be tagged for easy and accurate visual identification.
+
*Setiap hewan perlu diberi peneng untuk identifikasi visual yang mudah dan akurat.
*There are many benefits to having your animals tagged.
+
*Pemberian peneng pada hewan memiliki banyak manfaat.  
*Tags can be purchased blank or pre-numbered.
+
*Peneng dapat dibeli kosong (tanpa nomor) atau dengan nomor.
  
*Numbers are preferable to use as ID. If possible,
+
*Sebaiknya menggunakan nomor sebagai ID. Jika memungkinkan,
**Use an ear tag with the ID number on each animal.
+
**Gunakan peneng kuping dengan nomor ID pada setiap hewan.
**Use the system the farmer is already using - minimum change.
+
**Gunakan sistem yang sudah digunakan peternak - perubahan sedikit.
**Use one or two digits if not using any formal system (Farmer cooperative, Dinas ID system etc) .   
+
**Gunakan satu atau dua digit jika tidak menggunakan sistem formal apa pun (kooperasi peternak, sistem ID Dinas, dsb).   
**Use a number that is already tattooed or branded on the animal.
+
**Gunakan nomor yang sudah ditato atau dicap pada hewan tersebut.
  
*If a farmer wishes to use a name as identifier, remember that names
+
*Jika peternak ingin menggunakan nama sebagai pengidentifikasi, ingatlah bahwa nama
**cannot contain punctuation or spaces.
+
**tidak boleh menggunakan tanda baca atau spasi.
**must be unique within the herd
+
**harus bersifat unik di dalam kawanan (dalam satu kawanan, tidak boleh ada lebih dari satu hewan dengan nama yang sama).
**can only be one word.
+
**hanya terdiri atas satu kata.
**should be reliable - simple, short, easily remembered and easy to record correctly every time.
+
**harus dapat diandalkan - sederhana, pendek, mudah diingat, dan mudah dicatat dengan benar setiap saat.
**Should use common spelling.
+
**harus menggunakan ejaan umum.
**should not be confusing, difficult to remember or difficult to spell correctly.
+
**tidak boleh membingungkan, sulit diingat, atau sulit dieja dengan benar.
  
===Sale/Transfer of ownership of animal===
+
===Penjualan/Perpindahan Kepemilikan Hewan===
{{#apGetSMSFormat:jh|2}}
+
{{#apGetSMSFormat:jh|1}}
  
*Message is used only by inseminators, para-vets or other authorised user.
+
*Pesan ini hanya digunakan oleh inseminator, paravet, atau pengguna lain yang berwenang.
*This message is not for use by farmers.
+
*Pesan ini tidak boleh digunakan oleh peternak.
*This message always begins with JH
+
*Pesan ini selalu dimulai dengan JH.
*Selling Farmer ID (old owner)
+
*ID Peternak yang Menjual (pemilik lama).
*Buying Farmer ID (new owner)  
+
*ID Peternak yang Membeli (pemilik baru)  
*Animal ID - see notes on animal ID.
+
*ID hewan - lihat catatan mengenai ID hewan.
*It is possible that the Animal ID for a newly bought animal has the same ID as an existing animal in the new herd. In this case, iSIKHNAS will temporarily rename the new animal with BARU (new) directly after the original Animal ID, for example a cow with ID 6 is bought and the JH message has been sent. iSIKHNAS automatically deletes this animal from the Selling Farmer's herd list and checks the Buying Farmer's herd list. In this example there is already an animal with ID 6 so iSIKHNAS renames the new animal 6BARU and sends a message to the new owner to advise that he should use GI message to re-identify the animal with a new identifier that is unique within the new herd.   
+
*Mungkin saja ID hewan yang baru dibeli sama dengan ID hewan yang sudah ada dalam kawanan. Dalam hal ini, iSIKHNAS akan mengganti nama hewan yang baru untuk sementara dengan menambahkan BARU setelah ID hewan aslinya. Contoh: seekor sapi dengan ID 6 dibeli dan pesan JH telah dikirimkan. iSIKHNAS secara otomatis menghapus hewan ini dari daftar kawanan Peternak Yang Menjual dan menandai daftar kawanan Peternak Yang Membeli. Dalam kawanannya yang baru sudah ada seekor hewan dengan ID 6, sehingga iSIKHNAS mengganti nama hewan tersebut menjadi 6BARU serta mengirim pesan pada pemilik baru, memberi tahu bahwa dia harus menggunakan pesan GI untuk mengidentifikasi ulang hewan tersebut dengan nomor pengidentifikasi baru.   
  
===Change animal ID===
+
===Perubahan ID Hewan===
{{#apGetSMSFormat:gi|2}}
+
{{#apGetSMSFormat:gi|1}}
  
*This message always begins with GI.
+
*Pesan ini selalu dimulai dengan GI
*Farmer ID
+
*ID peternak
*Old Animal ID
+
*ID hewan lama
*New Animal ID
+
*ID hewan baru
  
===Animal disposal report===
+
===Laporan Pembuangan Hewan===
{{#apGetSMSFormat:ah|2}}
+
{{#apGetSMSFormat:ah|1}}
  
*The message always starts with BH.
+
*Pesan selalu dimulai dengan BH.
*The animal ID number or name (no spaces or punctuation).
+
*Nomor atau nama ID hewan (tanpa spasi atau tanda baca).
*This message is sent by a farmer and an alert is sent to their local inseminator who will telephone and visit.
+
*Pesan ini dikirim oleh seorang peternak dan pesan siaga pun dikirimkan ke inseminator lokal yang akan menelepon dan mengunjungi sang peternak.
*Not all farmers will want to use this function and will prefer to contact their usual inseminator/para-vet directly.  It is NOT obligatory for farmers to use this message however it might be in the interests of some inseminators to recommend its use to their client farmers to avoid being called at inconvenient times or for other practical reasons.
+
*Tidak semua peternak akan bersedia menggunakan fungsi ini dan bisa jadi mereka lebih senang menghubungi langsung inseminator/paravet mereka. Peternak TIDAK diwajibkan menggunakan pesan ini, tetapi beberapa inseminator mungkin ingin merekomendasikan agar klien peternak mereka menggunakannya, untuk menghindari panggilan di saat-saat yang tidak nyaman bagi mereka atau karena alasan lainnya.

Revisi terkini pada 19 Januari 2015 17.12

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

Identifikasi Hewan dan Peternak

Bahan Pelatihan

Powerpoint untuk Identifikasi Hewan


SmartCards untuk IB dan Identifikasi Hewan


Format Pesan

Pendaftaran Peternak

DP [Nama] [Kode Lokasi] {Identifikasi pemilik}
  • Pesan selalu dimulai dengan DP
  • Nama peternak – tulis nama dengan benar dan lengkap, menggunakan nama pertama dan nama keluarga (marga), serta dengan penggunaan huruf kapital yang tepat
  • Kode lokasi – tempat tinggal pemilik ternak, sampai ke tingkat desa (kode lokasi 8 digit). Gunakan format SMS CKL untuk mencari kode yang benar
  • Alternatif - Nomor identifikasi pemilik jika tidak menggunakan nomor telepon. Untuk perincian lebih lanjut, lihat di bawah.
  • Setidaknya 50% peternak memiliki nomor HP dengan nomor yang berbeda di Indonesia. Sebaiknya, nomor HP inilah yang digunakan dalam proses pendaftaran.
  • Untuk peternak yang tidak memiliki HP, dapat menggunakan nomor lain. Pemilik dapat mendaftar dengan nomor pengidentifikasi alternatif, misal:
    • nomor SIM (12 digit)
    • nomor pengidentifikasi lokal (8 digit atau kurang), misalnya: nomor keanggotaan dari kooperasi lokal.
    • Jika menggunakan nomor pengidentifikasi alternatif ini, mereka tidak harus melakukan konfirmasi pendaftaran sebagaimana yang dilakukan peternak yang mendaftar dengan nomor telepon.

Konfirmasi Peternak Jika Menggunakan Nomor Telepon Sebagai Nomor Pengidentifikasi

KDP [PIN]
  • Pesan ini dikirim dari nomor telepon peternak yang sedang didaftarkan.
  • Pesan ini selalu dimulai dengan KDP.
  • Kode PIN dikirimkan ke nomor telepon inseminator yang mendaftarkan peternak pada tahap pertama pendaftaran (DP).
  • Kode PIN harus dikirim kembali ke iSIKHNAS dalam waktu 20 menit pada tahap awal pendaftaran tersebut.

Mendaftarkan Hewan pada Pemilik

DH [ID Peternak] ([Identifikasi Hewan] [Kode spesies] [Jenis Kelamin] [Umur]...)
  • Pesan selalu dimulai dengan DH
  • ID peternak
  • ID hewan (lihat catatan di bawah)
  • Kode spesies/kode bangsa hewan
  • Jenis kelamin – J (jantan) atau B (betina)
  • Usia - dalam tahun atau bagian tahun (menggunakan desimal)
  • Dalam satu pesan yang sama, banyak hewan dapat terdaftar atas peternak yang sama, dengan menggunakan urutan berulang (ID hewan, kode spesies/kode jenis hewan, jenis kelamin, usia)
  • Setiap hewan harus memiliki nomor atau nama yang berbeda di dalam kawanannya - tidak boleh ada hewan dengan nama atau nomor ID yang sama di dalam satu kawanan.
    • Artinya, Anda mungkin harus mengubah ID beberapa hewan tertentu yang baru bergabung dalam kawanan - melalui pembelian atau diwariskan - jika ID mereka sama dengan yang sudah ada dalam kawanan.
  • Catat ciri fisik tertentu yang mengidentifikasi setiap hewan di kawanan. Simpan ID individu hewan bersama catatan ini.
  • Setiap hewan perlu diberi peneng untuk identifikasi visual yang mudah dan akurat.
  • Pemberian peneng pada hewan memiliki banyak manfaat.
  • Peneng dapat dibeli kosong (tanpa nomor) atau dengan nomor.
  • Sebaiknya menggunakan nomor sebagai ID. Jika memungkinkan,
    • Gunakan peneng kuping dengan nomor ID pada setiap hewan.
    • Gunakan sistem yang sudah digunakan peternak - perubahan sedikit.
    • Gunakan satu atau dua digit jika tidak menggunakan sistem formal apa pun (kooperasi peternak, sistem ID Dinas, dsb).
    • Gunakan nomor yang sudah ditato atau dicap pada hewan tersebut.
  • Jika peternak ingin menggunakan nama sebagai pengidentifikasi, ingatlah bahwa nama
    • tidak boleh menggunakan tanda baca atau spasi.
    • harus bersifat unik di dalam kawanan (dalam satu kawanan, tidak boleh ada lebih dari satu hewan dengan nama yang sama).
    • hanya terdiri atas satu kata.
    • harus dapat diandalkan - sederhana, pendek, mudah diingat, dan mudah dicatat dengan benar setiap saat.
    • harus menggunakan ejaan umum.
    • tidak boleh membingungkan, sulit diingat, atau sulit dieja dengan benar.

Penjualan/Perpindahan Kepemilikan Hewan

  • Pesan ini hanya digunakan oleh inseminator, paravet, atau pengguna lain yang berwenang.
  • Pesan ini tidak boleh digunakan oleh peternak.
  • Pesan ini selalu dimulai dengan JH.
  • ID Peternak yang Menjual (pemilik lama).
  • ID Peternak yang Membeli (pemilik baru)
  • ID hewan - lihat catatan mengenai ID hewan.
  • Mungkin saja ID hewan yang baru dibeli sama dengan ID hewan yang sudah ada dalam kawanan. Dalam hal ini, iSIKHNAS akan mengganti nama hewan yang baru untuk sementara dengan menambahkan BARU setelah ID hewan aslinya. Contoh: seekor sapi dengan ID 6 dibeli dan pesan JH telah dikirimkan. iSIKHNAS secara otomatis menghapus hewan ini dari daftar kawanan Peternak Yang Menjual dan menandai daftar kawanan Peternak Yang Membeli. Dalam kawanannya yang baru sudah ada seekor hewan dengan ID 6, sehingga iSIKHNAS mengganti nama hewan tersebut menjadi 6BARU serta mengirim pesan pada pemilik baru, memberi tahu bahwa dia harus menggunakan pesan GI untuk mengidentifikasi ulang hewan tersebut dengan nomor pengidentifikasi baru.

Perubahan ID Hewan

GI [ID Peternak] [ID Hewan Lama] [ID Hewan Baru]
  • Pesan ini selalu dimulai dengan GI
  • ID peternak
  • ID hewan lama
  • ID hewan baru

Laporan Pembuangan Hewan

AH [ID Pemilik] [ID Hewan] [Kondisi Hewan]
  • Pesan selalu dimulai dengan BH.
  • Nomor atau nama ID hewan (tanpa spasi atau tanda baca).
  • Pesan ini dikirim oleh seorang peternak dan pesan siaga pun dikirimkan ke inseminator lokal yang akan menelepon dan mengunjungi sang peternak.
  • Tidak semua peternak akan bersedia menggunakan fungsi ini dan bisa jadi mereka lebih senang menghubungi langsung inseminator/paravet mereka. Peternak TIDAK diwajibkan menggunakan pesan ini, tetapi beberapa inseminator mungkin ingin merekomendasikan agar klien peternak mereka menggunakannya, untuk menghindari panggilan di saat-saat yang tidak nyaman bagi mereka atau karena alasan lainnya.