Membangun suasana belajar yang baik

Revisi per 19 Januari 2015 16.10 oleh Linda (bicara | kontrib)
Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

10. Membangun suasana belajar yang baik

Buat dan atur sebuah rencana

  • Gunakan kerangka pelatihan sebagai panduan untuk mengelola waktu dan mengarahkan
  • Sampaikan kepada peserta tentang rencana tersebut dan gunakan sebagai acuan
  • Ajak kelompok untuk menetapkan aturan selama berpartisipasi dalam pelatihan. Aturan tersebut dapat meliputi;
    • Larangan penggunaan ponsel
    • Bergantian saat berbicara
    • Pencatat waktu
    • Waktu mulai dan selesai
    • Setiap orang harus berpartisipasi dan tidak boleh mendominasi
    • Menghargai setiap ide
    • dll
  • Antisipasi kesulitan, tantangan dan rintangan yang dapat mengganggu proses pembelajaran dan siapkan solusi atau strategi guna menghindarinya.

Persiapkan secara seksama

  • Pahami keseluruhan materi dan tujuan pembelajaran dari masing-masing bagian.
  • Gunakan pengetahuan dan pengalaman anda agar materi lebih pas dan sesuai. Mulai ‘miliki’ materi tersebut.
  • Tuliskan pertanyaan yang ingin anda ajukan, alur diskusi dan apa yang akan anda lakukan untuk menjelaskan konsep-konsep yang penting dan rumit.
  • Pikirkan tahapan untuk setiap bagian pelatihan. Bayangkan prosesnya, bayangkan peserta. Pikirkan tentang apa yang akan mereka butuhkan dari anda agar dapat mengikuti materi, merampungkan kegiatan dan memahami isi materi secara maksimal.
  • Persiapkan setiap langkah dengan mempertimbangkan waktu, apa yang akan anda sampaikan, bagaimana anda akan memulai sesi, bantuan apa yang anda butuhkan, informasi tambahan apa yang akan dibutuhkan oleh peserta agar dapat menuntaskan sebuah isu.

ciptakan sebuah lingkungan belajar yang positif

Seorang fasilitator pelatihan membangun suasana belajar yang baik dengan;

  • melakukan persiapan secara seksama.
  • sabar mendengarkan peserta.
  • memperhatikan setiap detil.
  • mengajukan pertanyaan yang tepat. Sesuatu yang kritis dan dapat mendorong dialog nyata.
  • mengatur kegiatan atau diskusi yang dapat membantu proses pembelajaran
  • Menyadari bahwa peserta tidak harus selalu diberitahu
  • Menyadari bahwa semua orang yang berada di ruangan tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat memperkaya dan membantu kelompok
  • mengajukan pertanyaan yang tepat guna
    • membantu peserta memulai proses berpikirnya sendiri
    • mencari tahu apa yang telah mereka ketahui
  • Hindari memberikan kepada peserta sesuatu yang sebenarnya dapat digali dengan mengajukan pertanyaan yang tepat. Peserta akan mencari ide untuk mereka gunakan. Jangan menyuapi. Tunjukkan, jangan memberitahu.

Pelatihan yang baik dapat memiliki beberapa atau seluruh atribut berikut:

  • Partisipatif
  • Interaktif
  • Fasilitatif
  • Fleksibel
  • Menggambarkan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki
  • Aktif
  • Bervariasi
  • Aksi/gerakan fisik
  • Melibatkan panca indera
  • Pengulangan dan penegasan
  • Menyenangkan atau setidaknya dapat dinikmati
  • Praktek dan menggunakan keterampilan

Memahami tentang perbedaan gaya belajar dan menggunakan pendekatan mengajar yang sesuai untuk peserta yang beragam merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Selain itu, instruktur perlu memahami tentang cara terbaik orang dewasa belajar dan bagaiman menciptakan sebuah lingkungan belajar yang positif.

Ada tiga faktor yang diperlukan untuk menciptakan sebuah lingkungan belajar yang positif:

  • Faktor fisik
  • Faktor emosional
  • Faktor intelektual

Faktor-faktor Fisik

Orang dewasa harus merasa nyaman secara fisik untuk dapat fokus belajar.

Faktor-faktor berikut dapat membantu penciptaan lingkungan belajar yang nyaman secara fisik:

  • Ruangan tidak terlampau panas atau dingin.
  • Ruangan ditata sedemikian rupa agar peserta dapat melihat dan mendengar instruktur.
  • Pencahayaan dan amplifikasi cukup untuk mereka yang memiliki masalah penglihatan dan pendengaran.
  • Beri kelonggaran jika merasa lelah: sesering mungkin berikan kegiatan agar peserta tidak duduk terlalu lama; anda pun dapat beristirahat secara teratur.
  • Pelatih peka terhadap waktu, suasana kelas dan motivasi dalam kelompok.

An instructor can respond to physical needs by:

  • asking students if they are comfortable
  • checking the body language of learners
  • being responsive to the time of day, need for breaks.
  • ensuring that they look at the room from the participants' point of view (ie stand and look from the back of the class)
  • ensuring there are as few distractions or interruptions as possible.

Emotional factors

Adults also have to be comfortable emotionally.

Adults have definite emotional needs:

  • To be treated like adults (They want to be peers with the instructor.)
  • To direct their own learning whenever possible (Adults are self-motivated. They are at the training because they chose to be, not because someone told them to come.)
  • To know they are doing it right (or at least that they are trying hard)
  • To feel accepted as they are (Adults come in all forms and styles.)
  • To see a reason for the training (Adults want to know how the training is going to make a difference for them.)

An instructor can respond to emotional needs by:

  • Being a learning resource, a coach
  • Explaining the benefits of the training (WIIFM: What’s In It For Me), then letting participants explore as much as possible (to discover the benefits for themselves)
  • Respecting them (not talking down to them)
  • Teaching to their level (not above or below)
  • Not embarrassing them
  • Providing meaningful reinforcement and opportunities for peer feedback (This is also a powerful reinforcement.)
  • Making learning non-threatening (This goes along with teaching to their level.)
  • Making the learning realistic and problem centred; using scenarios that are familiar and that they might encounter

Faktor - faktor Intelektual

Sebagai tambahan, selain memerlukan kenyamanan fisik dan emosional, orang dewasa memiliki kebutuhan intelektual:

  • Mereka telah menjalani kehidupan dan mereka ingin berbagi pengalaman.
  • Mereka ingin menghubungkan informasi yang baru dengan sesuatu yang telah mereka ketahui.
  • Mereka ingin menjadi peserta aktif dalam proses pembelajaran.
  • Mereka ingin melihat relevansi dari apa yang mereka pelajari.
  • Mereka ingin mempelajari hal-hal dengan cara yang mereka sukai (dengan cara mendengarkan, melihat atau melakukan).

Seorang fasilitator yang baik dapat menanggapi kebutuhan intelektual dengan:

  • Menggunakan pengalaman hidup peserta untuk memperkenalkan konsep baru melalui pertanyaan dan diskusi
  • Menjembatani antara informasi lama dan informasi terbaru dengan analogi, contoh-contoh dan alat bantu.
  • Membuat pembelajaran yang aktif termasuk praktik langsung, bukan hanya presentasi dan slides.
  • Menggunakan berbagai metode selama pelatihan untuk mencapai semua gaya pembelajaran (misalnya presentasi, diskusi, bermain peran, demonstrasi, kegiatan, permainan).