Techniques that maximise learning/id: Perbedaan revisi

(Created page with "Motivasi sangatlah penting, terutama pada saat awal pelatihan. Orang dewasa perlu mengetahui bagaimana pelatihan tersebut akan bermanfaat bagi mereka. Jika mereka tidak menget...")
(Created page with "Salah satu bidang riset menunjukkan adanya perbedaan besar dalam cara berbagai orang mempelajari sesuatu. Misalnya, sebagian orang akan berusaha mencari garis besarnya atau me...")
 
(36 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 15: Baris 15:
 
Motivasi sangatlah penting, terutama pada saat awal pelatihan. Orang dewasa perlu mengetahui bagaimana pelatihan tersebut akan bermanfaat bagi mereka. Jika mereka tidak mengetahuinya, mereka tidak akan belajar.  
 
Motivasi sangatlah penting, terutama pada saat awal pelatihan. Orang dewasa perlu mengetahui bagaimana pelatihan tersebut akan bermanfaat bagi mereka. Jika mereka tidak mengetahuinya, mereka tidak akan belajar.  
  
In order to motivate participants, facilitators need to take every opportunity to:  
+
Guna memotivasi peserta, fasilitator perlu mengambil setiap kesempatan untuk:  
*Establish a rapport
+
*Menjalin kedekatan
*Create an open, friendly training atmosphere
+
*Menciptakan suasana pelatihan yang terbuka dan bersahabat
*Keep stress low
+
*Menjaga agar tingkat stres tetap rendah
*Challenge participants but not frustrate them
+
*Memberi tantangan bagi para peserta, tetapi tidak sampai membuat mereka frustrasi
*Ensure that participants can relate the material to their own work and life.  
+
*Memastikan bahwa peserta dapat menghubungkan materi dengan pekerjaan dan kehidupan mereka.  
  
Students can learn effectively and independently when they are interested in what they are learning. However, much of classroom learning is often perceived as uninteresting, which makes the learning process more difficult.  
+
Pelajar dapat belajar secara efektif dan mandiri jika mereka tertarik pada hal yang sedang mereka pelajari. Namun, kebanyakan pelajaran di ruang kelas sering dianggap tidak menarik, dan ini menjadikan proses pembelajaran lebih sulit.  
  
Making learning more interesting, meaningful and active is a real challenge to trainers. In fact, this is the major purpose of Train the Trainer courses and is one of the more difficult aspects of good course design.  
+
Tantangan berat bagi pelatih adalah menjadikan pembelajaran lebih menarik, bermakna, dan aktif. Sesungguhnya, inilah tujuan utama pelatihan ''Train the Trainer'' dan merupakan salah satu aspek sulit dalam perancangan pelatihan yang baik.  
  
===Reinforce===
+
===Perkokoh===
  
Throughout the training, instructors need to encourage and reinforce. The instructor must reward good behaviour however small positively and frequently. Rewards don’t have to be physical. Simply saying “good job” or “thanks for that input” means a lot to an adult learner.  
+
Sepanjang pelatihan, instruktur perlu mendorong dan memperkokoh. Instruktur harus memberi ganjaran bagi perilaku baik sekecil apa pun itu secara positif dan sering. Ganjaran tersebut tidak harus berbentuk fisik. Cukup ucapkan “bagus” atau “terima kasih untuk masukannya” sudah sangat berarti bagi pembelajar dewasa.  
  
===Repeat===
+
===Ulangi===
Repetition is a cornerstone of learning. People need to hear something at least three times before they learn it.  
+
Pengulangan merupakan salah satu dasar pembelajaran. Orang-orang perlu mendengarkan suatu hal hingga tiga kali sebelum mempelajarinya.  
  
That’s why the process for teaching a skill is to:  
+
Itulah sebabnya mengapa proses untuk mengajarkan suatu keterampilan adalah dengan:  
1. arouse interest (Preparation)  
+
1. membangkitkan minat (Persiapan)  
2. explain it or show it (Presentation)  
+
2. menjelaskan atau memperlihatkannya (Presentasi)  
3. have the learners do it (Practice)  
+
3. meminta pembelajar melakukannya (Latihan)  
4. have learners do it in a real-world situation (Performance)  
+
4. meminta pembelajar melakukannya dalam keadaan nyata (Kinerja)  
  
===Use the senses===
+
===Gunakan semua indra===
The greater the combination of our senses that are stimulated in learning, the more successful the learning is likely to be. For example, it is estimated that we learn:  
+
Semakin banyak kombinasi indra kita yang terstimulasi dalam pembelajaran, semakin besar peluang keberhasilan pembelajaran. Sebagai contoh, diperkirakan bahwa kita mempelajari:  
*10% of what we read
+
*10% dari hal yang kita baca
*20% of what we hear
+
*20% dari hal yang kita dengar
*30% of what we see
+
*30% dari hal yang kita lihat
*40% of what we see and hear
+
*40% dari hal yang kita lihat dan dengar
*50% of what we discuss
+
*50% dari hal yang kita diskusikan
*70% of what we experience
+
*70% dari hal yang kita alami
*90% of what we teach
+
*90% dari hal yang kita ajarkan
  
===Recognise the learning curve===
+
===Pahami kurva pembelajaran===
Learning is a continuous process, but it does not progress at the same rate. For example, when you start to learn something new, there is often little progress for a while, then you are likely to experience a spurt in learning when you seem to learn quite a lot quickly.  
+
Pembelajaran adalah proses yang berlangsung terus-menerus, tetapi kecepatannya bisa berbeda-beda. Sebagai contoh, ketika Anda baru mulai mempelajari hal baru, kemajuannya sering kali sangat lambat untuk beberapa lama, kemudian Anda tiba-tiba merasa mempelajari banyak dalam waktu yang jauh lebih cepat.  
  
However, you then often experience a plateau in your learning when little progress seems to be made, even though you are working just as hard as before. At this time you are consolidating what you already have learned but it can be a very frustrating period. Usually sustained effort is needed to create a new learning spurt.  
+
Namun, kecepatan pembelajaran ini sering akan menurun lagi dan Anda merasa hanya mengalami sedikit kemajuan, meskipun berusaha sama keras seperti sebelumnya. Pada saat ini, Anda sedang mengkonsolidasikan hal-hal yang telah dipelajari, tetapi periode ini sering kali sangat membuat frustrasi. Umumnya diperlukan upaya terus-menerus untuk menciptakan lonjakan pembelajaran yang baru.  
  
It is good to help students understand that these spurts and plateaus in their learning are normal and that with persistence they will again see progress. This will help them to maintain their confidence and motivation when experiencing plateaus in learning.  
+
Bantulah pelajar untuk memahami bahwa lonjakan dan penurunan kecepatan pembelajaran merupakan hal biasa dan jika tetap tekun, mereka akan kembali merasakan kemajuan. Ini akan membantu mereka mempertahankan keyakinan dan motivasi saat mengalami penurunan kecepatan pembelajaran.  
  
===Don’t abuse the attention span===
+
===Jangan salah gunakan rentang perhatian===
Attention plays a crucial role in learning. Without good attention, learning is likely to partial and ineffective. Of course, our ability to maintain attention is greater if we are motivated. In a typical lesson where the instructor is doing all the talking our attention tends to fall off quickly.  
+
Perhatian berperan sangat penting dalam pembelajaran. Tanpa perhatian yang baik, pembelajaran kemungkinan hanya terjadi sebagian dan tidak efektif. Tentu saja, kemampuan kita untuk mempertahankan perhatian akan lebih besar jika kita termotivasi. Sebuah skenario pengajaran yang sering terjadi adalah ketika instruktur terus bicara dan bicara. Hal ini menyebabkan perhatian kita cenderung menurun dengan cepat.  
  
The implications of this for teaching are very important. It shows that long periods of talk by the instructor, without opportunities for student participation, are likely to be ineffective as a method of teaching. This is a typical mistake made by instructors who think that more input by them equals more learning. This is clearly shown to be incorrect. Your own experience of being a student will fully bear this out.  
+
Implikasinya bagi pengajaran sangat penting. Jelaslah bahwa instruktur yang berbicara panjang lebar, tanpa memberi kesempatan bagi pelajar untuk berpartisipasi, kemungkinan merupakan metode pengajaran yang tidak efektif. Kesalahan ini sering dilakukan oleh instruktur yang mengira bahwa semakin banyak input yang mereka berikan, akan semakin banyak pembelajaran yang terjadi. Ini jelas tidak betul. Pengalaman Anda sendiri sebagai pelajar sudah membuktikannya.  
  
Avoid long presentations. Break up long presentations with quick activities such as getting participants to quickly recap the most important points they have heard, or, ask if they can anticipate what is coming next or in pairs, to share any questions they want answered in the following part of the presentation.  
+
Hindari presentasi panjang. Selingi presentasi panjang dengan kegiatan singkat seperti meminta peserta untuk merangkum poin terpenting yang mereka dengar, atau bertanya apakah mereka bisa menebak hal yang akan dibahas selanjutnya, atau meminta mereka secara berpasangan untuk menyampaikan pertanyaan yang ingin didapat jawabannya dari presentasi selanjutnya.  
  
===Encourage the effective use of memory===
+
===Dorong penggunaan ingatan secara efektif===
'''How memory works'''
+
'''Cara kerja ingatan'''
  
It is useful to think of our memory systems as possessing two interrelated components:  
+
Bayangkan sistem ingatan kita sebagai sistem dengan dua komponen yang saling terkait:  
1. A short-term memory system (STM),which can only cope with approximately seven bits of information at one go.  
+
1. Sistem ingatan jangka pendek (STM), yang hanya bisa menangani kira-kira tujuh elemen informasi untuk satu waktu tertentu.  
2. A long term memory system (LTM), which has almost an infinite capacity for storing information. This contains all the information we can recall.  
+
2. Sistem ingatan jangka panjang (LTM), yang memiliki kapasitas hampir tak terbatas untuk menyimpan informasi. Sistem inilah yang menyimpan semua informasi yang bisa kita ingat kembali.  
  
The effective transfer of information from STM to LTM is crucial for the acquisition of knowledge. In order to achieve this transfer, it is essential that the information makes sense to the learner (is meaningful); is in manageable chunks (around seven bits); is organised; and is sufficiently rehearsed (repeated a number of times until easily recalled).  
+
Transfer informasi secara efektif dari STM ke LTM sangat penting untuk akuisisi pengetahuan. Guna mencapai transfer ini, informasi haruslah masuk akal bagi pembelajar (bermakna); dalam potongan yang sesuai (sekitar tujuh elemen); terorganisasi; dan cukup sering dilatih (diulangi beberapa kali sampai dapat diingat dengan mudah).  
  
'''How forgetting occurs'''
+
'''Bagaimana "lupa" terjadi'''
  
There are a number of theories concerning forgetting. Most important for our purpose as instructors is that over 60% of factual information will be lost within 48 hours if there is no subsequent rehearsal or review of what was learned. Skills and understanding are much more resistant to forgetting. For example, once you learn to swim, it is unlikely that you will ever forget how to swim, even if you do not swim for many years.  
+
Ada sejumlah teori tentang terjadinya lupa. Yang paling penting bagi kita sebagai instruktur adalah bahwa lebih dari 60% informasi faktual akan hilang dalam waktu 48 jam jika hal yang dipelajari itu tidak diulangi atau dipelajari kembali. Keterampilan dan pemahaman jauh lebih sulit dilupakan. Misalnya, begitu sudah belajar berenang, Anda kemungkinan akan sulit lupa cara berenang, meskipun tidak berenang lagi hingga bertahun-tahun.  
  
The more information is reviewed in the first day or so after it is ‘learned’, the more likely is the chance of it becoming established in long term memory.  
+
Semakin banyak informasi yang dipelajari kembali sehari setelah 'diperoleh', semakin besar peluang informasi tersebut untuk tersimpan dalam ingatan jangka panjang.  
  
'''Implications for teaching and learning'''
+
'''Implikasi untuk pengajaran dan pembelajaran'''
 
   
 
   
It is good to remind students of these basic principles of memory. This will save them making the typical mistake of trying to memorise too much too quickly. From the point of view of teaching, we must recognise that if we speak for long periods, there is little likelihood that much in formation will actually be memorised. It is important to keep information well organised and allow students time to digest the content, either through question an answer sessions or follow-up activities.  
+
Sebaiknya ingatkan pelajar tentang prinsip-prinsip dasar cara kerja ingatan. Ini akan menghindarkan mereka dari kesalahan yang biasa terjadi, yaitu berusaha menghafal terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat. Dari sudut panjang pengajaran, kita harus menyadari bahwa jika kita berbicara terlalu lama, informasi yang akhirnya akan masuk ingatan kemungkinan hanya sedikit. Jadi, kita perlu menjaga agar informasi terorganisasi dengan baik dan memberi waktu bagi pelajar untuk mencerna materi, baik melalui sesi tanya jawab atau kegiatan tindak lanjut.  
  
'''Tips on helping people to remember content'''
+
'''Kiat membantu orang mengingat materi'''
  
*Keep the attention of your participants especially when you are making key points
+
*Pertahankan perhatian para peserta, terutama saat Anda menyampaikan poin penting
*Prepare people before you introduce information by asking thought provoking questions which makes them engage with the material before hearing any specific content
+
*Siapkan orang sebelum Anda memberikan informasi dengan mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran, sehingga mereka sudah siaga menerima materi bersangkutan sebelum mendengarkan materi yang spesifik
*Ask questions throughout the training which make participants recall the content, summarise and demonstrate content in different waysHave quick quizzes.
+
*Ajukan pertanyaan selama pelatihan yang mendorong peserta untuk mengingat kembali materi, merangkumnya, dan memperlihatkan materi dengan berbagai caraBerikan kuis singkat.
*Use case studies to help participants apply information in different ways
+
*Gunakan studi kasus untuk membantu peserta menerapkan informasi dengan cara yang berbeda-beda
*Use repetition and reinforcement by asking people to rephrase, discuss or create graphics, for example.
+
*Gunakan pengulangan dan penguatan dengan meminta orang untuk misalnya, menyampaikan kembali, mendiskusikan, atau membuat grafik.
*Ask what have been the most important points (one per participant)
+
*Tanyakan poin apa yang paling penting (satu poin per peserta)
*Draw out discussion so that participants come to the key points themselves rather than being told what they are.
+
*Perpanjang diskusi agar peserta dapat menyadari sendiri poin pentingnya, alih-alih diberi tahu.
*Show similarities and associations with other relevant aspects or topics.
+
*Perlihatkan kesamaan atau kaitan dengan aspek atau topik lain yang relevan.
*Use different ways to show or draw out information
+
*Gunakan berbagai cara untuk memperlihatkan atau menarik informasi
*Use a variety of materials and teaching tools
+
*Variasikan materi dan alat pengajaran
*Make sure people are relaxed and have had enough pauses
+
*Pastikan orang merasa rileks dan mendapatkan jeda yang cukup
*Summarise the key points at the end.
+
*Rangkumkan poin utama pada bagian akhir.
  
===Accommodate different learning styles===
+
===Mengakomodasi gaya belajar yang berbeda-beda===
  
As individuals we have our own characteristic ways of processing information, feeling and behaving in learning situations. In basic terms this means that while all of us learn through acquiring knowledge, thinking and doing, we have different approaches and preferences in terms of how we do these activities.  
+
Sebagai individu, kita punya cara khas masing-masing dalam memproses informasi, merasakan dan berperilaku dalam situasi belajar. Intinya, ini berarti walaupun kita semua belajar dengan cara memperoleh pengetahuan, berpikir, dan bertindak, kita punya pendekatan dan preferensi yang berbeda-beda mengenai cara kita melakukan kegiatan tersebut.  
  
One area of research has shown that there can be significant differences in the ways in which people approach a learning task. For example, some people will try to get an overall picture or understanding of the task before they focus on more specific details and linkages. In contrast, other people will approach the task in a more sequential manner, making linkages gradually and methodically, and only building up to an understanding of the overall task much later in the learning process. The most effective learners seem to be able to adopt both of these styles simultaneously and in a versatile manner.  
+
Salah satu bidang riset menunjukkan adanya perbedaan besar dalam cara berbagai orang mempelajari sesuatu. Misalnya, sebagian orang akan berusaha mencari garis besarnya atau memahami tugasnya sebelum mulai fokus ke perincian dan kaitan tertentu. Sebagian orang yang lain akan menggunakan pendekatan lebih berurutan, sambil mencari kaitannya secara bertahap dan sistematis, untuk kemudian membangun pemahaman yang menyeluruh pada akhir proses pembelajaran. Para pembelajar yang paling efektif tampaknya mampu menggunakan kedua gaya tersebut secara bersamaan dan secara luwes.  
  
Some people clearly have preferences in terms of the way they best learn:  
+
Sebagian orang tampak jelas lebih menyukai cara belajar tertentu:  
*visual - seeing pictures, words, diagrams
+
*penglihatan - melihat gambar, kata-kata, diagram
*auditory - listening to explanations
+
*pendengaran - mendengarkan penjelasan
*tactile - actually doing the activity
+
*sentuhan - langsung melakukan kegiatannya
  
There are important implications in different learning styles for the ways in which we teach. These differences clearly suggest the need for learning to involve the range of senses and provide many different ways in which learners can go about their learning.  
+
Ada implikasi penting dari gaya belajar yang berbeda-beda itu terhadap cara kita mengajar. Perbedaan tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa proses pembelajaran perlu menggunakan berbagai indra dan memberi kesempatan bagi para pembelajar untuk belajar lewat beragam cara.  
  
Of course, it is not possible for instructors to cater for all preferences all the time. However, it serves as a reminder to use a range of instruction methods and provide a variety of learning sources for students whenever possible.  
+
Tentu saja, instruktur tidak mungkin memenuhi semua preferensi itu setiap saat. Namun, perbedaan cara-cara belajar tersebut mengingatkan kita untuk selalu menggunakan beragam metode pengajaran dan memvariasikan sumber daya pembelajaran bagi para peserta jika mungkin.  
  
===Ensure effective feedback===
+
===Pastikan masukan yang efektif===
  
A trainer should give feedback to participants frequently throughout the course. It is reassuring and helps offer guidance. Later in this guide we will talk more about ways to give useful feedback and even ways to get feedback for your own training.
+
Seorang pelatih harus berulang kali memberikan masukan kepada para peserta selama pelatihan. Masukan seperti itu dapat memberi keyakinan dan membimbing para peserta. Di bagian berikutnya dalam pedoman kita akan membicarakan lebih banyak mengenai cara-cara memberikan masukan yang berguna dan juga cara-cara untuk mendapatkan umpan balik atas pelatihan yang Anda berikan.

Revisi terkini pada 23 September 2014 16.33

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

11. Teknik memaksimalkan pembelajaran

  • Pembelajaran melibatkan segenap pikiran dan raga (beserta jiwa)
  • Pembelajaran adalah kreasi, bukan konsumsi
  • Kolaborasi membantu pembelajaran
  • Pembelajaran terjadi secara bersamaan pada berbagai tataran
  • Pembelajarn muncul dari melakukan pekerjaan itu sendiri (dengan disertai umpan balik)
  • Emosi positif sangat meningkatkan pembelajaran
  • Otak jauh lebih mudah dan cepat menyerap informasi visual.

Beri motivasi

Motivasi sangatlah penting, terutama pada saat awal pelatihan. Orang dewasa perlu mengetahui bagaimana pelatihan tersebut akan bermanfaat bagi mereka. Jika mereka tidak mengetahuinya, mereka tidak akan belajar.

Guna memotivasi peserta, fasilitator perlu mengambil setiap kesempatan untuk:

  • Menjalin kedekatan
  • Menciptakan suasana pelatihan yang terbuka dan bersahabat
  • Menjaga agar tingkat stres tetap rendah
  • Memberi tantangan bagi para peserta, tetapi tidak sampai membuat mereka frustrasi
  • Memastikan bahwa peserta dapat menghubungkan materi dengan pekerjaan dan kehidupan mereka.

Pelajar dapat belajar secara efektif dan mandiri jika mereka tertarik pada hal yang sedang mereka pelajari. Namun, kebanyakan pelajaran di ruang kelas sering dianggap tidak menarik, dan ini menjadikan proses pembelajaran lebih sulit.

Tantangan berat bagi pelatih adalah menjadikan pembelajaran lebih menarik, bermakna, dan aktif. Sesungguhnya, inilah tujuan utama pelatihan Train the Trainer dan merupakan salah satu aspek sulit dalam perancangan pelatihan yang baik.

Perkokoh

Sepanjang pelatihan, instruktur perlu mendorong dan memperkokoh. Instruktur harus memberi ganjaran bagi perilaku baik – sekecil apa pun itu – secara positif dan sering. Ganjaran tersebut tidak harus berbentuk fisik. Cukup ucapkan “bagus” atau “terima kasih untuk masukannya” sudah sangat berarti bagi pembelajar dewasa.

Ulangi

Pengulangan merupakan salah satu dasar pembelajaran. Orang-orang perlu mendengarkan suatu hal hingga tiga kali sebelum mempelajarinya.

Itulah sebabnya mengapa proses untuk mengajarkan suatu keterampilan adalah dengan: 1. membangkitkan minat (Persiapan) 2. menjelaskan atau memperlihatkannya (Presentasi) 3. meminta pembelajar melakukannya (Latihan) 4. meminta pembelajar melakukannya dalam keadaan nyata (Kinerja)

Gunakan semua indra

Semakin banyak kombinasi indra kita yang terstimulasi dalam pembelajaran, semakin besar peluang keberhasilan pembelajaran. Sebagai contoh, diperkirakan bahwa kita mempelajari:

  • 10% dari hal yang kita baca
  • 20% dari hal yang kita dengar
  • 30% dari hal yang kita lihat
  • 40% dari hal yang kita lihat dan dengar
  • 50% dari hal yang kita diskusikan
  • 70% dari hal yang kita alami
  • 90% dari hal yang kita ajarkan

Pahami kurva pembelajaran

Pembelajaran adalah proses yang berlangsung terus-menerus, tetapi kecepatannya bisa berbeda-beda. Sebagai contoh, ketika Anda baru mulai mempelajari hal baru, kemajuannya sering kali sangat lambat untuk beberapa lama, kemudian Anda tiba-tiba merasa mempelajari banyak dalam waktu yang jauh lebih cepat.

Namun, kecepatan pembelajaran ini sering akan menurun lagi dan Anda merasa hanya mengalami sedikit kemajuan, meskipun berusaha sama keras seperti sebelumnya. Pada saat ini, Anda sedang mengkonsolidasikan hal-hal yang telah dipelajari, tetapi periode ini sering kali sangat membuat frustrasi. Umumnya diperlukan upaya terus-menerus untuk menciptakan lonjakan pembelajaran yang baru.

Bantulah pelajar untuk memahami bahwa lonjakan dan penurunan kecepatan pembelajaran merupakan hal biasa dan jika tetap tekun, mereka akan kembali merasakan kemajuan. Ini akan membantu mereka mempertahankan keyakinan dan motivasi saat mengalami penurunan kecepatan pembelajaran.

Jangan salah gunakan rentang perhatian

Perhatian berperan sangat penting dalam pembelajaran. Tanpa perhatian yang baik, pembelajaran kemungkinan hanya terjadi sebagian dan tidak efektif. Tentu saja, kemampuan kita untuk mempertahankan perhatian akan lebih besar jika kita termotivasi. Sebuah skenario pengajaran yang sering terjadi adalah ketika instruktur terus bicara dan bicara. Hal ini menyebabkan perhatian kita cenderung menurun dengan cepat.

Implikasinya bagi pengajaran sangat penting. Jelaslah bahwa instruktur yang berbicara panjang lebar, tanpa memberi kesempatan bagi pelajar untuk berpartisipasi, kemungkinan merupakan metode pengajaran yang tidak efektif. Kesalahan ini sering dilakukan oleh instruktur yang mengira bahwa semakin banyak input yang mereka berikan, akan semakin banyak pembelajaran yang terjadi. Ini jelas tidak betul. Pengalaman Anda sendiri sebagai pelajar sudah membuktikannya.

Hindari presentasi panjang. Selingi presentasi panjang dengan kegiatan singkat seperti meminta peserta untuk merangkum poin terpenting yang mereka dengar, atau bertanya apakah mereka bisa menebak hal yang akan dibahas selanjutnya, atau meminta mereka secara berpasangan untuk menyampaikan pertanyaan yang ingin didapat jawabannya dari presentasi selanjutnya.

Dorong penggunaan ingatan secara efektif

Cara kerja ingatan

Bayangkan sistem ingatan kita sebagai sistem dengan dua komponen yang saling terkait: 1. Sistem ingatan jangka pendek (STM), yang hanya bisa menangani kira-kira tujuh elemen informasi untuk satu waktu tertentu. 2. Sistem ingatan jangka panjang (LTM), yang memiliki kapasitas hampir tak terbatas untuk menyimpan informasi. Sistem inilah yang menyimpan semua informasi yang bisa kita ingat kembali.

Transfer informasi secara efektif dari STM ke LTM sangat penting untuk akuisisi pengetahuan. Guna mencapai transfer ini, informasi haruslah masuk akal bagi pembelajar (bermakna); dalam potongan yang sesuai (sekitar tujuh elemen); terorganisasi; dan cukup sering dilatih (diulangi beberapa kali sampai dapat diingat dengan mudah).

Bagaimana "lupa" terjadi

Ada sejumlah teori tentang terjadinya lupa. Yang paling penting bagi kita sebagai instruktur adalah bahwa lebih dari 60% informasi faktual akan hilang dalam waktu 48 jam jika hal yang dipelajari itu tidak diulangi atau dipelajari kembali. Keterampilan dan pemahaman jauh lebih sulit dilupakan. Misalnya, begitu sudah belajar berenang, Anda kemungkinan akan sulit lupa cara berenang, meskipun tidak berenang lagi hingga bertahun-tahun.

Semakin banyak informasi yang dipelajari kembali sehari setelah 'diperoleh', semakin besar peluang informasi tersebut untuk tersimpan dalam ingatan jangka panjang.

Implikasi untuk pengajaran dan pembelajaran

Sebaiknya ingatkan pelajar tentang prinsip-prinsip dasar cara kerja ingatan. Ini akan menghindarkan mereka dari kesalahan yang biasa terjadi, yaitu berusaha menghafal terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat. Dari sudut panjang pengajaran, kita harus menyadari bahwa jika kita berbicara terlalu lama, informasi yang akhirnya akan masuk ingatan kemungkinan hanya sedikit. Jadi, kita perlu menjaga agar informasi terorganisasi dengan baik dan memberi waktu bagi pelajar untuk mencerna materi, baik melalui sesi tanya jawab atau kegiatan tindak lanjut.

Kiat membantu orang mengingat materi

  • Pertahankan perhatian para peserta, terutama saat Anda menyampaikan poin penting
  • Siapkan orang sebelum Anda memberikan informasi dengan mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran, sehingga mereka sudah siaga menerima materi bersangkutan sebelum mendengarkan materi yang spesifik
  • Ajukan pertanyaan selama pelatihan yang mendorong peserta untuk mengingat kembali materi, merangkumnya, dan memperlihatkan materi dengan berbagai cara. Berikan kuis singkat.
  • Gunakan studi kasus untuk membantu peserta menerapkan informasi dengan cara yang berbeda-beda
  • Gunakan pengulangan dan penguatan dengan meminta orang untuk misalnya, menyampaikan kembali, mendiskusikan, atau membuat grafik.
  • Tanyakan poin apa yang paling penting (satu poin per peserta)
  • Perpanjang diskusi agar peserta dapat menyadari sendiri poin pentingnya, alih-alih diberi tahu.
  • Perlihatkan kesamaan atau kaitan dengan aspek atau topik lain yang relevan.
  • Gunakan berbagai cara untuk memperlihatkan atau menarik informasi
  • Variasikan materi dan alat pengajaran
  • Pastikan orang merasa rileks dan mendapatkan jeda yang cukup
  • Rangkumkan poin utama pada bagian akhir.

Mengakomodasi gaya belajar yang berbeda-beda

Sebagai individu, kita punya cara khas masing-masing dalam memproses informasi, merasakan dan berperilaku dalam situasi belajar. Intinya, ini berarti walaupun kita semua belajar dengan cara memperoleh pengetahuan, berpikir, dan bertindak, kita punya pendekatan dan preferensi yang berbeda-beda mengenai cara kita melakukan kegiatan tersebut.

Salah satu bidang riset menunjukkan adanya perbedaan besar dalam cara berbagai orang mempelajari sesuatu. Misalnya, sebagian orang akan berusaha mencari garis besarnya atau memahami tugasnya sebelum mulai fokus ke perincian dan kaitan tertentu. Sebagian orang yang lain akan menggunakan pendekatan lebih berurutan, sambil mencari kaitannya secara bertahap dan sistematis, untuk kemudian membangun pemahaman yang menyeluruh pada akhir proses pembelajaran. Para pembelajar yang paling efektif tampaknya mampu menggunakan kedua gaya tersebut secara bersamaan dan secara luwes.

Sebagian orang tampak jelas lebih menyukai cara belajar tertentu:

  • penglihatan - melihat gambar, kata-kata, diagram
  • pendengaran - mendengarkan penjelasan
  • sentuhan - langsung melakukan kegiatannya

Ada implikasi penting dari gaya belajar yang berbeda-beda itu terhadap cara kita mengajar. Perbedaan tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa proses pembelajaran perlu menggunakan berbagai indra dan memberi kesempatan bagi para pembelajar untuk belajar lewat beragam cara.

Tentu saja, instruktur tidak mungkin memenuhi semua preferensi itu setiap saat. Namun, perbedaan cara-cara belajar tersebut mengingatkan kita untuk selalu menggunakan beragam metode pengajaran dan memvariasikan sumber daya pembelajaran bagi para peserta jika mungkin.

Pastikan masukan yang efektif

Seorang pelatih harus berulang kali memberikan masukan kepada para peserta selama pelatihan. Masukan seperti itu dapat memberi keyakinan dan membimbing para peserta. Di bagian berikutnya dalam pedoman kita akan membicarakan lebih banyak mengenai cara-cara memberikan masukan yang berguna dan juga cara-cara untuk mendapatkan umpan balik atas pelatihan yang Anda berikan.