Training and Facilitation Guide:SMS Message Training points/id: Perbedaan revisi

(Created page with "'''Laporan hasil investigasi lapangan'''")
 
(65 revisi antara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
 +
<languages/>
 
== Poin-Poin Pelatihan Sistem dan Pesan SMS ==
 
== Poin-Poin Pelatihan Sistem dan Pesan SMS ==
  
Baris 16: Baris 17:
 
**Merekam data kantor, laboratorium, infrastruktur lainnya
 
**Merekam data kantor, laboratorium, infrastruktur lainnya
 
**Menugaskan staf ke lokasi ujung tombak jika dimungkinkan
 
**Menugaskan staf ke lokasi ujung tombak jika dimungkinkan
*Menciptakan kampanye Surveilans dan Vaksinasi di situs web.
+
*Membuat kampanye Surveilans dan Vaksinasi di situs web.
*Menciptakan daftar obat
+
*Membuat daftar obat
  
 
===Pengantar umum mengenai iSIKHNAS ===
 
===Pengantar umum mengenai iSIKHNAS ===
Baris 34: Baris 35:
 
*Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif
 
*Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif
 
*Hindari ‘tanda lain’
 
*Hindari ‘tanda lain’
*Ulang urutan (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan tanda serupa
+
*Urutan berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan tanda serupa
 
*Kode untuk tanda spesifik dapat dicari tahu dengan menggunakan CKT [nama tanda].  Kode tanda dapat ditemukan dengan permintaan data (''query'') dalam format CKT [teksapasaja] yang memungkinkan pengguna untuk mencari tahu kode bagi tanda yang dimulai dengan huruf yang sama atau cocok dengan teks yang dimasukkan.  Misalnya saja, CKT kembung menghasilkan kembung KBG dan berbagai pilihan lain dengan konfigurasi huruf yang mirip.
 
*Kode untuk tanda spesifik dapat dicari tahu dengan menggunakan CKT [nama tanda].  Kode tanda dapat ditemukan dengan permintaan data (''query'') dalam format CKT [teksapasaja] yang memungkinkan pengguna untuk mencari tahu kode bagi tanda yang dimulai dengan huruf yang sama atau cocok dengan teks yang dimasukkan.  Misalnya saja, CKT kembung menghasilkan kembung KBG dan berbagai pilihan lain dengan konfigurasi huruf yang mirip.
 
*Kapan perlu menggunakan kode lokasi opsional – untuk pelsa yang menangani beberapa desa, dinas akan nyaris selalu perlu menggunakan kode lokasi opsional
 
*Kapan perlu menggunakan kode lokasi opsional – untuk pelsa yang menangani beberapa desa, dinas akan nyaris selalu perlu menggunakan kode lokasi opsional
Baris 41: Baris 42:
 
*Laporan U dari Dinas tidak memerlukan laporan R.  Laporan U dari Dinas merupakan gabungan dari U dan R.
 
*Laporan U dari Dinas tidak memerlukan laporan R.  Laporan U dari Dinas merupakan gabungan dari U dan R.
 
*Pelatihan penguatan diagnostik untuk staf Dinas akan tersedia dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi
 
*Pelatihan penguatan diagnostik untuk staf Dinas akan tersedia dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi
*Tingkat respons 100% haruslah menjadi target – sebagian besarnya mungkin melalui telepon
+
*Tingkat tanggapan 100% haruslah menjadi target – sebagian besarnya mungkin melalui telepon
 
   
 
   
 
  P [sindrom] ([spesies] [jumlah hewan]…) {lokasi} {diagnosa,diagnosa...}
 
  P [sindrom] ([spesies] [jumlah hewan]…) {lokasi} {diagnosa,diagnosa...}
 
*CATATAN  
 
*CATATAN  
 
*Kode prioritas dan definisi – 6 sindrom
 
*Kode prioritas dan definisi – 6 sindrom
*Tambahan 1 (satu) Sindrom prioritas tanpa definisi, jika tanda-tandanya tidak sesuai dengan deskripsi sindrom, tetapi pelapor merasa perlu segera direspons (jika dicurigai sebagai penyakit zoonosis, sangat menular, tingkat kematiannya tinggi, dll.)
+
*Tambahan 1 (satu) Sindrom prioritas tanpa definisi, jika tanda-tandanya tidak sesuai dengan deskripsi sindrom, tetapi pelapor merasa perlu segera ditanggapi (jika dicurigai sebagai penyakit zoonosis, sangat menular, tingkat kematiannya tinggi, dll.)
 
*Konsekuensi Positif (Ucapan terima kasih kepada mereka yang melaporkan P, bahkan jika kemudian ternyata hanya merupakan alarm palsu/''false alarm'' yang memang cukup sering terjadi, tetapi setidaknya ini menunjukkan bahwa pelapor sudah waspada dan sadar pentingnya P.)  
 
*Konsekuensi Positif (Ucapan terima kasih kepada mereka yang melaporkan P, bahkan jika kemudian ternyata hanya merupakan alarm palsu/''false alarm'' yang memang cukup sering terjadi, tetapi setidaknya ini menunjukkan bahwa pelapor sudah waspada dan sadar pentingnya P.)  
 
*Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif  
 
*Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif  
 
*100% harus dikunjungi  
 
*100% harus dikunjungi  
*Urutan yang berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan sindrom yang sama
+
*Urutan berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan sindrom yang sama
 
*Kode lokasi diperlukan untuk laporan oleh staf Dinas
 
*Kode lokasi diperlukan untuk laporan oleh staf Dinas
 
*Entri berbentuk daftar untuk diagnosis diferensial - bila ada beberapa penyakit harus dipisahkan dengan koma
 
*Entri berbentuk daftar untuk diagnosis diferensial - bila ada beberapa penyakit harus dipisahkan dengan koma
 
*Kode penyakit dapat ditemukan dengan menggunakan CKP [nama penyakit]
 
*Kode penyakit dapat ditemukan dengan menggunakan CKP [nama penyakit]
 
*Sindrom Prioritas Tambahan diberikan sehingga memungkinkan Pelsa untuk melaporkan kasus yang tampaknya perlu segera ditangani (zoonosis, sangat menular atau tingkat kesakitan/kematiannya tinggi) tanpa adanya sindrom yang jelas = tanda bahaya untuk penyakit yang tidak diketahui atau eksotik
 
*Sindrom Prioritas Tambahan diberikan sehingga memungkinkan Pelsa untuk melaporkan kasus yang tampaknya perlu segera ditangani (zoonosis, sangat menular atau tingkat kesakitan/kematiannya tinggi) tanpa adanya sindrom yang jelas = tanda bahaya untuk penyakit yang tidak diketahui atau eksotik
 +
 +
====CATATAN====
 +
*2 entri berbentuk ‘daftar’ – tanda dan diagnosis yang perlu dipisahkan dengan koma jika diperlukan lebih dari satu entri
 +
*Perlu latihan pengenalan tanda (Pelsa dan Dinas)
 +
*Tingkatkan kesadaran mengenai Tanda umum versus Sindrom prioritas
 +
*Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif
 +
*Hindari menggunakan 'tanda lain', ‘tanda lain’
 +
*Urutan berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan tanda serupa
 +
*Kode untuk tanda spesifik dapat dicari tahu dengan menggunakan CKT [nama tanda].  Kode tanda dapat ditemukan dengan permintaan data CKT [teksapasaja] memungkinkan pengguna untuk mencari tahu kode bagi tanda yang dimulai dengan huruf yang sama atau cocok dengan teks yang dimasukkan.  CKT kembung menghasilkan kembung KBG dan berbagai pilihan lain dengan konfigurasi huruf yang mirip.
 +
*Kapan perlu menggunakan kode lokasi opsional – untuk pelsa yang menangani beberapa desa, dinas akan nyaris selalu perlu menggunakan kode lokasi opsional
 +
*Kode lokasi baru – belum sempurna pada saat ini, tetapi perlahan-lahan akan diperbarui secara lokal
 +
*Staf AH vs Pelapor Desa – format pesan yang berbeda - tidak ada diagnosis untuk pelsa.
 +
*Laporan U dari Dinas tidak memerlukan laporan R.  Laporan U dari Dinas merupakan gabungan dari U dan R.
 +
*Pelatihan penguatan diagnostik untuk staf Dinas akan tersedia dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi
 +
*Tingkat tanggapan 100% haruslah menjadi target – sebagian besarnya mungkin melalui telepon
 +
 +
{{#apGetSMSFormat:p|2}}
 +
====CATATAN ====
 +
*Kode prioritas dan definisi – 6 sindrom tetapi juga dapat dirujuk sebagai alat pelaporan penyakit "penting", bukan hanya didaftarkan sebagai "penyakit prioritas"
 +
*Tambahan 1 (satu) Sindrom prioritas tanpa definisi, jika tanda-tandanya tidak sesuai dengan deskripsi sindrom, tetapi pelapor merasa perlu segera ditanggapi (jika dicurigai sebagai penyakit zoonosis, sangat menular, tingkat kematiannya tinggi, dll.)
 +
*Konsekuensi Positif (Ucapan terima kasih kepada mereka yang melaporkan P, bahkan jika kemudian ternyata hanya merupakan alarm palsu/''false alarm'' yang memang cukup sering terjadi, tetapi setidaknya ini menunjukkan bahwa pelapor sudah waspada dan sadar pentingnya P.)
 +
*Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif 
 +
*100% harus dikunjungi segera (setelah panggilan telepon untuk meminta informasi terperinci)
 +
*Urutan berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan tanda serupa
 +
*Kode lokasi diperlukan untuk laporan oleh staf Dinas
 +
*Entri berbentuk daftar untuk diagnosis diferensial - bila ada beberapa penyakit harus dipisahkan dengan koma
 +
*Kode penyakit dapat ditemukan dengan menggunakan CKP [nama penyakit]
 +
*Sindrom Prioritas Tambahan diberikan sehingga memungkinkan Pelsa untuk melaporkan kasus yang tampaknya perlu segera ditangani (zoonosis, sangat menular atau tingkat sakitan/kematiannya tinggi) tanpa adanya sindrom yang jelas = tanda bahaya untuk penyakit yang tidak diketahui atau eksotik
  
 
  PNEG
 
  PNEG
 
*CATATAN  
 
*CATATAN  
 +
*Pelsa harus mengirimkan setiap minggu – hanya pelsa
 +
*Artinya pelsa tidak melihat sindrom prioritas selain yang sudah dilaporkan minggu itu
 +
*Ada 6 sindrom prioritas sehingga jika seorang pelsa sudah melaporkan satu atau dua P minggu itu, PNEG yang ia kirimkan berarti sindrom Prioritas lainnya tidak ditemukan.
 +
*Berguna untuk mengumpulkan bukti mengenai status bebas dari penyakit sebagai salah satu alasan pengendalian lalu lintas hewan, perdagangannya, serta persoalan penting lainnya terkait penyebaran penyakit dan strategi pengendalian wabah
 +
 +
====CATATAN====
 
*Pelsa harus mengirimkan setiap minggu – hanya pelsa
 
*Pelsa harus mengirimkan setiap minggu – hanya pelsa
 
*Artinya pelsa tidak melihat sindrom prioritas selain yang sudah dilaporkan minggu itu
 
*Artinya pelsa tidak melihat sindrom prioritas selain yang sudah dilaporkan minggu itu
Baris 67: Baris 102:
 
  R [ID Kasus] [dikunjung (K/T)] [diagnosa,diagnosa...] {diagnosa lain}
 
  R [ID Kasus] [dikunjung (K/T)] [diagnosa,diagnosa...] {diagnosa lain}
 
*CATATAN  
 
*CATATAN  
 +
*Dinas – Pertanyaan apa yang disampaikan kepada pelsa agar Anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kasus – kegiatan komunikasi
 +
*R = DINAS U atau DINAS P
 +
*Pengiriman pesan dalam bentuk daftar diagnosa – lebih dari satu entri dipisahkan dengan tanda koma.
 +
*Kode penyakit didapat dengan CKP [nama penyakit].
 +
*‘diagnosa lain’ merupakan pilihan dan ada juga pilihan untuk langsung menuliskan diagnosa jika kodenya tidak ditemukan di daftar penyakit
 +
*Apakah kasus penting? Prioritas? Zoonosis? Morbiditas/mortalitas tinggi? Penyakit baru/tidak diketahui? Jika ya, lakukanlah INVESTIGASI MENYELURUH – formulir untuk investigasi yang terdapat di berbagai macam bidang akan diintegrasikan di masa mendatang ke dalam sistem iSIKHNAS
 +
 +
====CATATAN====
 +
 
*Dinas – Pertanyaan apa yang disampaikan kepada pelsa agar Anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kasus – kegiatan komunikasi
 
*Dinas – Pertanyaan apa yang disampaikan kepada pelsa agar Anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kasus – kegiatan komunikasi
 
*R = DINAS U atau DINAS P  
 
*R = DINAS U atau DINAS P  
Baris 76: Baris 120:
 
  OB [ID Kasus] ([kode obat] [jumlah hewan] {dosis}...)
 
  OB [ID Kasus] ([kode obat] [jumlah hewan] {dosis}...)
 
*CATATAN  
 
*CATATAN  
 +
*Anda akan memerlukan kode obat.
 +
*Kode obat dapat dicari dengan menggunakan kode SMS (CKO)
 +
*Jumlah hewan,
 +
*Dosis per hewan
 +
*Urutan dapat diulangi untuk pengobatan beberapa kali
 +
*Pengobatan tradisional dapat dilaporkan jika diizinkan sesuai kebijakan kabupaten
 +
 +
====CATATAN====
 
*Anda akan memerlukan kode obat.
 
*Anda akan memerlukan kode obat.
 
*Kode obat dapat dicari dengan menggunakan kode SMS (CKO)
 
*Kode obat dapat dicari dengan menggunakan kode SMS (CKO)
Baris 85: Baris 137:
 
  LAB [ID kasus] ([jenis spesimen] [bentuk spesimen] {seksi} [jumlah spesimen]...) [lab ID]
 
  LAB [ID kasus] ([jenis spesimen] [bentuk spesimen] {seksi} [jumlah spesimen]...) [lab ID]
 
*CATATAN
 
*CATATAN
 +
*Pisahkan pesan menggunakan ID kasus yang sama jika sampel-sampel dikirim ke lokasi yang berbeda
 +
*Kode seksi laboratorium merupakan pilihan, tidak wajib diisi
 +
*Mengulangi urutan dapat dilakukan untuk beberapa spesimen yang dikirimkan ke laboratorium yang sama
 +
*Harus menggunakan pesan yang berbeda (dengan menggunakan ID kasus yang sama) untuk spesimen yang dikirim ke laboratorium yang berlainan.
 +
*Harus mengingatkan petugas untuk memberikan label pada spesimen dengan benar menggunakan ID kasus sehingga data dapat dimasukkan ke sistem Infolab dan kedua sistem tersebut akan terhubung.
 +
*Pertukaran data dengan Infolab akan dimulai pada awal 2014
 +
 +
====CATATAN====
 
*Pisahkan pesan menggunakan ID kasus yang sama jika sampel-sampel dikirim ke lokasi yang berbeda
 
*Pisahkan pesan menggunakan ID kasus yang sama jika sampel-sampel dikirim ke lokasi yang berbeda
 
*Kode seksi laboratorium merupakan pilihan, tidak wajib diisi
 
*Kode seksi laboratorium merupakan pilihan, tidak wajib diisi
Baris 97: Baris 157:
 
*Pesan ini membantu kita untuk dapat ‘menutup’ kasus.
 
*Pesan ini membantu kita untuk dapat ‘menutup’ kasus.
 
*Dapat digunakan sebagai respons saat meminta keterangan pelsa/peternak saat kunjungan (mungkin dengan bantuan LAPD) atau seseorang yang memberikan informasi secara sekilas saja.
 
*Dapat digunakan sebagai respons saat meminta keterangan pelsa/peternak saat kunjungan (mungkin dengan bantuan LAPD) atau seseorang yang memberikan informasi secara sekilas saja.
*Urutan yang diulangi: ([kode perkembangan kasus] [jumlah hewan])
+
*Urutan berulang: ([kode perkembangan kasus] [jumlah hewan])
 +
*Pelsa dapat menggunakan ini atas izin dari kabupaten.  Ini perlu ditetapkan melalui bagian manajemen izin pengguna di situs web.
 +
*Mengumpulkan data untuk membantu pemantauan dalam hal pengobatan, diagnosis, dan seberapa jauh kita menindaklanjuti kasus.
 +
*Tidak terlalu penting apakah hewan sudah dijual atau belum. 
 +
**SB = Sembuh
 +
**MS = Masih sakit
 +
**MT = Mati atau dipotong karena penyakit
 +
 
 +
====CATATAN====
 +
*Jika tidak diketahui, ID kasus biasanya dapat dicari dengan menggunakan LAPD
 +
*Pesan ini membantu kita untuk dapat ‘menutup’ kasus.
 +
*Dapat digunakan sebagai respons saat meminta keterangan pelsa/peternak saat kunjungan (mungkin dengan bantuan LAPD) atau seseorang yang memberikan informasi secara sekilas saja.
 +
*Urutan berulang: ([kode perkembangan kasus] [jumlah hewan])
 
*Pelsa dapat menggunakan ini atas izin dari kabupaten.  Ini perlu ditetapkan melalui bagian manajemen izin pengguna di situs web.
 
*Pelsa dapat menggunakan ini atas izin dari kabupaten.  Ini perlu ditetapkan melalui bagian manajemen izin pengguna di situs web.
 
*Mengumpulkan data untuk membantu pemantauan dalam hal pengobatan, diagnosis, dan seberapa jauh kita menindaklanjuti kasus.
 
*Mengumpulkan data untuk membantu pemantauan dalam hal pengobatan, diagnosis, dan seberapa jauh kita menindaklanjuti kasus.
Baris 106: Baris 178:
  
 
===Investigasi dan respons prioritas===
 
===Investigasi dan respons prioritas===
''Akan diperkenalkan secara bertahap oleh unit koordinasi PDSR''
+
* [[Operational instructions:LTL|LTL: Follow-up report/Laporan tindak lanjut]]
 
+
* [[Operational instructions:TK|TK: Clinical signs/Tanda Klinis]]
'''Laporan AI PDSR'''
+
* [[Operational instructions:RVAK|RVAKː Vaccination/Riwayat Vaksinasi]]
 
+
* [[Operational instructions:Z|Zː Zoonosis]]
AI [ID kasus] ([spesies] [jumlah mati]...) [backyard?] [sistem produksi]
+
* [[Operational instructions:SP|SPː Source of disease/Sumbar Penyakit]]
*CATATAN
+
* [[Operational instructions:UC|UC: Quick test results/Uji Cepat]]
*Laporan AI PDSR selalu diawali dengan kode AI.
+
* [[Operational instructions:LAB|LAB: Laboratory sample submission/Pengajuan Sampel ke Laboratorium]]
*Kode spesies bisa dilihat di daftar kode spesies.
+
* [[Operational instructions:DX|DX: Definitive diagnosis/Diagnosa Definitif]]
*Jumlah hewan mati. Entri dalam bentuk angka.
+
* [[Operational instructions:R|R: Response/Respons]]
*Urutan ini dapat diulang untuk beberapa spesies.
 
*Apakah jenis produksi merupakan ''backyard''? Ya (Y) atau Tidak (T).
 
*Kode lokasi jika melaporkan dari daerah yang berbeda dengan tempat terdaftarnya si pelapor.
 
*Pilihan: ID kasus jika investigasi dilakukan karena kasus yang dilaporkan sebelumnya
 
 
 
'''Laporan Rabies PDSR'''
 
 
 
SRAB [spesies] [jumlah hewan digigit] [jumlah orang digigit] [diganggu? Y/T] [lokasi] {ID kasus}
 
*CATATAN
 
*Laporan Rabies PDSR selalu diawali dengan kode RAB.
 
*Untuk spesies dugaan kasus, gunakan daftar kode Spesies.
 
*Jumlah hewan yang digigit.
 
*Jumlah orang yang digigit.
 
*Apakah terduga kasus diganggu sehingga menggigit? Ya (Y) atau Tidak (T)?
 
*Kode lokasi jika berada di daerah yang berbeda dengan tempat terdaftarnya si pelapor.
 
*Pilihan: ID kasus jika investigasi dilakukan karena kasus yang dilaporkan sebelumnya
 
 
 
'''Laporan hasil investigasi lapangan'''
 
 
 
LTL [case ID] ([species] [number sick] [number dead] [number culled] [number at risk]...) {resolved}
 
*NOTES
 
*Field investigation outcome report starts with LTL
 
*Repeating sequence: (species, number sick, number dead number culled, number at risk)
 
*Optional: resolved?: Ya or Tidak
 
  
 
===Laporan lalu lintas ternak===
 
===Laporan lalu lintas ternak===
  
.
+
'''Permintaan untuk sertifikat lalu lintas yang mewajibkan uji laboratorium'''
 +
 +
LSK [ID pemilik] [asal] [tujuan] ([spesies/bangsa] [jumlah hewan]...) [ID laboratorium] {ownerphone}
 +
*CATATAN
 +
*Permintaan untuk sertifikat lalu lintas (dengan uji laboratorium) selalu diawali dengan kode LSK
 +
*ID pemilik adalah nomor KTP nasional atau (tak lama lagi) nomor SIM
 +
*Kode lokasi untuk desa asal
 +
*Kode lokasi untuk tempat tujuan ke tingkat mana pun yang diperlukan, Kabupaten atau desa
 +
*Urutan berulang: (spesies/bangsa, jumlah hewan)
 +
*Kode bangsa hewan (spesies/''breed'') untuk lalu lintas
 +
*Jumlah hewan spesies/bangsa yang bersangkutan
 +
*ID laboratorium
 +
*Pilihan: Nomor ponsel pemilik untuk menerima nomor unik SKKH.
  
'''Application for movement certificate where no laboratory tests are required'''
+
'''Permintaan untuk sertifikat lalu lintas yang tidak memerlukan uji laboratorium'''
  
  SK [owner ID] [origin] [destination] ([species/breed] [number of animals]...) {ownerphone}
+
  SK [ID pemilik] [asal] [tujuan] ([spesies/bangsa] [jumlah hewan]...) {ownerphone}
*NOTES
+
*CATATAN
*Application for movement certificate without the need for lab tests always starts with SK
+
*Permintaan untuk sertifikat lalu lintas yang tidak memerlukan uji laboratorium selalu diawali dengan kode SK
*Owner ID is National ID card number or (soon) Driver’s Licence number
+
*ID pemilik adalah nomor KTP nasional atau (tak lama lagi) nomor SIM
*Location code for desa of origin
+
*Kode lokasi untuk desa asal
*Location code for destination to whatever level is required Kabupaten or desa
+
*Kode lokasi untuk tempat tujuan ke tingkat mana pun yang diperlukan, Kabupaten atau desa
*Repeating sequence: (species/breed, number of animals)
+
*Urutan berulang: (spesies/bangsa, jumlah hewan)
*Bangsa hewan (species/breed) code for movements
+
*Kode bangsa hewan (spesies/''breed'') untuk lalu lintas
*Number of animals of that species/breed
+
*Jumlah hewan spesies/bangsa yang bersangkutan
*Optional: Owner phone number to receive SKKH unique number.
+
*Pilihan: Nomor ponsel pemilik untuk menerima nomor unik SKKH.
  
'''Confirmation report of movement'''  
+
'''Laporan konfirmasi lalu lintas'''  
  
  KSK [permit ID]{([species] [jumlah hewan]…)}
+
  KSK [ID SKKH]{([spesies] [jumlah hewan]…)}
*NOTES
+
*CATATAN
*To be used by Dinas staff to confirm actual numbers and date of movement
+
*Untuk digunakan oleh staf Dinas guna mengkonfirmasikan jumlah dan tanggal lalu lintas sesungguhnya
*Data is stored with other information about that unique movement
+
*Data disimpan bersama informasi lain mengenai lalu lintas unik tersebut
*Optional repeated sequence: (species, number of animals)
+
*Urutan berulang yang dapat dipilih: (spesies, jumlah hewan)
  
'''Validation of movement certificate'''
+
'''Validasi sertifikat lalu lintas'''
  
  VSK [permit ID]
+
  VSK [ID SKKH]
*NOTES
+
*CATATAN
*To be used by checkpoint and police staff to query the authenticity of a movement certificate
+
*Untuk digunakan oleh staf titik pemeriksaan dan polisi untuk memeriksa keaslian sertifikat lalu lintas
  
===Queries ===
+
===Permintaan data ===
'''Case queries'''  
+
'''Permintaan data kasus'''  
  
  LAPD [kode desa] {number of cases}
+
  LAPD [kode desa] {jumlah kasus}
*NOTES
+
*CATATAN
*Used for finding out the last five cases from the desa
+
*Digunakan untuk mencari tahu lima kasus terakhir dari desa bersangkutan
*Reports case ID and brief note about each case
+
*Memberikan informasi berupa ID kasus dan catatan singkat mengenai setiap kasus
*Useful for asking follow up questions about cases
+
*Berguna untuk mengajukan pertanyaan tindak lanjut mengenai kasus yang ada
*Use PK for making follow up outcome reports
+
*Gunakan kode PK untuk memberikan laporan tindak lanjut kasus
*Use LAPK for more detailed information about each case
+
*Gunakan kode LAPK untuk mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai masing-masing kasus
*Optional: Default last five reported cases for that village but may request up to maximum of 20
+
*Pilihan: Standarnya adalah lima kasus terakhir yang dilaporkan untuk desa bersangkutan, tetapi datanya dapat diminta hingga maksimum 20 kasus terakhir
  
 
  LAPK [ID kasus]
 
  LAPK [ID kasus]
*NOTES
+
*CATATAN
*Used for reviewing all the information of a single case
+
*Digunakan untuk memeriksa kembali semua informasi mengenai satu kasus tertentu
*Useful for providing feedback and answering questions from farmers and pelsa
+
*Berguna untuk memberikan masukan dan menjawab pertanyaan dari peternak dan pelsa
*Useful for improving communication
+
*Berguna untuk meningkatkan komunikasi
  
'''Freetext question or feedback'''
+
'''Pertanyaan atau masukan secara bebas/tanpa kode'''
  
  Q [petanyaan]
+
  Q [pertanyaan]
*NOTES
+
*CATATAN
*Useful if no other source of information available, for giving suggestions or feedback
+
*Berguna jika tidak ada sumber informasi lain yang tersedia untuk memberikan saran atau masukan
*Q messages are sent to local coordinators and should be answered within 48 hours
+
*Pesan Q dikirim ke koordinator setempat dan seharusnya dijawab dalam waktu 48 jam
*Try not to overuse this function
+
*Mohon agar fungsi ini tidak digunakan secara berlebihan
  
'''Search for a location code'''  
+
'''Mencari kode lokasi'''  
 
   
 
   
 
  CKL [nama lokasi]
 
  CKL [nama lokasi]
*NOTES
+
*CATATAN
*Freetext name of area, ie Makassar,
+
*Masukkan teks bebas nama tempat, misalnya Makassar,
*Will accept errors in spelling and system will report codes for the 15 closest matching locations with similar name
+
*Tidak apa-apa jika ada salah eja, sistem akan memberikan kode untuk 15 lokasi yang paling mendekati nama yang dimasukkan
*Does not recognise abbreviated names such as ‘Jabar’ instead of Jawa Barat
+
*Tidak mengenal nama tempat yang disingkat, seperti ‘Jabar’ sebagai pengganti Jawa Barat
*4 digit codes are province and kabupaten
+
*Kode 4 angka adalah provinsi dan kabupaten
*6 digit codes include kecamatan
+
*Kode 6 angka mencakup kecamatan
*8 digit codes are desa codes
+
*Kode 8 angka adalah kode desa
*9 digit codes (8 + .1) are specific location codes identified by users through LOK function for specific points within an area
+
*Kode 9 angka (8 + .1) adalah kode lokasi khusus yang ditentukan pengguna melalui fungsi LOK untuk titik tertentu dalam suatu daerah
*The location codes currently available are only as good as those supplied to iSIKHNAS by BPS.  They will be updateable by coordinators via the isikhnas website soon.
+
*Kode lokasi yang tersedia saat ini sesuai dengan kode yang diberikan kepada iSIKHNAS oleh BPS.  Kode-kode tersebut tak lama lagi akan dapat diperbarui oleh koordinator melalui situs web iSIKHNAS.
  
'''Get a list of location codes'''  
+
'''Mendapatkan daftar kode lokasi'''  
  
 
  DKL [kode lokasi]
 
  DKL [kode lokasi]
*NOTES
+
*CATATAN
*Put in the 4 or 6 digit code and system reports the desa codes for that area
+
*Masukkan kode 4 atau 6 angka, sistem akan memberitahukan kode-kode desa di daerah tersebut
  
'''List other system codes'''  
+
'''Daftar kode sistem lainnya'''  
  
 
  KODE
 
  KODE
*NOTES
+
*CATATAN
*Useful if you forget your reference cards
+
*Berguna jika Anda lupa kartu referensi
*Simple KODE message sent to iSIKHNAS will report the codes for code lists
+
*Pesan KODE saja yang dikirim ke iSIKHNAS akan memberikan kode untuk memperoleh daftar kode
*Follow with a KODE [jenis kode] message.  
+
*Lanjutkan dengan pesan KODE [jenis kode].  
**SP = species
+
**SP = spesies
**RP = abattoir codes in registered kabupaten
+
**RP = kode RPH di kabupaten terdaftar
**JHRP = slaughter animal types
+
**JHRP = jenis hewan yang dipotong di RPH
**POP = population report animal types
+
**POP = laporan populasi jenis hewan yang bersangkutan
**TAN = sign codes
+
**TAN = kode tanda
**JP = user type codes
+
**JP = kode jenis pengguna
**PK = outcome codes
+
**PK = kode perkembangan kasus
**SL = laboratory section codes
+
**SL = kode seksi/bagian laboratorium
**BS = specimen form codes
+
**BS = kode bentuk spesimen
  
 
  KODE {jenis kode}
 
  KODE {jenis kode}
*NOTES
+
*CATATAN
*SP = species
+
*SP = spesies
*RP = abattoir codes in registered kabupaten
+
*RP = kode RPH di kabupaten terdaftar
*JHRP = slaughter animal types
+
*JHRP = jenis hewan yang dipotong di RPH
*POP = population report animal types
+
*POP = laporan populasi jenis hewan yang bersangkutan
*TAN = sign codes
+
*TAN = kode tanda
*JP = user type codes
+
*JP = kode jenis pengguna
*PK = outcome codes
+
*PK = kode perkembangan kasus
*SL = laboratory section codes
+
*SL = kode seksi/bagian laboratorium
*BS = specimen form codes
+
*BS = kode bentuk spesimen
  
 
  CKT [nama Tanda]
 
  CKT [nama Tanda]
*NOTES
+
*CATATAN
*Search for General Signs using freetext entry.   
+
*Mencari Tanda Umum dengan entri teks bebas.   
*System will return the closest matches and their codes may return in several messages
+
*Sistem akan memberikan hasil yang paling cocok beserta kodenya hasil kemungkinan diberikan dalam beberapa pesan
*Useful for when in the field but without access to Code Cards
+
*Berguna saat di lapangan dan tidak ada akses ke Kartu Kode
  
 
  CKP [nama Penyakit]
 
  CKP [nama Penyakit]
*NOTES
+
*CATATAN
*Search for Disease codes using freetext entry.   
+
*Mencari kode Penyakit dengan entri teks bebas.   
*System will return the names of diseases which closest match and their codes 
+
*Sistem akan memberikan nama penyakit yang paling cocok beserta kodenya
*Useful for when in the field but without access to Code Cards
+
*Berguna saat di lapangan dan tidak ada akses ke Kartu Kode
  
 
  CKO [nama Obat]
 
  CKO [nama Obat]
*NOTES
+
*CATATAN
*Search for Drug codes using freetext entry.   
+
*Mencari kode Obat dengan entri teks bebas.   
*System will return the BRAND NAMES of drugs which closest match and their codes
+
*Sistem akan memberikan NAMA MEREK obat yang paling cocok beserta kodenya
*Useful for when in the field but without access to Code Cards
+
*Berguna saat di lapangan dan tidak ada akses ke Kartu Kode
  
===Special activities ===
+
===Kegiatan khusus ===
'''Health permits for movement'''  
+
'''SKKH untuk lalu lintas'''  
  
 
  SK [ID pemilik] [asal] [tujuan] ([spesies/bangsa] [jumlah hewan]...) {telepon pemilik}
 
  SK [ID pemilik] [asal] [tujuan] ([spesies/bangsa] [jumlah hewan]...) {telepon pemilik}
*NOTES
+
*CATATAN
*In the future, a web interface and possibly an app will be available for entering data more easily.
+
*Di masa mendatang, akan tersedia antarmuka di web dan kemungkinan aplikasi ponsel untuk memasukkan data dengan lebih mudah.
*Only accepts the national ID card number, not driver's licence at the moment
+
*Saat ini hanya menerima nomor KTP nasional sebagai ID pemilik dan belum bisa menerima nomor SIM
*Each permit is given a unique ID number by the system
+
*Setiap SKKH diberi nomor ID unik oleh sistem
*Completed permit sent to email address for printing, completing and stamping at the officeAnimal owners should be asked to come into the office to collect certificate.
+
*SKKH yang sudah jadi akan dikirim ke alamat email untuk dicetak, dilengkapi, dan dicap di kantorPemilik hewan harus datang ke kantor untuk mengambil sertifikat.
*Coordinators need to set the correct staff email addresses for receiving emailed certificates
+
*Koordinator perlu menentukan alamat email staf yang benar untuk menerima sertifikat yang dikirimkan melalui email
*Need to establish clear responsibilities and workflow/process for the certificates
+
*Perlu menentukan tanggung jawab dan alur kerja/proses yang jelas untuk sertifikat
*Will need to enter some data by hand
+
*Perlu memasukkan sejumlah data secara manual
*In the future, the national ID system may be linked to iSIKHNAS so that owner’s details are entered automatically
+
*Di masa mendatang, sistem KTP nasional mungkin akan dihubungkan ke iSIKHNAS sehingga data pemilik akan dimasukkan secara otomatis
*Repeated sequence possible for multiple species
+
*Urutan berulang dimungkinkan bila ada lebih dari 1 spesies
  
 
  VSK [ID SKKH]
 
  VSK [ID SKKH]
*NOTES
+
*CATATAN
*For use when checking the validity of a permit number
+
*Untuk digunakan memeriksa keaslian nomor SKKH
*Helps to check for forgeries
+
*Membantu pemeriksaan surat palsu
*Helps to check accuracy of details
+
*Membantu memeriksa akurasi detailnya
  
'''Vaccination'''  
+
'''Vaksinasi'''  
 
   
 
   
 
  VAK [ID program] ([spesies] [jumlah divaksinasi pertama] {jumlah booster}...) [lokasi]
 
  VAK [ID program] ([spesies] [jumlah divaksinasi pertama] {jumlah booster}...) [lokasi]
*NOTES
+
*CATATAN
*Campaign number is produced by coordinator through the web interface
+
*ID program vaksinasi didapatkan oleh koordinator melalui antarmuka web  
*May in the future have a query for local vaccination campaign number CKVAK, CKSUR  
+
*Di masa mendatang kemungkinan dapat dilakukan permintaan data untuk ID program vaksinasi melalui kode CKVAK, CKSUR  
*Repeated sequence possible
+
*Urutan berulang dimungkinkan
  
'''Population'''  
+
'''Populasi'''  
  
 
  POP ([jenis hewan] [jumlah hewan]...) {lokasi}
 
  POP ([jenis hewan] [jumlah hewan]...) {lokasi}
*NOTES
+
*CATATAN
*Location code must be Desa code (8 digits)
+
*Kode lokasi harus kode Desa (8 angka)
*Data must be Desa level data
+
*Data harus berupa data tingkat Desa
*Useful for census data collection but maybe easier to use a spreadsheet data entry (this feature is coming soon)
+
*Berguna untuk mengumpulkan data sensus, tetapi mungkin lebih mudah jika menggunakan entri data spreadsheet (fitur ini tak lama lagi akan diluncurkan)
*Useful for planning of vaccination campaigns
+
*Berguna untuk merencanakan program vaksinasi
*Useful for production figures and planning
+
*Berguna untuk mencari tahu angka produksi dan untuk perencanaan
*Some reassurance should be given to the community that this information is not linked to any other system in government ie not used for taxation purposes.
+
*Masyarakat perlu diyakinkan bahwa informasi ini tidak terkait dengan sistem lainnya di pemerintah, misalnya tidak digunakan untuk tujuan perpajakan.
*Information can be divided into several messages if preferred
+
*Information dapat dipecah-pecah ke dalam beberapa pesan jika diinginkan
*Must have village level location code if reporter is reporter from another location (very likely to be the case)
+
*Harus memasukkan kode lokasi tingkat desa jika pelapor berasal dari tempat lain (hal ini sangat mungkin terjadi)
*Repeated sequence possible
+
*Urutan berulang dimungkinkan
  
'''Active Surveillance'''  
+
'''Surveilans Aktif'''  
  
  SUR [ID program] ([species] [jumlah hewan]...) [lokasi] {ID laboratorium}
+
  SUR [ID program] ([spesies] [jumlah hewan]...) [lokasi] {ID laboratorium}
*NOTES
+
*CATATAN
*Campaign number is produced by coordinator through the web interface
+
*ID program dicari tahu oleh koordinator melalui antarmuka web  
*May in the future have a query for local surveillance campaign number CKVAK, CKSUR  
+
*Di masa mendatang kemungkinan dapat dilakukan permintaan data untuk ID program surveilans setempat melalui kode CKVAK, CKSUR  
*Must have 8 digit desa location code
+
*Harus berisi kode lokasi desa 8 angka
*Repeated sequence possible
+
*Urutan berulang dimungkinkan
  
===Slaughterhouse Reports===
+
===Laporan RPH===
  
 
  RP ([jenis hewan] [jumlah dipotong]...) {kode RP}
 
  RP ([jenis hewan] [jumlah dipotong]...) {kode RP}
*NOTES
+
*CATATAN
*Rumah Potong codes are available via the website
+
*Kode Rumah Potong tersedia melalui situs web
*Reporters may report for several abattoirs so will need to use the short codes for their RP
+
*Pelapor dapat melaporkan untuk beberapa RPH sehingga perlu menggunakan kode singkat untuk RPH tersebut
*Rumah Potong codes are codes created specifically for this kind of building/infrastructure. They are NOT standard location codes.
+
*Kode Rumah Potong dibuat khusus untuk jenis bangunan/infrastruktur ini. Kode Rumah Potong BUKAN kode lokasi standar.
*The codes for Jenis hewan in a RP report come from the JENIS HEWAN POTONG code list.
+
*Kode untuk jenis hewan dalam laporan RP berasal dari daftar kode JENIS HEWAN POTONG.
  
===Artificial Insemination Reports===
+
===Laporan Inseminasi Buatan===
''To be refined and introduced in 2014''
+
''Akan disempurnakan dan diperkenalkan pada 2014''
  
'''Farmer Insemination request'''
+
'''Permintaan Inseminasi oleh Peternak'''
  IB {# animals}
+
  IB {jumlah hewan}
*NOTES
+
*CATATAN
*Farmer insemination request always starts with IB.  
+
*Permintaan inseminasi oleh peternak selalu diawali dengan kode IB.  
*Optional: Number of animals ready for insemination.  
+
*Pilihan: Jumlah hewan yang siap untuk inseminasi.  
  
'''Insemination request - Non farmer'''
+
'''Permintaan inseminasi - Non-peternak'''
  IB {# animals} [ownerID]
+
  IB {jumlah hewan} [ID pemilik]
*NOTES
+
*CATATAN
*Insemination request always starts with IB.  
+
*Permintaan inseminasi selalu diawali dengan kode IB.  
*Optional: Number of animals ready for insemination.  
+
*Pilihan: Jumlah hewan yang siap untuk inseminasi.  
*Owner ID  
+
*ID pemilik
  
'''Inseminator report with Request ID'''
+
'''Laporan inseminator dengan ID Permintaan'''
  RIB [RequestID] ([animalID] [strawID]…)
+
  RIB [ID Permintaan] ([ID hewan] [ID straw]…)
*NOTES
+
*CATATAN
*Inseminator report always starts with RIB.  
+
*Laporan inseminator selalu diawali dengan kode RIB.  
*Insemination request ID generated by iSIKHNAS and sent in request for service to inseminator.  
+
*ID permintaan inseminasi dihasilkan oleh iSIKHNAS dan dikirim bersama dengan permintaan pelayanan kepada inseminator.  
*Animal identifier
+
*Pengenal hewan
**ID of semen straw used.  
+
**ID straw yang digunakan untuk memasukkan semen.  
**Sequence may be repeated for multiple animals.  
+
**Urutan dapat diulangi jika ada lebih dari satu hewan.  
  
'''Inseminator report without Request ID'''
+
'''Laporan inseminator tanpa ID Permintaan'''
  RIB [Owner ID] [Acceptor ID] ([Bull ID] [batch/straw] [service 1 2 3]) [Lokasi]
+
  RIB [ID Pemilik] [ID Akseptor] ([ID Pejantan] [batch/straw] [layanan 1 2 3]) [Lokasi]
*NOTES
+
*CATATAN
*Always starts with RIB  
+
*Selalu diawali dengan kode RIB  
*Owner ID using unique identifier where possible
+
*ID pemilik dengan menggunakan pengenal unik jika memungkinkan
*ID of animal inseminated, using local system
+
*ID hewan yang diinseminasi, dengan menggunakan sistem setempat
*Repeating system:  
+
*Sistem berulang:  
*Bull ID  
+
*ID Pejantan
 
*Batch/straw  
 
*Batch/straw  
*Service number, 1, 2 or 3  
+
*Nomor layanan 1, 2, atau 3  
*Location code to desa level
+
*Kode lokasi sampai ke tingkat desa  
  
'''Pregnancy testing report'''
+
'''Laporan pengujian kehamilan'''
  PKB [Acceptor ID] [T/Y]
+
  PKB [ID Akseptor] [T/Y]
*NOTES
+
*CATATAN
*ID of animal (should be unique, using local acceptor ID system)  
+
*ID hewan (harus unik, dengan menggunakan sistem ID akseptor setempat)  
*Pregnant: Ya or Tidak  
+
*Bunting: Ya atau Tidak  
  
'''Birth report a'''
+
'''Laporan kelahiran a'''
  LHR [animalID] [birth?]
+
  LHR [ID hewan] [lahir?]
*NOTES
+
*CATATAN
*Birth report always starts with LHR.  
+
*Laporan kelahiran selalu diawali dengan kode LHR.  
*Animal ID  
+
*ID hewan
*Live birth? Yes or No.  
+
*Lahir hidup? Ya atau Tidak.  
  
'''Birth report b'''
+
'''Laporan kelahiran b'''
  LHR [Acceptor ID] [J/B] [DoB] [Live? Y/T] {weight}
+
  LHR [ID Akseptor] [J/B] [Tanggal lahir] [Hidup? Y/T] {berat}
*NOTES
+
*CATATAN
*ID of animal
+
*ID hewan
*Sex of calf: Jantan or Betina  
+
*Jenis kelamin anakan: Jantan atau Betina  
*Live calf: Ya or Tidak  
+
*Lahir hidup: Ya atau Tidak  
*Optional: weight of calf
+
*Pilihan: berat anakan
  
===Administrative Functions===
+
===Fungsi Administrasi===
  
'''Register a new user'''
+
'''Pendaftaran pengguna baru'''
  D [nama] [lokasi] [user type] {email}
+
  D [nama] [lokasi] [jenis pengguna] {email}
*NOTES
+
*CATATAN
*Use capitals and spaces for name
+
*Gunakan huruf besar dan spasi untuk nama
*New location code required to the Desa levelWork place location.
+
*Kode lokasi baru diperlukan sampai ke tingkat DesanLokasi tempat kerja.
*Choose user type code carefully
+
*Pilih kode jenis pengguna dengan hati-hati
*Encourage email address entry
+
*Dianjurkan untuk memasukkan alamat email
*Coordinators can change most details later but try to be accurate
+
*Koordinator dapat mengubah sebagian besar perinciannya nanti, tetapi usahakan untuk memasukkan data dengan akurat
*Coordinators will define the Area of Responsibility later using the Website
+
*Koordinator nantinya akan menentukan Bidang Tanggung Jawab dengan menggunakan Situs Web
  
'''Change a phone number'''
+
'''Mengubah nomor telepon'''
 
  N
 
  N
*NOTES
+
*CATATAN
*From old phone number
+
*Dari nomor telepon yang lama
 
  N [PIN]
 
  N [PIN]
*NOTES
+
*CATATAN
*From new phone number
+
*Dari nomor telepon yang baru
  
'''Delete last message'''
+
'''Menghapus pesan terakhir'''
  H {message type code}
+
  H {kode jenis pesan}
*NOTES
+
*CATATAN
*H Deletes the last message
+
*H Menghapus pesan terakhir
*H {message type code} Deletes the last message of this type ie RP or U
+
*H {kode jenis pesan} Menghapus pesan terakhir dari jenis bersangkutan, misalnya RP atau U
*To be used for recently made mistakes in message usually discovered in the automatic system reply.
+
*Untuk digunakan bagi pesan baru-baru ini yang mengandung kesalahan biasanya ditemukan pada balasan sistem secara otomatis.
*Not for deleting data on the system
+
*Tidak untuk menghapus data pada sistem
*When serious errors have been made, kabupaten coordinator should be contacted with details of Case ID.  Save original messages wherever possible.
+
*Jika terjadi kesalahan serius, koordinator kabupaten perlu diberi tahu dengan menyertakan perincian ID KasusSimpan pesan aslinya jika mungkin.
  
'''Add a new location'''  
+
'''Menambahkan lokasi baru'''  
  LOK [latitude] [longitude] [new location name]
+
  LOK [lintang] [bujur] [nama lokasi baru]
*NOTES
+
*CATATAN
*This function is for defining POINTS in a desa, for example, farms, checkpoints, outbreak points, centre of dusus.
+
*Fungsi ini untuk mendefinisikan TITIK-TITIK di sebuah desa, misalnya peternakan, titik pemeriksaan, lokasi wabah, titik pusat dusun.
*This should be done:
+
*Ini sebaiknya baru dilakukan:
*If there is no code for the Desa in the code list, or
+
*Jika tidak ada kode untuk Desa bersangkutan dalam daftar kode, atau
*If the disease event is far from the centre of the Desa
+
*Jika peristiwa penyakit terletak jauh dari pusat Desa
*New location codes can be created to identify the exact location of certain points and buildings etc.
+
*Kode lokasi baru dapat dibuat guna mengidentifikasi lokasi persis titik dan bangunan tertentu.
*To create a new location code, you need to know the coordinates of the location, using a GPS or GPS-enabled smartphone. The format of the coordinates should be latitude and longitude in decimal degrees, for example:
+
*Untuk membuat kode lokasi baru, Anda harus mengetahui koordinat lokasi dengan menggunakan GPS atau ponsel yang dilengkapi GPS. Format koordinat seharusnya lintang dan bujur dalam derajat desimal, misalnya:
 
*-3.31932 112.39203
 
*-3.31932 112.39203
*Other formats (degrees minutes seconds, degrees decimal minutes etc) are not accepted.  
+
*Format lainnya (derajat menit detik, derajat desimal menit, dll.) tidak diterima.  
*Use a minus sign for the latitude to indicate south, or no minus sign to indicate north.
+
*Gunakan tanda minus pada lintang untuk menandakan selatan atau tanpa tanda minus untuk menandakan utara.
*In the future, there will be a function on the website to update locations, change kecamaten and village ‘connections’ when areas are redistributed.
+
*Di masa mendatang, akan ada fungsi pada situs web untuk memperbarui lokasi, mengubah ‘hubungan’ kecamatan dan desa jika ada perubahan/pemekaran daerah.
*Geographic coordinates can also be found using Google Maps.
+
*Koordinat geografis juga dapat ditemukan dengan menggunakan Google Maps.

Revisi terkini pada 14 Mei 2015 13.19

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

Poin-Poin Pelatihan Sistem dan Pesan SMS

Sebagai tambahan, lihat juga Operational_instructions:Message_Information_sheets_ENG

Kegiatan Administratif untuk Koordinator

  • Membiasakan diri dengan situs web
  • Memeriksa alokasi Jenis Pengguna dan Kelompok Pengguna bagi semua staf yang terdaftar
  • Mendaftarkan staf baru
  • Lokasi terdaftar pengguna harus berada di tingkat Desa
  • Bidang tanggung jawab pengguna harus ditetapkan dan dapat tumpang tindih dengan pengguna lain
  • Perlu juga didiskusikan apa yang harus dilakukan jika dua pelapor melaporkan kasus yang sama, siapa yang akan bertanggung jawab merespons laporan pelsa dan apa yang perlu dilakukan jika ada ‘laporan buruk’ yang perlu langsung direspons dengan MENGHAPUS data.
  • Memeriksa pemberitahuan – Pemberitahuan dari pelsa harus sampai kepada dokter hewan dan paravet. Beberapa pemberitahuan dari pelsa (terutama dugaan rabies dan antraks) dapat disampaikan kepada pelsa terdekat lainnya.
  • Tambahan infrastruktur
    • LOK dengan menggunakan koordinat yang dihasilkan Google Map
    • Merekam data kantor, laboratorium, infrastruktur lainnya
    • Menugaskan staf ke lokasi ujung tombak jika dimungkinkan
  • Membuat kampanye Surveilans dan Vaksinasi di situs web.
  • Membuat daftar obat

Pengantar umum mengenai iSIKHNAS

Lihat presentasi Powerpoint

Laporan penyakit dari pelsa dan Dinas

  • Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif
  • Diagnosis diferensial = pendapat berdasarkan tanda – siapa saja bisa berpendapat
  • Diskusi terkait membangun bukti menuju diagnosis definitif dan ini baru langkah pertama menuju sasaran, jika dimungkinkan.
U [tanda,tanda...] ([spesies] [jumlah hewan]…) {lokasi} {diagnosa,diagnosa...}
  • CATATAN
  • 2 entri berbentuk ‘daftar’ – tanda dan diagnosis yang perlu dipisahkan dengan koma jika diperlukan lebih dari satu entri
  • Perlu latihan pengenalan tanda (Pelsa dan Dinas)
  • Tingkatkan kesadaran mengenai Tanda umum versus Sindrom prioritas
  • Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif
  • Hindari ‘tanda lain’
  • Urutan berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan tanda serupa
  • Kode untuk tanda spesifik dapat dicari tahu dengan menggunakan CKT [nama tanda]. Kode tanda dapat ditemukan dengan permintaan data (query) dalam format CKT [teksapasaja] yang memungkinkan pengguna untuk mencari tahu kode bagi tanda yang dimulai dengan huruf yang sama atau cocok dengan teks yang dimasukkan. Misalnya saja, CKT kembung menghasilkan kembung KBG dan berbagai pilihan lain dengan konfigurasi huruf yang mirip.
  • Kapan perlu menggunakan kode lokasi opsional – untuk pelsa yang menangani beberapa desa, dinas akan nyaris selalu perlu menggunakan kode lokasi opsional
  • Kode lokasi baru – belum sempurna pada saat ini, tetapi perlahan-lahan akan diperbarui secara lokal
  • Staf AH vs Pelapor Desa – format pesan yang berbeda
  • Laporan U dari Dinas tidak memerlukan laporan R. Laporan U dari Dinas merupakan gabungan dari U dan R.
  • Pelatihan penguatan diagnostik untuk staf Dinas akan tersedia dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi
  • Tingkat tanggapan 100% haruslah menjadi target – sebagian besarnya mungkin melalui telepon
P [sindrom] ([spesies] [jumlah hewan]…) {lokasi} {diagnosa,diagnosa...}
  • CATATAN
  • Kode prioritas dan definisi – 6 sindrom
  • Tambahan 1 (satu) Sindrom prioritas tanpa definisi, jika tanda-tandanya tidak sesuai dengan deskripsi sindrom, tetapi pelapor merasa perlu segera ditanggapi (jika dicurigai sebagai penyakit zoonosis, sangat menular, tingkat kematiannya tinggi, dll.)
  • Konsekuensi Positif (Ucapan terima kasih kepada mereka yang melaporkan P, bahkan jika kemudian ternyata hanya merupakan alarm palsu/false alarm yang memang cukup sering terjadi, tetapi setidaknya ini menunjukkan bahwa pelapor sudah waspada dan sadar pentingnya P.)
  • Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif
  • 100% harus dikunjungi
  • Urutan berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan sindrom yang sama
  • Kode lokasi diperlukan untuk laporan oleh staf Dinas
  • Entri berbentuk daftar untuk diagnosis diferensial - bila ada beberapa penyakit harus dipisahkan dengan koma
  • Kode penyakit dapat ditemukan dengan menggunakan CKP [nama penyakit]
  • Sindrom Prioritas Tambahan diberikan sehingga memungkinkan Pelsa untuk melaporkan kasus yang tampaknya perlu segera ditangani (zoonosis, sangat menular atau tingkat kesakitan/kematiannya tinggi) tanpa adanya sindrom yang jelas = tanda bahaya untuk penyakit yang tidak diketahui atau eksotik

CATATAN

  • 2 entri berbentuk ‘daftar’ – tanda dan diagnosis yang perlu dipisahkan dengan koma jika diperlukan lebih dari satu entri
  • Perlu latihan pengenalan tanda (Pelsa dan Dinas)
  • Tingkatkan kesadaran mengenai Tanda umum versus Sindrom prioritas
  • Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif
  • Hindari menggunakan 'tanda lain', ‘tanda lain’
  • Urutan berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan tanda serupa
  • Kode untuk tanda spesifik dapat dicari tahu dengan menggunakan CKT [nama tanda]. Kode tanda dapat ditemukan dengan permintaan data CKT [teksapasaja] memungkinkan pengguna untuk mencari tahu kode bagi tanda yang dimulai dengan huruf yang sama atau cocok dengan teks yang dimasukkan. CKT kembung menghasilkan kembung KBG dan berbagai pilihan lain dengan konfigurasi huruf yang mirip.
  • Kapan perlu menggunakan kode lokasi opsional – untuk pelsa yang menangani beberapa desa, dinas akan nyaris selalu perlu menggunakan kode lokasi opsional
  • Kode lokasi baru – belum sempurna pada saat ini, tetapi perlahan-lahan akan diperbarui secara lokal
  • Staf AH vs Pelapor Desa – format pesan yang berbeda - tidak ada diagnosis untuk pelsa.
  • Laporan U dari Dinas tidak memerlukan laporan R. Laporan U dari Dinas merupakan gabungan dari U dan R.
  • Pelatihan penguatan diagnostik untuk staf Dinas akan tersedia dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi
  • Tingkat tanggapan 100% haruslah menjadi target – sebagian besarnya mungkin melalui telepon
P [syndrome] [species] [number of animals] {location} {diagnosis,diagnosis...}

CATATAN

  • Kode prioritas dan definisi – 6 sindrom tetapi juga dapat dirujuk sebagai alat pelaporan penyakit "penting", bukan hanya didaftarkan sebagai "penyakit prioritas"
  • Tambahan 1 (satu) Sindrom prioritas tanpa definisi, jika tanda-tandanya tidak sesuai dengan deskripsi sindrom, tetapi pelapor merasa perlu segera ditanggapi (jika dicurigai sebagai penyakit zoonosis, sangat menular, tingkat kematiannya tinggi, dll.)
  • Konsekuensi Positif (Ucapan terima kasih kepada mereka yang melaporkan P, bahkan jika kemudian ternyata hanya merupakan alarm palsu/false alarm yang memang cukup sering terjadi, tetapi setidaknya ini menunjukkan bahwa pelapor sudah waspada dan sadar pentingnya P.)
  • Diagnosis diferensial vs diagnosis definitif
  • 100% harus dikunjungi segera (setelah panggilan telepon untuk meminta informasi terperinci)
  • Urutan berulang (spesies, jumlah hewan) untuk beberapa spesies dengan tanda serupa
  • Kode lokasi diperlukan untuk laporan oleh staf Dinas
  • Entri berbentuk daftar untuk diagnosis diferensial - bila ada beberapa penyakit harus dipisahkan dengan koma
  • Kode penyakit dapat ditemukan dengan menggunakan CKP [nama penyakit]
  • Sindrom Prioritas Tambahan diberikan sehingga memungkinkan Pelsa untuk melaporkan kasus yang tampaknya perlu segera ditangani (zoonosis, sangat menular atau tingkat sakitan/kematiannya tinggi) tanpa adanya sindrom yang jelas = tanda bahaya untuk penyakit yang tidak diketahui atau eksotik
PNEG
  • CATATAN
  • Pelsa harus mengirimkan setiap minggu – hanya pelsa
  • Artinya pelsa tidak melihat sindrom prioritas selain yang sudah dilaporkan minggu itu
  • Ada 6 sindrom prioritas sehingga jika seorang pelsa sudah melaporkan satu atau dua P minggu itu, PNEG yang ia kirimkan berarti sindrom Prioritas lainnya tidak ditemukan.
  • Berguna untuk mengumpulkan bukti mengenai status bebas dari penyakit sebagai salah satu alasan pengendalian lalu lintas hewan, perdagangannya, serta persoalan penting lainnya terkait penyebaran penyakit dan strategi pengendalian wabah

CATATAN

  • Pelsa harus mengirimkan setiap minggu – hanya pelsa
  • Artinya pelsa tidak melihat sindrom prioritas selain yang sudah dilaporkan minggu itu
  • Ada 6 sindrom prioritas sehingga jika seorang pelsa sudah melaporkan satu atau dua P minggu itu, PNEG yang ia kirimkan berarti sindrom Prioritas lainnya tidak ditemukan.
  • Berguna untuk mengumpulkan bukti mengenai status bebas dari penyakit sebagai salah satu alasan pengendalian lalu lintas hewan, perdagangannya, serta persoalan penting lainnya terkait penyebaran penyakit dan strategi pengendalian wabah

Pesan Respons Rutin Dinas

R [ID Kasus] [dikunjung (K/T)] [diagnosa,diagnosa...] {diagnosa lain}
  • CATATAN
  • Dinas – Pertanyaan apa yang disampaikan kepada pelsa agar Anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kasus – kegiatan komunikasi
  • R = DINAS U atau DINAS P
  • Pengiriman pesan dalam bentuk daftar diagnosa – lebih dari satu entri dipisahkan dengan tanda koma.
  • Kode penyakit didapat dengan CKP [nama penyakit].
  • ‘diagnosa lain’ merupakan pilihan dan ada juga pilihan untuk langsung menuliskan diagnosa jika kodenya tidak ditemukan di daftar penyakit
  • Apakah kasus penting? Prioritas? Zoonosis? Morbiditas/mortalitas tinggi? Penyakit baru/tidak diketahui? Jika ya, lakukanlah INVESTIGASI MENYELURUH – formulir untuk investigasi yang terdapat di berbagai macam bidang akan diintegrasikan di masa mendatang ke dalam sistem iSIKHNAS

CATATAN

  • Dinas – Pertanyaan apa yang disampaikan kepada pelsa agar Anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kasus – kegiatan komunikasi
  • R = DINAS U atau DINAS P
  • Pengiriman pesan dalam bentuk daftar diagnosa – lebih dari satu entri dipisahkan dengan tanda koma.
  • Kode penyakit didapat dengan CKP [nama penyakit].
  • ‘diagnosa lain’ merupakan pilihan dan ada juga pilihan untuk langsung menuliskan diagnosa jika kodenya tidak ditemukan di daftar penyakit
  • Apakah kasus penting? Prioritas? Zoonosis? Morbiditas/mortalitas tinggi? Penyakit baru/tidak diketahui? Jika ya, lakukanlah INVESTIGASI MENYELURUH – formulir untuk investigasi yang terdapat di berbagai macam bidang akan diintegrasikan di masa mendatang ke dalam sistem iSIKHNAS
OB [ID Kasus] ([kode obat] [jumlah hewan] {dosis}...)
  • CATATAN
  • Anda akan memerlukan kode obat.
  • Kode obat dapat dicari dengan menggunakan kode SMS (CKO)
  • Jumlah hewan,
  • Dosis per hewan
  • Urutan dapat diulangi untuk pengobatan beberapa kali
  • Pengobatan tradisional dapat dilaporkan jika diizinkan sesuai kebijakan kabupaten

CATATAN

  • Anda akan memerlukan kode obat.
  • Kode obat dapat dicari dengan menggunakan kode SMS (CKO)
  • Jumlah hewan,
  • Dosis per hewan
  • Urutan dapat diulangi untuk pengobatan beberapa kali
  • Pengobatan tradisional dapat dilaporkan jika diizinkan sesuai kebijakan kabupaten
LAB [ID kasus] ([jenis spesimen] [bentuk spesimen] {seksi} [jumlah spesimen]...) [lab ID]
  • CATATAN
  • Pisahkan pesan menggunakan ID kasus yang sama jika sampel-sampel dikirim ke lokasi yang berbeda
  • Kode seksi laboratorium merupakan pilihan, tidak wajib diisi
  • Mengulangi urutan dapat dilakukan untuk beberapa spesimen yang dikirimkan ke laboratorium yang sama
  • Harus menggunakan pesan yang berbeda (dengan menggunakan ID kasus yang sama) untuk spesimen yang dikirim ke laboratorium yang berlainan.
  • Harus mengingatkan petugas untuk memberikan label pada spesimen dengan benar menggunakan ID kasus sehingga data dapat dimasukkan ke sistem Infolab dan kedua sistem tersebut akan terhubung.
  • Pertukaran data dengan Infolab akan dimulai pada awal 2014

CATATAN

  • Pisahkan pesan menggunakan ID kasus yang sama jika sampel-sampel dikirim ke lokasi yang berbeda
  • Kode seksi laboratorium merupakan pilihan, tidak wajib diisi
  • Mengulangi urutan dapat dilakukan untuk beberapa spesimen yang dikirimkan ke laboratorium yang sama
  • Harus menggunakan pesan yang berbeda (dengan menggunakan ID kasus yang sama) untuk spesimen yang dikirim ke laboratorium yang berlainan.
  • Harus mengingatkan petugas untuk memberikan label pada spesimen dengan benar menggunakan ID kasus sehingga data dapat dimasukkan ke sistem Infolab dan kedua sistem tersebut akan terhubung.
  • Pertukaran data dengan Infolab akan dimulai pada awal 2014
PK [ID kasus] ([kode perkembangan kasus] [jumlah hewan]…)
  • CATATAN
  • Jika tidak diketahui, ID kasus biasanya dapat dicari dengan menggunakan LAPD
  • Pesan ini membantu kita untuk dapat ‘menutup’ kasus.
  • Dapat digunakan sebagai respons saat meminta keterangan pelsa/peternak saat kunjungan (mungkin dengan bantuan LAPD) atau seseorang yang memberikan informasi secara sekilas saja.
  • Urutan berulang: ([kode perkembangan kasus] [jumlah hewan])
  • Pelsa dapat menggunakan ini atas izin dari kabupaten. Ini perlu ditetapkan melalui bagian manajemen izin pengguna di situs web.
  • Mengumpulkan data untuk membantu pemantauan dalam hal pengobatan, diagnosis, dan seberapa jauh kita menindaklanjuti kasus.
  • Tidak terlalu penting apakah hewan sudah dijual atau belum.
    • SB = Sembuh
    • MS = Masih sakit
    • MT = Mati atau dipotong karena penyakit

CATATAN

  • Jika tidak diketahui, ID kasus biasanya dapat dicari dengan menggunakan LAPD
  • Pesan ini membantu kita untuk dapat ‘menutup’ kasus.
  • Dapat digunakan sebagai respons saat meminta keterangan pelsa/peternak saat kunjungan (mungkin dengan bantuan LAPD) atau seseorang yang memberikan informasi secara sekilas saja.
  • Urutan berulang: ([kode perkembangan kasus] [jumlah hewan])
  • Pelsa dapat menggunakan ini atas izin dari kabupaten. Ini perlu ditetapkan melalui bagian manajemen izin pengguna di situs web.
  • Mengumpulkan data untuk membantu pemantauan dalam hal pengobatan, diagnosis, dan seberapa jauh kita menindaklanjuti kasus.
  • Tidak terlalu penting apakah hewan sudah dijual atau belum.
    • SB = Sembuh
    • MS = Masih sakit
    • MT = Mati atau dipotong karena penyakit

Investigasi dan respons prioritas

Laporan lalu lintas ternak

Permintaan untuk sertifikat lalu lintas yang mewajibkan uji laboratorium

LSK [ID pemilik] [asal] [tujuan] ([spesies/bangsa] [jumlah hewan]...) [ID laboratorium] {ownerphone}
  • CATATAN
  • Permintaan untuk sertifikat lalu lintas (dengan uji laboratorium) selalu diawali dengan kode LSK
  • ID pemilik adalah nomor KTP nasional atau (tak lama lagi) nomor SIM
  • Kode lokasi untuk desa asal
  • Kode lokasi untuk tempat tujuan ke tingkat mana pun yang diperlukan, Kabupaten atau desa
  • Urutan berulang: (spesies/bangsa, jumlah hewan)
  • Kode bangsa hewan (spesies/breed) untuk lalu lintas
  • Jumlah hewan spesies/bangsa yang bersangkutan
  • ID laboratorium
  • Pilihan: Nomor ponsel pemilik untuk menerima nomor unik SKKH.

Permintaan untuk sertifikat lalu lintas yang tidak memerlukan uji laboratorium

SK [ID pemilik] [asal] [tujuan] ([spesies/bangsa] [jumlah hewan]...) {ownerphone}
  • CATATAN
  • Permintaan untuk sertifikat lalu lintas yang tidak memerlukan uji laboratorium selalu diawali dengan kode SK
  • ID pemilik adalah nomor KTP nasional atau (tak lama lagi) nomor SIM
  • Kode lokasi untuk desa asal
  • Kode lokasi untuk tempat tujuan ke tingkat mana pun yang diperlukan, Kabupaten atau desa
  • Urutan berulang: (spesies/bangsa, jumlah hewan)
  • Kode bangsa hewan (spesies/breed) untuk lalu lintas
  • Jumlah hewan spesies/bangsa yang bersangkutan
  • Pilihan: Nomor ponsel pemilik untuk menerima nomor unik SKKH.

Laporan konfirmasi lalu lintas

KSK [ID SKKH]{([spesies] [jumlah hewan]…)}
  • CATATAN
  • Untuk digunakan oleh staf Dinas guna mengkonfirmasikan jumlah dan tanggal lalu lintas sesungguhnya
  • Data disimpan bersama informasi lain mengenai lalu lintas unik tersebut
  • Urutan berulang yang dapat dipilih: (spesies, jumlah hewan)

Validasi sertifikat lalu lintas

VSK [ID SKKH]
  • CATATAN
  • Untuk digunakan oleh staf titik pemeriksaan dan polisi untuk memeriksa keaslian sertifikat lalu lintas

Permintaan data

Permintaan data kasus

LAPD [kode desa] {jumlah kasus}
  • CATATAN
  • Digunakan untuk mencari tahu lima kasus terakhir dari desa bersangkutan
  • Memberikan informasi berupa ID kasus dan catatan singkat mengenai setiap kasus
  • Berguna untuk mengajukan pertanyaan tindak lanjut mengenai kasus yang ada
  • Gunakan kode PK untuk memberikan laporan tindak lanjut kasus
  • Gunakan kode LAPK untuk mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai masing-masing kasus
  • Pilihan: Standarnya adalah lima kasus terakhir yang dilaporkan untuk desa bersangkutan, tetapi datanya dapat diminta hingga maksimum 20 kasus terakhir
LAPK [ID kasus]
  • CATATAN
  • Digunakan untuk memeriksa kembali semua informasi mengenai satu kasus tertentu
  • Berguna untuk memberikan masukan dan menjawab pertanyaan dari peternak dan pelsa
  • Berguna untuk meningkatkan komunikasi

Pertanyaan atau masukan secara bebas/tanpa kode

Q [pertanyaan]
  • CATATAN
  • Berguna jika tidak ada sumber informasi lain yang tersedia untuk memberikan saran atau masukan
  • Pesan Q dikirim ke koordinator setempat dan seharusnya dijawab dalam waktu 48 jam
  • Mohon agar fungsi ini tidak digunakan secara berlebihan

Mencari kode lokasi

CKL [nama lokasi]
  • CATATAN
  • Masukkan teks bebas nama tempat, misalnya Makassar,
  • Tidak apa-apa jika ada salah eja, sistem akan memberikan kode untuk 15 lokasi yang paling mendekati nama yang dimasukkan
  • Tidak mengenal nama tempat yang disingkat, seperti ‘Jabar’ sebagai pengganti Jawa Barat
  • Kode 4 angka adalah provinsi dan kabupaten
  • Kode 6 angka mencakup kecamatan
  • Kode 8 angka adalah kode desa
  • Kode 9 angka (8 + .1) adalah kode lokasi khusus yang ditentukan pengguna melalui fungsi LOK untuk titik tertentu dalam suatu daerah
  • Kode lokasi yang tersedia saat ini sesuai dengan kode yang diberikan kepada iSIKHNAS oleh BPS. Kode-kode tersebut tak lama lagi akan dapat diperbarui oleh koordinator melalui situs web iSIKHNAS.

Mendapatkan daftar kode lokasi

DKL [kode lokasi]
  • CATATAN
  • Masukkan kode 4 atau 6 angka, sistem akan memberitahukan kode-kode desa di daerah tersebut

Daftar kode sistem lainnya

KODE
  • CATATAN
  • Berguna jika Anda lupa kartu referensi
  • Pesan KODE saja yang dikirim ke iSIKHNAS akan memberikan kode untuk memperoleh daftar kode
  • Lanjutkan dengan pesan KODE [jenis kode].
    • SP = spesies
    • RP = kode RPH di kabupaten terdaftar
    • JHRP = jenis hewan yang dipotong di RPH
    • POP = laporan populasi jenis hewan yang bersangkutan
    • TAN = kode tanda
    • JP = kode jenis pengguna
    • PK = kode perkembangan kasus
    • SL = kode seksi/bagian laboratorium
    • BS = kode bentuk spesimen
KODE {jenis kode}
  • CATATAN
  • SP = spesies
  • RP = kode RPH di kabupaten terdaftar
  • JHRP = jenis hewan yang dipotong di RPH
  • POP = laporan populasi jenis hewan yang bersangkutan
  • TAN = kode tanda
  • JP = kode jenis pengguna
  • PK = kode perkembangan kasus
  • SL = kode seksi/bagian laboratorium
  • BS = kode bentuk spesimen
CKT [nama Tanda]
  • CATATAN
  • Mencari Tanda Umum dengan entri teks bebas.
  • Sistem akan memberikan hasil yang paling cocok beserta kodenya – hasil kemungkinan diberikan dalam beberapa pesan
  • Berguna saat di lapangan dan tidak ada akses ke Kartu Kode
CKP [nama Penyakit]
  • CATATAN
  • Mencari kode Penyakit dengan entri teks bebas.
  • Sistem akan memberikan nama penyakit yang paling cocok beserta kodenya
  • Berguna saat di lapangan dan tidak ada akses ke Kartu Kode
CKO [nama Obat]
  • CATATAN
  • Mencari kode Obat dengan entri teks bebas.
  • Sistem akan memberikan NAMA MEREK obat yang paling cocok beserta kodenya
  • Berguna saat di lapangan dan tidak ada akses ke Kartu Kode

Kegiatan khusus

SKKH untuk lalu lintas

SK [ID pemilik] [asal] [tujuan] ([spesies/bangsa] [jumlah hewan]...) {telepon pemilik}
  • CATATAN
  • Di masa mendatang, akan tersedia antarmuka di web dan kemungkinan aplikasi ponsel untuk memasukkan data dengan lebih mudah.
  • Saat ini hanya menerima nomor KTP nasional sebagai ID pemilik dan belum bisa menerima nomor SIM
  • Setiap SKKH diberi nomor ID unik oleh sistem
  • SKKH yang sudah jadi akan dikirim ke alamat email untuk dicetak, dilengkapi, dan dicap di kantor. Pemilik hewan harus datang ke kantor untuk mengambil sertifikat.
  • Koordinator perlu menentukan alamat email staf yang benar untuk menerima sertifikat yang dikirimkan melalui email
  • Perlu menentukan tanggung jawab dan alur kerja/proses yang jelas untuk sertifikat
  • Perlu memasukkan sejumlah data secara manual
  • Di masa mendatang, sistem KTP nasional mungkin akan dihubungkan ke iSIKHNAS sehingga data pemilik akan dimasukkan secara otomatis
  • Urutan berulang dimungkinkan bila ada lebih dari 1 spesies
VSK [ID SKKH]
  • CATATAN
  • Untuk digunakan memeriksa keaslian nomor SKKH
  • Membantu pemeriksaan surat palsu
  • Membantu memeriksa akurasi detailnya

Vaksinasi

VAK [ID program] ([spesies] [jumlah divaksinasi pertama] {jumlah booster}...) [lokasi]
  • CATATAN
  • ID program vaksinasi didapatkan oleh koordinator melalui antarmuka web
  • Di masa mendatang kemungkinan dapat dilakukan permintaan data untuk ID program vaksinasi melalui kode CKVAK, CKSUR
  • Urutan berulang dimungkinkan

Populasi

POP ([jenis hewan] [jumlah hewan]...) {lokasi}
  • CATATAN
  • Kode lokasi harus kode Desa (8 angka)
  • Data harus berupa data tingkat Desa
  • Berguna untuk mengumpulkan data sensus, tetapi mungkin lebih mudah jika menggunakan entri data spreadsheet (fitur ini tak lama lagi akan diluncurkan)
  • Berguna untuk merencanakan program vaksinasi
  • Berguna untuk mencari tahu angka produksi dan untuk perencanaan
  • Masyarakat perlu diyakinkan bahwa informasi ini tidak terkait dengan sistem lainnya di pemerintah, misalnya tidak digunakan untuk tujuan perpajakan.
  • Information dapat dipecah-pecah ke dalam beberapa pesan jika diinginkan
  • Harus memasukkan kode lokasi tingkat desa jika pelapor berasal dari tempat lain (hal ini sangat mungkin terjadi)
  • Urutan berulang dimungkinkan

Surveilans Aktif

SUR [ID program] ([spesies] [jumlah hewan]...) [lokasi] {ID laboratorium}
  • CATATAN
  • ID program dicari tahu oleh koordinator melalui antarmuka web
  • Di masa mendatang kemungkinan dapat dilakukan permintaan data untuk ID program surveilans setempat melalui kode CKVAK, CKSUR
  • Harus berisi kode lokasi desa 8 angka
  • Urutan berulang dimungkinkan

Laporan RPH

RP ([jenis hewan] [jumlah dipotong]...) {kode RP}
  • CATATAN
  • Kode Rumah Potong tersedia melalui situs web
  • Pelapor dapat melaporkan untuk beberapa RPH sehingga perlu menggunakan kode singkat untuk RPH tersebut
  • Kode Rumah Potong dibuat khusus untuk jenis bangunan/infrastruktur ini. Kode Rumah Potong BUKAN kode lokasi standar.
  • Kode untuk jenis hewan dalam laporan RP berasal dari daftar kode JENIS HEWAN POTONG.

Laporan Inseminasi Buatan

Akan disempurnakan dan diperkenalkan pada 2014

Permintaan Inseminasi oleh Peternak

IB {jumlah hewan}
  • CATATAN
  • Permintaan inseminasi oleh peternak selalu diawali dengan kode IB.
  • Pilihan: Jumlah hewan yang siap untuk inseminasi.

Permintaan inseminasi - Non-peternak

IB {jumlah hewan} [ID pemilik]
  • CATATAN
  • Permintaan inseminasi selalu diawali dengan kode IB.
  • Pilihan: Jumlah hewan yang siap untuk inseminasi.
  • ID pemilik

Laporan inseminator dengan ID Permintaan

RIB [ID Permintaan] ([ID hewan] [ID straw]…)
  • CATATAN
  • Laporan inseminator selalu diawali dengan kode RIB.
  • ID permintaan inseminasi dihasilkan oleh iSIKHNAS dan dikirim bersama dengan permintaan pelayanan kepada inseminator.
  • Pengenal hewan
    • ID straw yang digunakan untuk memasukkan semen.
    • Urutan dapat diulangi jika ada lebih dari satu hewan.

Laporan inseminator tanpa ID Permintaan

RIB [ID Pemilik] [ID Akseptor] ([ID Pejantan] [batch/straw] [layanan 1 2 3]) [Lokasi]
  • CATATAN
  • Selalu diawali dengan kode RIB
  • ID pemilik dengan menggunakan pengenal unik jika memungkinkan
  • ID hewan yang diinseminasi, dengan menggunakan sistem setempat
  • Sistem berulang:
  • ID Pejantan
  • Batch/straw
  • Nomor layanan 1, 2, atau 3
  • Kode lokasi sampai ke tingkat desa

Laporan pengujian kehamilan

PKB [ID Akseptor] [T/Y]
  • CATATAN
  • ID hewan (harus unik, dengan menggunakan sistem ID akseptor setempat)
  • Bunting: Ya atau Tidak

Laporan kelahiran a

LHR [ID hewan] [lahir?]
  • CATATAN
  • Laporan kelahiran selalu diawali dengan kode LHR.
  • ID hewan
  • Lahir hidup? Ya atau Tidak.

Laporan kelahiran b

LHR [ID Akseptor] [J/B] [Tanggal lahir] [Hidup? Y/T] {berat}
  • CATATAN
  • ID hewan
  • Jenis kelamin anakan: Jantan atau Betina
  • Lahir hidup: Ya atau Tidak
  • Pilihan: berat anakan

Fungsi Administrasi

Pendaftaran pengguna baru

D [nama] [lokasi] [jenis pengguna] {email}
  • CATATAN
  • Gunakan huruf besar dan spasi untuk nama
  • Kode lokasi baru diperlukan sampai ke tingkat Desan. Lokasi tempat kerja.
  • Pilih kode jenis pengguna dengan hati-hati
  • Dianjurkan untuk memasukkan alamat email
  • Koordinator dapat mengubah sebagian besar perinciannya nanti, tetapi usahakan untuk memasukkan data dengan akurat
  • Koordinator nantinya akan menentukan Bidang Tanggung Jawab dengan menggunakan Situs Web

Mengubah nomor telepon

N
  • CATATAN
  • Dari nomor telepon yang lama
N [PIN]
  • CATATAN
  • Dari nomor telepon yang baru

Menghapus pesan terakhir

H {kode jenis pesan}
  • CATATAN
  • H Menghapus pesan terakhir
  • H {kode jenis pesan} Menghapus pesan terakhir dari jenis bersangkutan, misalnya RP atau U
  • Untuk digunakan bagi pesan baru-baru ini yang mengandung kesalahan – biasanya ditemukan pada balasan sistem secara otomatis.
  • Tidak untuk menghapus data pada sistem
  • Jika terjadi kesalahan serius, koordinator kabupaten perlu diberi tahu dengan menyertakan perincian ID Kasus. Simpan pesan aslinya jika mungkin.

Menambahkan lokasi baru

LOK [lintang] [bujur] [nama lokasi baru]
  • CATATAN
  • Fungsi ini untuk mendefinisikan TITIK-TITIK di sebuah desa, misalnya peternakan, titik pemeriksaan, lokasi wabah, titik pusat dusun.
  • Ini sebaiknya baru dilakukan:
  • Jika tidak ada kode untuk Desa bersangkutan dalam daftar kode, atau
  • Jika peristiwa penyakit terletak jauh dari pusat Desa
  • Kode lokasi baru dapat dibuat guna mengidentifikasi lokasi persis titik dan bangunan tertentu.
  • Untuk membuat kode lokasi baru, Anda harus mengetahui koordinat lokasi dengan menggunakan GPS atau ponsel yang dilengkapi GPS. Format koordinat seharusnya lintang dan bujur dalam derajat desimal, misalnya:
  • -3.31932 112.39203
  • Format lainnya (derajat menit detik, derajat desimal menit, dll.) tidak diterima.
  • Gunakan tanda minus pada lintang untuk menandakan selatan atau tanpa tanda minus untuk menandakan utara.
  • Di masa mendatang, akan ada fungsi pada situs web untuk memperbarui lokasi, mengubah ‘hubungan’ kecamatan dan desa jika ada perubahan/pemekaran daerah.
  • Koordinat geografis juga dapat ditemukan dengan menggunakan Google Maps.