Pedoman:Koordinator Sistem

Halaman ini adalah sebuah versi terjemahan dari halaman Manuals:System Coordinator dan terjemahannya telah selesai 100% dari sumber terkini.

Bahasa lain:
English • ‎Bahasa Indonesia

Pendahuluan

Prinsip-Prinsip Dasar Pembuatan iSIKHNAS

Seiring berkembangnya sebuah sistem, penting untuk tetap mengingat prinsip-prinsip dasar dalam perancangan dan pembuatannya. iSIKHNAS akan menjadi tulang punggung upaya Indonesia dalam meningkatkan pelayanan kesehatan hewan, menjaga mata pencaharian pemilik ternak, serta memastikan pengelolaan yang baik terhadap produksi dan cadangan pangan di seluruh Indonesia. Sistem ini dirancang dan dibangun melalui kolaborasi erat diantara staf yang berdedikasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan hewan di berbagai daerah.

iSIKHNAS was designed so that it should;

  • fleksibel, ramah pengguna, berkesinambungan dan memberikan manfaat bagi seluruh penggunanya.
  • memenuhi kebutuhan para pengguna dari berbagai sektor dalam industri peternakan.
  • menggunakan teknologi yang layak dan tidak memerlukan banyak perubahan dari sistem-sistem yang sudah ada.
  • mengintegrasikan sistem-sistem yang sudah ada guna memfasilitasi penggunaan data yang kolaboratif.
  • menyederhanakan dan meringankan beban data entry dan memastikan ketersediaan data dari lapangan secara cepat.
  • mengenali kontribusi vital yang dimainkan oleh setiap pengguna dalam penyaluran informasi.
  • menjadikan data tersedia seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya untuk pengambilan keputusan pada semua tingkatan dan untuk beragam kegunaan lainnya.

Sebagai koordinator sistem, kepemimpinan dan petunjuk yang anda berikan akan membantu memastikan prinsip-prinsip tersebut tetap fundamental bagi sistem dan penggunanya. iSIKHNAS bukan merupakan alat bantu pengumpulan data, melainkan sebuah sistem terintegrasi yang dapat memberdayakan penggunanya dengan memberikan akses untuk memperoleh informasi terbaru yang relevan dengan cepat dan murah sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan inti. Sebagai koordinator, anda merupakan bagian dari pelayanan kesehatan hewan baru yang dibangun di atas hubungan yang baik, komunikasi yang jelas dan tepat waktu, serta kepemimpinan dan dukungan yang memadai.

walaupun banyak upaya telah dilakukan untuk meminimalkan perubahan, iSIKHNAS yang baru tentunya akan membawa sedikit perubahan bagi seluruh staf. Setiap koordinator harus dipersiapkan untuk menjadi pendamping pendatang baru ke dalam sistem ini, membantu dalam pelatihan dan pengoperasian sistem, menawarkan dukungan melalui telepon dan email, mengawasi pelaporan, kesalahan dan mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada. Staf hendaknya diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih, diberikan dorongan positif atas keberhasilan upaya mereka terhubung dengan sistem ini dan dibantu saat menemui kesulitan. Kolaborasi dengan pemilik ternak dan komunitasnya hendaknya memberikan manfaat dan hasil yang positif di setiap interaksi yang terjadi. Setiap saat kita hendaknya mengingat bahwa sistem ini adalah sebuah sistem yang memberikan pelayanan bagi semua penggunanya secara merata. Jika semua orang berkontribusi dengan dasar pemikiran ini maka kita semua akan dapat merasakan manfaatnya.

Model Koordinasi dan Pengelolaan iSIKHNAS

Pengelolaan iSIKHNAS diawasi oleh suatu komisi terdiri dari staf senior dari berbagai direktorat jenderal dan sub-direktorat. Komisi ini didukung oleh keahlian teknis dari admininstrator sistem atau Champions dan kelompok Penasihat Epidemiologi.

Seksi-seksi diwakili oleh koordinator yang ditunjuk dan bertanggung jawab mengawasi kegiatan khusus, misalnya pelaporan RPH, pembibitan dan produksi, serta karantina.

Setiap level administratif akan memiliki seorang koordinator yang ditunjuk dan diberi pelatihan. Sehingga, masing-masing wilayah, provinsi dan kabupaten akan memiliki seorang koordinator yang ditugaskan disana. Beberapa area dapat memilih untuk berbagi koordinasi di antara dua orang anggota staf guna memastikan bahwa satu orang tidak terbebani dengan tanggung jawab yang terlalu banyak.

Peranan yang paling penting yang dimiliki oleh staf lapangan - dokter hewan dinas dan paravet - serta para pelapor desa (pelsa). Orang-orang inilah yang menjadi sumber dari hampir seluruh data dan kerja sama mereka merupakan hal yang sangat penting demi kekuatan iSIKHNAS yang berkelanjutan.

Gambar: struktur manajemen iSIKHNAS v1.png

Uraian Tugas

Seorang koordinator iSIKHNAS bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional oleh staf yang terdaftar dan terlatih untuk menggunakan sistem di wilayah geografis/administratif tertentu.

Kepemimpinan

  • Bertindak sebagai perwakilan, sumber informasi, dan juru bicara sistem di tingkat kabupaten/kota.
  • Menjaga filosofi dan prinsip-prinsip dasar pembuatan iSIKHNAS.
  • Memastikan pengguna dapat menghubungi dan merujuk kepada anda dengan mudah dan bebas.
  • Berbagi peran koordinasi dengan satu atau lebih staf lain.
  • Merespon permintaan laporan data terbaru atau saran untuk membuat perubahan.

Administrasi dan Pengembangan Pengguna

  • Mendaftarkan pengguna baru Pelsa dan Dinas secara benar
  • Melatih pengguna baru Pelsa dan Dinas tentang seluruh aspeek dalam sistem yang relevan.
  • Memastikan data pengguna selalu diperbarui.
  • Memfasilitasi atau membantu pelatihan kelompok pengguna tertentu; misalnya rumah pemotongan hewan, bagian produksi, kepolisian atau dinas kesehatan.
  • Mengawasi dan memantau semua pengguna terdaftar pada tanggung jawab daerah masing-masing.
  • Mendaftarkan infrastruktur setempat dan membuat kode lokasi baru, jika diperlukan, serta memastikan data tersebut selalu diperbarui.

Dukungan dan pengawasan

Dukungan dan Pemantauan

  • Memantau daftar pesan (message log) dan memberikan respon yang cepat terhadap suatu permasalahan dengan cara yang mendukung.
  • Merespon terhadap umpan balik dan pertanyaan dari pengguna dengan cara yang mendukung dan tepat waktu.
  • Membantu paramedik veteriner untuk menghargai dan mendukung kerja pelapor desa.
  • Memantau dan mengevaluasi kinerja tim, serta menentukan sasaran dan prioritas dalam upaya peningkatan dan pengembangan.
  • Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan staf berdasarkan pemantauan laporan dari lapangan.

Pelaporan

  • Segera melaporkan permasalahan teknis, kelemahan atau redundansi kepada Champions dan Koordinator Provinsi.

Analisis dan Pengelolaan

  • Membantu analisis data dalam evaluasi kegiatan, kinerja, dan penetapan prioritas.
  • Membantu analisis data untuk keperluan advokasi anggaran dalam rangka mendukung kegiatan baru maupun yang tengah berjalan.
  • Menyusun rekomendasi dari hasil analisis data.
  • Mendorong dan memfasilitasi kegiatan pengumpulan data surveilans, vaksinasi, dan populasi melalui iSIKHNAS.