Translations:Advanced Field Epi:Manual 1 - Disease Control and Eradication Programs/136/id
Sebagai contoh: Rabies di Bali
Ketika wabah rabies terjadi di Bali tahun 2008, wilayah ini tidak memiliki kebijakan terkait dengan perawatan profilaksis yang dimulai segera setelah eksposur terhadap penyakit untuk mencegah penyakit semakin parah (PEP), tidak ada surveilans gigitan anjing, tidak ada fasilitas diagnosis rabies dan tidak ada program vaksinasi anjing. Namun, pada tahun-tahun selanjutnya Pemerintah Indonesia telah menyediakan PEP untuk manusia dan vaksin untuk hewan, pengujian diagnosis dilakukan di BBvet Denpasar dan surveilans dilakuan terhadap anjing yang mati atau dibunuh sebagai bagian dari program pengafkiran hewan (culling) atau yang menunjukkan tanda-tanda neurologis. Culling terhadap anjing yang bebas penyakit ditempatkan di beberapa kawasan namun kelihatannya menurunkan tingkat produktifitas karena masyarakat bereaksi sangat keras dengan cara menyembunyikan atau memindahkan anjing-anjingnya untuk menghindari pengafkiran dan penggantian anjing yang telah diafkir.