Manuals:Priority disease investigation/id: Perbedaan revisi
(Created page with "'''Bentuk spesimen''': gunakan KODE BS") |
(Created page with "'''Seksi laboratorium''': gunakan KODE SE") |
||
Baris 278: | Baris 278: | ||
KODE BS | KODE BS | ||
− | '''Seksi laboratorium''': | + | '''Seksi laboratorium''': gunakan |
KODE SE | KODE SE | ||
Revisi per 17 September 2014 13.09
Investigasi dan Respons Penyakit Penting
Daftar isi
- 1 Pengenalan
- 2 Data apa yang harus dikumpulkan selama investigasi penyakit penting?
- 3 Formulir 1 - Investigasi Penyakit Hewan Penting
- 4 Hewan Yang Terkena
- 5 Tanda-tanda Klinis
- 6 Riwayat Vaksinasi
- 7 Penularan pada manusia (Zoonosis)
- 8 Sumber penyakit
- 9 Uji diagnostik
- 10 Pengajuan Sampel ke Laboratorium
- 11 Diagnosa
- 12 Tindak lanjut
- 13 Response
Pengenalan
iSIKHNAS menangani laporan penyakit umum maupun prioritas (U dan P) dari lapangan. Laporan-laporan ini biasanya dibuat oleh Pelsa (pelapor desa) atau paravet yang melakukan kerja kasus umum. Saat seorang dokter hewan atau paravet merespons sebuah laporan pelsa, mereka biasanya menghubungi pelsa tersebut untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kasus tersebut, mengunjunginya jika kasus tersebut tampak penting, dan merespons pada sistem dengan laporan respons (R). Laporan respons tersebut meminta diagnosis diferensial dari anggota staf yang hadir dan di sinilah saat sebuah kasus biasanya ditentukan entah menjadi kasus penting atau umum. Manajemen kasus umum mungkin melibatkan perawatan, sampel lab, dan hasil keluaran, contohnya. Tetapi kasus-kasus penting membutuhkan investigasi lebih lanjut, mungkin mencapai diagnosis definitif, dan mungkin membutuhkan respons wabah.
iSIKHNAS dapat digunakan untuk semua kegiatan umum yang terlibat dalam kasus-kasus umum "maupun" investigasi lapangan penyakit penting.
"Penyakit penting" adalah;
- sebuah penyakit dalam daftar prioritas nasional,
- sebuah penyakit dengan tingkat kematian tinggi,
- sebuah penyakit dengan keterlibatan zoonosis,
- sebuah penyakit dengan tanda-tanda yang tidak biasa, atau dicurigai menjadi penyakit baru.
Tujuan sebuah investigasi dalam sebuah penyakit penting adalah untuk menentukan diagnosis definitif, agar penyakit penting tersebut dapat dimasukkan atau dikeluarkan, agar respons kita pada kejadian penyakit tersebut dapat dipandu dengan tepat. Sebelum didiagnosis, dibutuhkan informasi untuk menentukan jika sebuah respons bersifat mendesak (tidak menunggu diagnosis) dan untuk mengumpulkan informasi guna membantu membuat respons yang pantas (menilai besarnya masalah tersebut, dan menentukan epidemiologi masalah tersebut).
Peralatan-peralatan yang digunakan selama investigasi dan respons penyakit penting
Investigasi penyakit untuk penyakit-penyakit penting dapat bersifat rumit dan menyebabkan stres. iSIKHNAS bekerja sama dengan staf veteriner untuk memastikan komunikasi yang baik, meringankan beban pelaporan, memberikan bantuan luar saat dibutuhkan, dan mempersingkat proses investigasi. Investigasi penyakit amat terbantu dengan penggunaan lembar kerja (lihat di atas) yang memandu proses investigasi dan respons serta membantu staf veteriner dalam mengumpulkan dan melaporkan data yang berkaitan dengan investigasi secara langsung dari lapangan.
Lembar kerja-lembar kerja ini dimaksudkan sebagai peralatan untuk mencatat, tempat untuk menghitung, dan hanya sebagai panduan prosedural - tidak dimaksudkan untuk disimpan sebagai catatan permanen atau sebagai peraturan untuk melakukan investigasi dan respons. Data yang dimasukkan melalui SMS ke iSIKHNAS di setiap tahap investigasi ditautkan ke sebuah ID kasus, dimasukkan ke dalam pangkalan data, dan dengan segera dapat dilihat, digunakan, dan dianalisis oleh seluruh pengguna. Tidak diperlukan entri data lebih lanjut.
Untuk informasi mengenai integrasi kegiatan-kegiatan PDSR mendatang: PDSR Integration
Investigasi
Data apa yang harus dikumpulkan selama investigasi penyakit penting?
- Populasi
- Ada berapa banyak hewan di desa tersebut?
- Ada berapa banyak yang terkena (sakit, mati, dipotong, rentan)?
- Mereka tampak seperti apa?
- Tanda-tanda klinis
- Faktor-faktor risiko
- Apakah hewan-hewan yang sakit telah divaksinasi untuk penyakit apapun (membantu diferensial)?
- Apakah itu zoonosis?
- Keterlibatan manusia
- Dari mana itu berasal?
- Serta sumber infeksi untuk mengambil tindakan
- Pengujian
- Hasil pengujian cepat atau detail sampel yang dikirim ke lab
- Diagnosis
- Diagnosis definitif (dari observasi lapangan dengan atau tanpa bukti dari pengujian)
- Monitoring dan resolusi
- Apakah kegiatan pengendalian berfungsi? Apakah masalahnya berlanjut atau sudah terselesaikan?
iSIKHNAS dapat mengumpulkan, memvalidasi, dan mengatur semua informasi ini karena dilaporkan dari lapangan, mengkomunikasikannya pada pihak lain yang bertanggung jawab, dan bahkan mendapat umpan balik dari para pakar dengan akses ke data yang sama. iSIKHNAS didesain dengan sebuah filosofi tertentu yang meyakini bahwa;
- Investigasi dan respons penyakit penting harus menjadi tanggung jawab rutin untuk semua dokter hewan dinas
- Setiap dokter hewan yang terlatih dalam penggunaan dasar sistem pelaporan SMS iSIKHNAS harus dapat melaporkan hasil investigasi dan respons
- Sistem pelaporan dan repons menggunakan peralatan yang sama (pesan SMS) seperti yang digunakan untuk manajemen kasus umum, maka pengguna sudah tidak asing dengan hal tersebut, bahkan jika kejadian penyakit penting jarang terjadi.
iSIKHNAS juga dibuat berdasarkan prinsip bahwa semua tugas pengambilan data harus memberikan lebih banyak manfaat daripada biaya bagi pengguna di lapangan. Pelayanan investigasi penyakit penting yang disediakan iSIKHNAS menghapus pekerjaan administrasi, dengan segera mengirim notifikasi pada yang lain yang harus mengetahui, dan memberi kesempatan bagi yang lain untuk memberi dukungan dan keahlian nyata. Transparansi proses juga membangun keperrcayaan dalam keseluruhan sistem di setiap tingkat.
Cara iSIKHNAS mengumpulkan data ini
Data yang terkumpul dalam sebuah investigasi | kode SMS iSIKHNAS |
---|---|
Populasi | |
Berapa banyak hewan di desa? | POP |
Berapa banyak yang terpengaruh (sakit, mati, dipotong, rentan)? | LTL |
Tanda-tanda klinis | TK |
Faktor-faktor risiko | |
Apakah hewan-hewan yang sakit telah divaksinasi untuk penyakit apapun (membantu diferensial)? | RVAK |
Keterlibatan manusia? | Z |
Dari mana itu berasal? | SP |
Lalu lintas ternak saat ini? | LAPSK |
Pengujian | |
Hasil uji cepat | UC |
Sampel-sampel yang dikirim ke lab | LAB |
Diagnosis | |
Diagnosis diferensial | R |
Diagnosis definitif (dari observasi lapangan dengan atau tanpa bukti dari pengujian) | DX |
Monitoring dan resolusi | |
Apakah kegiatan pengendalian berfungsi? Apakah masalahnya berlanjut atau terselesaikan? | LTL |
Summary: Messages recommended for use in an important disease investigation
- LTL: Laporan Tindakan Lanjut
- TK: Tanda-tanda Klinis
- RVAKː Riwayat Vaksinasi
- Zː Zoonosis
- SPː Sumber Penyakit
- UC: Uji Cepat
- LAB: Pengajuan Sampel ke Laboratorium
- DX: Diagnosis Definitif
- R: Respons
Formulir 1 - Investigasi Penyakit Hewan Penting
Formulir ini digunakan sebagai panduan untuk dokter hewan selama melakukan investigasi lapangan sebuah penyakit penting: (penyakit prioritas nasional, penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi, zoonosis, tanda-tanda yang tidak biasa, atau diduga sebagai penyakit baru atau penyakit yang baru muncul). Semua data harus dikirim dengan segera melalui SMS ke iSIKHNAS menggunakan format yang ada di formulir. Formulir ini adalah lembar kerja untuk membantu pengiriman SMS – jangan mengirimkan formulir ini.
Guna melakukan investigasi penyakit prioritas, staf harus memastikan ID kasus dan kode lokasi tempat kasus tersebut terjadi "sebelum" terjun ke lapangan untuk investigasi. Semua pesan SMS yang terkirim selama investigasi penyakit prioritas apapun membutuhkan ID kasus yang secara otomatis dibuat oleh iSIKHNAS segera setelah laporan penyakit U atau P dikirim dari lapangan.
Catat ini di formulir untuk membantu anda karena anda mungkin membutuhkannya untuk beberapa pesan yang berkaitan dengan investigasi ini.
ID Kasus: Diperoleh dari laporan asli dari Pelsa atau paravet. Jika anda tidak mengetahuinya, anda dapat mencarinya dengan menggunakan laporan desa LAPD [kode desa].
Kode lokasi: Untuk mencari kode desa, gunakan format sms CKL [nama desa]
Hewan Yang Terkena
Hitung jumlah hewan di desa/peternakan tersebut, dan jumlah hewan yang terkena.
Hitung jumlah total hewan di desa/Peternakan dan jumlah hewan yang terkena, dan laporkan dengan SMS
Format SMS : Pakai Laporan tindak lanjut:
LTL [ID kasus] ([spesies] [jumlah sakit] [jumlah mati] [jumlah dimusnahkan/potong bersyarat] [jumlah berisiko]...) {selesai}
Dalam contoh di atas, format SMS-nya seperti ini...
LTL 14667 sp 8 3 0 38 kr 0 0 0 15
Kode spesies: Anda dapat mendapatkan daftar kode spesies dengan mengirimkan SMS
KODE SP
Laporkan populasi total dengan mengirimkan SMS
Format SMS Populasi:
POP ([jenis hewan] [jumlah hewan]...) {lokasi}
Dalam contoh ini, laporan SMS paling simpel mengenai jumlah populasi saat ini akan tampak seperti ini...
POP sp 51 kr 15 73060306
Untuk lebih teliti, anda harus membedakan jenis-jenis hewan dengan menggunakan kode-kode yang lebih detail yang digunakan dalam pelaporan populasi.
Jenis hewan: Sama seperti kode spesies. Untuk lebih detail, lihat kode menggunakan
KODE POP
Ingat: Lihat di bagian atas halaman dan harus tertulis Kode lokasi atau lihat kode dengan menggunakan
CKL [nama lokasi]
Tanda-tanda Klinis
Amati tanda-tanda klinis yang muncul dan laporkan dengan SMS:
Format SMS Tanda Klinis:
TK [ID kasus] [tanda,tanda...]
Kode tanda: To find the kode tanda use cari kode tanda
CKT [tanda]]
Riwayat Vaksinasi
Riwayat vaksinasi terakhir hewan yang terkena sesuai dengan penyakit yang diinvestigasi. Jika Ya, laporkan dengan SMS:
Format SMS Riwayat Vaksinasi:
RVAK [ID kasus] ([kode penyakit] [tanggal vaksinasi]...)
Kode penyakit: To find the kode tanda use cari kode penyakit
CKP [penyakit]
Penularan pada manusia (Zoonosis)
Tanyakan apakah ada manusia yang telah terpapar, sedang sakit, atau telah meninggal karena sebuah penyakit yang mungkin berkaitan dengan penyakit hewan tersebut (kemungkinan penyakit zoonosis).
Format SMS Suspek Zoonosis:
Z [ID kasus] [jumlah manusia terpapaer] [jumlah manusia sakit] [jumlah manusia mati]
Jika ada dugaan zoonosis tetapi tidak ada kasus pada manusia, laporkan dengan SMS
Z [ID kasus] 0 0 0
Sumber penyakit
Identifikasi sumber penyakit, laporkan dengan SMS:
Format SMS Sumber penyakit:
SP [ID kasus] [kode sumber] {lokasi}
Periksa laporan lalu lintas hewan dengan SMS ""laporan SKKH"" :
Anda dapat mencari kode sumber menggunakan
KODE SUM
Jika penyakit tersebut diduga berasal dari lokasi lain yang diketahui, masukkan kode lokasi (tidak wajib)
Uji diagnostik
Uji cepat
Jika dilakukan uji cepat, laporkan dengan SMS:
Format SMS Uji cepat:
UC [ID kasus] [kode uji] ([kode spesies] [jumlah positif] [jumlah negatif]...)
Kode uji: untuk mencari kode, gunakan
KODE UC
Meskipun uji cepat dilakukan, Anda harus mengirimkan sampel ke laboratorium untuk konfirmasi
Anda juga perlu mengisi form pengajuan laboratorium untuk pengiriman ke laboratorium bersama dengan sampel
Pengajuan Sampel ke Laboratorium
Jika memungkinkan, ambil dan kirim sampel ke laboratorium (telepon/kontak petugas laboratorium untuk memastikan jenis dan jumlah sampel yang benar untuk penyakit tersebut)
Format SMS Pengiriman Sampel laboratorium:
LAB [ID kasus] ([jenis spesimen] [bentuk spesimen] {seksi} [jumlah spesimen]...) [lab ID]
Jenis spesimen: gunakan
KODE JS
Bentuk spesimen: gunakan
KODE BS
Seksi laboratorium: gunakan
KODE SE
Lab ID: gunakan cari kode infrastruktur
CKI [jenis infrastruktur] [lokasi]
Pengajuan Sampel ke Laboratorium
Jika memungkinkan, ambil dan kirim sampel ke laboratorium (Telepon/Kontak petugas laboratorium untuk memastikan jenis dan jumlah sampel yang benar untuk penyakit tersebut)
Format SMS Pengiriman Sampel laboratorium:
LAB [ID kasus] ([jenis spesimen] [bentuk spesimen] {seksi} [jumlah spesimen]...) [lab ID]
Jenis spesimen: gunakan
KODE JS
Bentuk spesimen: gunakan
KODE BS
Seksi laboratorium: gunakan
KODE SE
Lab ID: use cari kode infrastruktur
CKI [jenis infrastruktur] [lokasi]
Diagnosa
Jika diagnosa definitif dapat diteguhkan, laporkan dengan SMS:
If yes:
Format SMS Diagnosa definitif:
DX [ID kasus] [diagnosa]
Kode penyakit: use cari kode penyakit
CKP [penyakit]
Jika Tidak, dan Anda ingin memperbaiki diagnosa banding, laporkan dengan SMS:
Format SMS – Gunakan Laporan Respons:
R [ID Kasus] [dikunjung (K/T)] [diagnosa banding,diagnosa banding...] {diagnosa lain}
Kode penyakit: use cari kode penyakit
CKP [penyakit]
Penyakit prioritas tinggi
Apakah diagnosa atau diagnosa banding meliputi:
- Rabies? - lengkapi informasi khusus untuk investigasi Rabies
- Flu burung? - lengkapi informasi khusus untuk investigasi HPAI
Tindak lanjut
Lakukan kunjungan lanjutan, Jika ada informasi baru, laporkan dengan SMS yang sesuai. (POP, TK, RVAK, Z, SP, UC, LAB, DX, R)
Jika penyakit masih berlanjut
If Yes:
record the animals affected:
Format SMS Laporan tindak lanjut:
LTL [ID kasus] ([spesies] [jumlah sakit] [jumlah mati] [jumlah dimusnahkan/potong bersyarat] [jumlah berisiko]...) {selesai}
If No:
the outbreak is resolved and no further follow-up visits are required. Send a final LTL message adding the final "Y" to indicate that the outbreak is resolved:
Format SMS Laporan tindak lanjut:
LTL [ID kasus] ([spesies] [jumlah sakit] [jumlah mati] [jumlah dimusnahkan/potong bersyarat] [jumlah berisiko]...) {selesai}
Response
What data should be collected during a response to an important disease?
Activities involved in responding to an important disease will differ widely depending on location, spread, urgency, strategies for control and many other factors.
- Pengobatan
- Culling/Pemusnahan
- Vaksinasi
- Surveilans
- Tindakan lain
How iSIKHNAS collects this data
Data generated in a response | iSIKHNAS SMS code |
---|---|
Treatments | OB |
Culling of livestock | CUL |
Vaccination activities | VAK |
Field surveillance | SLAP |
Laboratory surveillance | SLAB |
Extension activities | TL |
Summary: Messages recommended for use in an important disease response
- CUL: Culling/Pemusnahan
- SLABː Surveilans Labatorium
- SLAPː Surveilans Lapangan
- VAK: Vaksinasi
- OB: Pengobatan
- TL: Tindakan Lain
Formulir 2 - Response
Panduan ini untuk membantu dalam pelaporan respon penyakit hewan prioritas melalui SMS. Kegiatan respon yang diperlukan untuk penanganan penyakit mungkin berbeda antara satu penyakit dan penyakit yang lainnya sehingga tidak semua kegiatan yang tercantum dalam juknis ini mungkin diperlukan dalam penggunaannya.
This form is for use as a guide only for a Dr Hewan during field activities organised in an important disease response: (a disease on the national priority list, a disease with high mortality or morbidity, zoonotic involvement, unusual signs, or suspected of being a new or emerging disease). All data should be submitted immediately as it is collected by SMS to iSIKHNAS using the formats described in this form. This form should be used as a worksheet to help SMS submission – do not submit this form.
In order to conduct a priority disease investigation and response activities using this form, staff will need to be sure of the case ID and the location code of the locale where the case is situated prior to going to the field for the investigation. All SMS messages sent during any priority disease investigation will require the case ID which is automatically created by iSIKHNAS as soon as a U or a P disease report is sent from the field. You will also require the Program IDs for activities such as culling extension, vaccination, and surveillance (Lab and Field based).
Note these down on the form to help you because you may need them for several messages connected with this response report.
Culling/Pemusnahan
Laporkan hewan yang sudah di culling/ di musnahkan dimana kegiatan pemusnahan tersebut merupakan bagian dari kegiatan respon penyakit hewan yang dilaksanakan. Laporan yang terpisah dikirimkan setiap hari untuk desa yang berbeda.
CUL [ID program] ([spesies] [jumlah hewan]...) [ID lokasi]
- ID program: get this from you LDCC or iSIKHNAS coordinator
- Kode spesies: to get a list of species code use
KODE SP
- Kode lokasi: use cari kode lokasi
CKL [nama lokasi]
Surveilans
Ada 2 cara melaporkan surveilans, tergantung pada jenis kesimpulan yang akan digunakan :
Surveilans lapangan
This is used for surveillance that produces a result in the field. Normally this is either clinical surveillance or testing with a rapid test.
SLAP [ID program] ([spesies] [jumlah positif] [jumlah negatif]...) [lokasi]
- ID program: get this from you LDCC or iSIKHNAS coordinator
- Spesies: to get a list of species code use
KODE SP
- Lokasi: use cari kode lokasi
CKL [nama lokasi]
Surveilans laboratorium
Digunakan untuk surveilans yang menggunakan pengujian laboratorium. Spesimen dikumpulkan dari lapangan dan dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.
SLAB [ID program] ([species] [jumlah hewan]...) [lokasi] {ID laboratorium}
- ID laboratorium: this is the 6 digit laboratory code. Gunakan daftar kode infrastruktur
DKI LAB {kode lokasi}
Vaksinasi
SMS ini digunakan kegiatan vaksinasi yang sudah direncanakan dalam merespon wabah penyakit. Laporan yang terpisah dikirimkan setiap hari untuk desa yang berbeda.
VAK [ID program] ([spesies] [jumlah divaksinasi pertama] {jumlah booster}...) [lokasi]
- ID program: id ini didapat dari koordinator LDCC atau koordinator isikhnas provinsi/kabupaten
Tindakan lain
SMS ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain seperti KIE, desinfeksi dan lain-lain.
TL [ID program] ([kode jenis tindakan] [jumlah]...) [lokasi]
- ID program: get this from you LDCC or iSIKHNAS coordinator
- Kode jenis tindaka: use
KODE TL
- Lokasi: use cari kode lokasi
CKL [nama lokasi]
Pengobatan
Apabila dilakukan pengobatan pada hewan, laporkan dengan SMS berikut ini :
OB [ID kasus] ([kode obat] [dosis per ekor] [jumlah hewan]...)
- ID kasus: get this from the original alert report, or use laporan desa
LAPD [kode desa]
- Kode obat: use cari kode obat
CKO [obat]