Manuals:Priority disease investigation/id
Daftar isi
- 1 Investigasi dan Respons Penyakit Penting
- 2 Pengenalan
- 3 Peralatan-peralatan yang digunakan selama investigasi dan respons penyakit penting
- 4 Investigasi
- 4.1 Data apa yang harus dikumpulkan selama investigasi penyakit penting?
- 4.2 Formulir 1 - Investigasi Penyakit Hewan Penting
- 4.3 Hewan Yang Terkena
- 4.4 Tanda-tanda Klinis
- 4.5 Riwayat Vaksinasi
- 4.6 Penyakit manusia
- 4.7 Sumber penyakit
- 4.8 Uji diagnostik
- 4.9 Pengajuan Sampel ke Laboratorium
- 4.10 Diagnosis
- 4.11 Tindak lanjut
- 5 Respons
Investigasi dan Respons Penyakit Penting
Pengenalan
iSIKHNAS menangani laporan penyakit umum maupun prioritas (U dan P) dari lapangan. Laporan-laporan ini biasanya dibuat oleh Pelsa (pelapor desa) atau paravet yang melakukan kerja kasus umum. Saat seorang dokter hewan atau paravet merespons sebuah laporan pelsa, mereka biasanya menghubungi pelsa tersebut untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kasus tersebut, mengunjunginya jika kasus tersebut tampak penting, dan merespons pada sistem dengan laporan respons (R). Laporan respons tersebut meminta diagnosis diferensial dari anggota staf yang hadir dan di sinilah saat sebuah kasus biasanya ditentukan entah menjadi kasus penting atau umum. Manajemen kasus umum mungkin melibatkan pengobatan, sampel lab, dan hasil keluaran, contohnya. Tetapi kasus-kasus penting membutuhkan investigasi lebih lanjut, mungkin mencapai diagnosis definitif, dan mungkin membutuhkan respons wabah.
iSIKHNAS dapat digunakan untuk semua kegiatan umum yang terlibat dalam kasus-kasus umum "maupun" investigasi lapangan penyakit penting.
"Penyakit penting" adalah;
- sebuah penyakit dalam daftar prioritas nasional,
- sebuah penyakit dengan tingkat kematian tinggi,
- sebuah penyakit dengan keterlibatan zoonosis,
- sebuah penyakit dengan tanda-tanda yang tidak biasa, atau dicurigai menjadi penyakit baru.
Tujuan sebuah investigasi dalam sebuah penyakit penting adalah untuk menentukan diagnosis definitif, agar penyakit penting tersebut dapat dimasukkan atau dikeluarkan, agar respons kita pada kejadian penyakit tersebut dapat dipandu dengan tepat. Sebelum didiagnosis, dibutuhkan informasi untuk menentukan jika sebuah respons bersifat mendesak (tidak menunggu diagnosis) dan untuk mengumpulkan informasi guna membantu membuat respons yang pantas (menilai besarnya masalah tersebut, dan menentukan epidemiologi masalah tersebut).
Peralatan-peralatan yang digunakan selama investigasi dan respons penyakit penting
Investigasi penyakit untuk penyakit-penyakit penting dapat bersifat rumit dan menyebabkan stres. iSIKHNAS bekerja sama dengan staf veteriner untuk memastikan komunikasi yang baik, meringankan beban pelaporan, memberikan bantuan luar saat dibutuhkan, dan mempersingkat proses investigasi. Investigasi penyakit amat terbantu dengan penggunaan lembar kerja (lihat di atas) yang memandu proses investigasi dan respons serta membantu staf veteriner dalam mengumpulkan dan melaporkan data yang berkaitan dengan investigasi secara langsung dari lapangan.
- Formulir 1 & 2 adalah panduan kerja umum iSIKHNAS untuk membantu dalam investigasi dan respons untuk "penyakit apapun" termasuk HPAI dan Rabies.
Lembar kerja-lembar kerja ini dimaksudkan sebagai peralatan untuk mencatat, tempat untuk menghitung, dan hanya sebagai panduan prosedural - tidak dimaksudkan untuk disimpan sebagai catatan permanen atau sebagai peraturan untuk melakukan investigasi dan respons. Data yang dimasukkan melalui SMS ke iSIKHNAS di setiap tahap investigasi ditautkan ke sebuah ID kasus, dimasukkan ke dalam pangkalan data, dan dengan segera dapat dilihat, digunakan, dan dianalisis oleh seluruh pengguna. Tidak diperlukan entri data lebih lanjut.
Untuk informasi mengenai integrasi kegiatan-kegiatan PDSR mendatang: PDSR Integration
Investigasi
Data apa yang harus dikumpulkan selama investigasi penyakit penting?
- Populasi
- Ada berapa banyak hewan di desa tersebut?
- Ada berapa banyak yang terkena (sakit, mati, dipotong, berisiko)?
- Mereka tampak seperti apa?
- Tanda klinis
- Faktor-faktor risiko
- Apakah hewan-hewan yang sakit telah divaksinasi untuk penyakit apapun (membantu diferensial)?
- Apakah itu zoonosis?
- Keterlibatan manusia
- Dari mana itu berasal?
- Serta sumber infeksi untuk mengambil tindakan
- Pengujian
- Hasil uji cepat atau detail sampel yang dikirim ke laboratorium
- Diagnosis
- Diagnosis definitif (dari observasi lapangan dengan atau tanpa bukti dari pengujian)
- Monitoring dan resolusi
- Apakah kegiatan pengendalian berfungsi? Apakah masalahnya berlanjut atau sudah terselesaikan?
iSIKHNAS dapat mengumpulkan, memvalidasi, dan mengatur semua informasi ini karena dilaporkan dari lapangan, mengkomunikasikannya pada pihak lain yang bertanggung jawab, dan bahkan mendapat umpan balik dari para pakar dengan akses ke data yang sama. iSIKHNAS didesain dengan sebuah filosofi tertentu yang meyakini bahwa;
- Investigasi dan respons penyakit penting harus menjadi tanggung jawab rutin untuk semua dokter hewan dinas
- Setiap dokter hewan yang terlatih dalam penggunaan dasar sistem pelaporan SMS iSIKHNAS harus dapat melaporkan hasil investigasi dan respons
- Sistem pelaporan dan repons menggunakan peralatan yang sama (pesan SMS) seperti yang digunakan untuk manajemen kasus umum, maka pengguna sudah tidak asing dengan hal tersebut, bahkan jika kejadian penyakit penting jarang terjadi.
iSIKHNAS juga dibuat berdasarkan prinsip bahwa semua tugas pengambilan data harus memberikan lebih banyak manfaat daripada biaya bagi pengguna di lapangan. Pelayanan investigasi penyakit penting yang disediakan iSIKHNAS menghapus pekerjaan administrasi, dengan segera mengirim notifikasi pada yang lain yang harus mengetahui, dan memberi kesempatan bagi yang lain untuk memberi dukungan dan keahlian nyata. Transparansi proses juga membangun kepercayaan dalam keseluruhan sistem di setiap tingkat.
Cara iSIKHNAS mengumpulkan data ini
Data yang terkumpul dalam sebuah investigasi | kode SMS iSIKHNAS |
---|---|
Populasi | |
Berapa banyak hewan di desa? | POP |
Berapa banyak yang terpengaruh (sakit, mati, dipotong, berisiko)? | LTL |
Tanda klinis | TK |
Faktor-faktor risiko | |
Apakah hewan-hewan yang sakit telah divaksinasi untuk penyakit apapun (membantu diferensial)? | RVAK |
Keterlibatan manusia? | Z |
Dari mana itu berasal? | SP |
Lalu lintas ternak saat ini? | LAPSK |
Pengujian | |
Hasil uji cepat | UC |
Sampel-sampel yang dikirim ke laboratorium | LAB |
Diagnosis | |
Diagnosis diferensial | R |
Diagnosis definitif (dari observasi lapangan dengan atau tanpa bukti dari pengujian) | DX |
Monitoring dan resolusi | |
Apakah kegiatan pengendalian berfungsi? Apakah masalahnya berlanjut atau terselesaikan? | LTL |
Ringkasan: Pesan-pesan yang digunakan dalam investigasi penyakit penting
- LTL: Laporan Tindakan Lanjut
- TK: Tanda Klinis
- RVAKː Riwayat Vaksinasi
- Zː Zoonosis
- SPː Sumber Penyakit
- UC: Uji Cepat
- LAB: Pengajuan Sampel ke Laboratorium
- DX: Diagnosis Definitif
- R: Respons
Formulir 1 - Investigasi Penyakit Hewan Penting
Formulir ini digunakan sebagai panduan untuk dokter hewan selama melakukan investigasi lapangan sebuah penyakit penting: (penyakit prioritas nasional, penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi, zoonosis, tanda-tanda yang tidak biasa, atau diduga sebagai penyakit baru atau penyakit yang baru muncul). Semua data harus dikirim dengan segera melalui SMS ke iSIKHNAS menggunakan format yang ada di formulir. Formulir ini adalah lembar kerja untuk membantu pengiriman SMS – jangan mengirimkan formulir ini.
Guna melakukan investigasi penyakit prioritas, staf harus memastikan ID kasus dan kode lokasi tempat kasus tersebut terjadi sebelum terjun ke lapangan untuk investigasi. Semua pesan SMS yang terkirim selama investigasi penyakit prioritas apapun membutuhkan ID kasus yang secara otomatis dibuat oleh iSIKHNAS segera setelah laporan penyakit U atau P dikirim dari lapangan.
Catat ini di formulir untuk membantu anda karena anda mungkin membutuhkannya untuk beberapa pesan yang berkaitan dengan investigasi ini.
ID Kasus: Diperoleh dari laporan asli dari Pelsa atau paravet. Jika anda tidak mengetahuinya, anda dapat mencarinya dengan mengirimkan SMS
LAPD [kode desa]
Kode lokasi: Untuk mencari kode desa, kirimkan SMS
CKL [nama lokasi]
Hewan Yang Terkena
Hitung jumlah hewan di desa/peternakan tersebut, dan jumlah hewan yang terkena.
Hitung jumlah total hewan di desa/Peternakan dan jumlah hewan yang terkena, dan laporkan dengan SMS.
Format SMS : Pakai Laporan tindak lanjut:
LTL [ID kasus] ([spesies] [jumlah sakit] [jumlah mati] [jumlah dimusnahkan/potong bersyarat] [jumlah berisiko]...) {selesai}
Dalam contoh di atas, format SMS-nya seperti ini...
LTL 14667 sp 8 3 0 38 kr 0 0 0 15
Kode spesies: Anda dapat mendapatkan daftar kode spesies dengan mengirimkan SMS
KODE SP
Laporkan populasi total dengan mengirimkan SMS
Format SMS Populasi:
POP ([jenis hewan] [jumlah hewan]...) {lokasi}
Dalam contoh ini, laporan SMS paling simpel mengenai jumlah populasi saat ini akan tampak seperti ini...
POP sp 51 kr 15 73060306
Agar lebih teliti, anda harus membedakan jenis-jenis hewan dengan menggunakan kode-kode yang lebih detail yang digunakan dalam pelaporan populasi.
Jenis hewan: Sama seperti kode spesies. Untuk lebih detail, lihat kode dengan mengirimkan SMS
KODE POP
Ingat: Lihat di bagian atas halaman dan harus tertulis Kode lokasi atau lihat kode dengan mengirimkan SMS
CKL [nama lokasi]
Tanda-tanda Klinis
Amati tanda-tanda klinis yang muncul dan laporkan dengan SMS:
Format SMS Tanda Klinis:
TK [ID kasus] [tanda,tanda...]
Kode tanda: To find the kode tanda use cari kode tanda
CKT [tanda]]
Riwayat Vaksinasi
Riwayat vaksinasi terakhir hewan yang terkena sesuai dengan penyakit yang diinvestigasi. Jika Ya, laporkan dengan SMS:
Format SMS Riwayat Vaksinasi:
RVAK [ID kasus] ([kode penyakit] [tanggal vaksinasi]...)
Kode penyakit: To find the kode tanda use cari kode penyakit
CKP [penyakit]
Penyakit manusia
Tanyakan apakah ada manusia yang telah terpapar, sedang sakit, atau telah meninggal karena sebuah penyakit yang mungkin berkaitan dengan penyakit hewan tersebut (kemungkinan penyakit zoonosis).
Format SMS Suspek Zoonosis:
Z [ID kasus] [jumlah manusia terpapaer] [jumlah manusia sakit] [jumlah manusia mati]
Jika ada dugaan zoonosis tetapi tidak ada kasus pada manusia, laporkan dengan SMS
Z [ID kasus] 0 0 0
Sumber penyakit
Identifikasi sumber penyakit, laporkan dengan SMS:
Format SMS Sumber penyakit:
SP [ID kasus] [kode sumber] {lokasi}
Periksa laporan lalu lintas hewan dengan SMS laporan SKKH
Anda dapat mencari kode sumber menggunakan
KODE SUM
Jika penyakit tersebut diduga berasal dari lokasi lain yang diketahui, masukkan kode lokasi (tidak wajib)
Uji diagnostik
Uji cepat
Jika dilakukan uji cepat, laporkan dengan SMS:
Format SMS Uji cepat:
UC [ID kasus] [kode uji] ([kode spesies] [jumlah positif] [jumlah negatif]...)
Kode uji: untuk mencari kode, kirim SMS
KODE UC
Meskipun uji cepat dilakukan, Anda harus mengirimkan sampel ke laboratorium untuk konfirmasi
Anda juga perlu mengisi form pengajuan laboratorium untuk pengiriman ke laboratorium bersama dengan sampel
Pengajuan Sampel ke Laboratorium
Jika memungkinkan, ambil dan kirim sampel ke laboratorium (telepon/kontak petugas laboratorium untuk memastikan jenis dan jumlah sampel yang benar untuk penyakit tersebut)
Format SMS Pengiriman Sampel laboratorium:
LAB [ID kasus] ([jenis spesimen] [bentuk spesimen] {seksi} [jumlah spesimen]...) [lab ID]
Jenis spesimen: kirim SMS
KODE JS
Bentuk spesimen: kirim SMS
KODE BS
Seksi laboratorium: kirim SMS
KODE SE
Lab ID: kirim SMS
CKI [jenis infrastruktur] [lokasi]
Pengajuan Sampel ke Laboratorium
Jika memungkinkan, ambil dan kirim sampel ke laboratorium (Telepon/Kontak petugas laboratorium untuk memastikan jenis dan jumlah sampel yang benar untuk penyakit tersebut)
Format SMS Pengiriman Sampel laboratorium:
LAB [ID kasus] ([jenis spesimen] [bentuk spesimen] {seksi} [jumlah spesimen]...) [lab ID]
Jenis spesimen: kirim SMS
KODE JS
Bentuk spesimen: kirim SMS
KODE BS
Seksi laboratorium: kirim SMS
KODE SE
Lab ID: kirim SMS
CKI [jenis infrastruktur] [lokasi]
Diagnosis
Apakah anda dapat membuat diagnosis definitif di lapangan?
Jika Ya:
Format SMS Diagnosis definitif:
DX [ID kasus] [diagnosa]
Kode penyakit: gunakan cari kode penyakit
CKP [penyakit]
Jika Tidak, dan Anda ingin memperbaiki diagnosa banding, laporkan dengan SMS:
Format SMS – Gunakan Laporan Respons:
R [ID Kasus] [dikunjung (K/T)] [diagnosa banding,diagnosa banding...] {diagnosa lain}
Kode penyakit: gunakan cari kode penyakit
CKP [penyakit]
Penyakit prioritas tinggi
Apakah diagnosis atau diagnosis diferensial meliputi:
- Rabies? - lengkapi informasi khusus untuk investigasi Rabies
- Flu burung? - lengkapi informasi khusus untuk investigasi HPAI
Tindak lanjut
Lakukan kunjungan lanjutan untuk menilai tindakan pengendalian setidaknya sekali per minggu. Jika ada informasi baru, laporkan dengan SMS yang sesuai.
Apakah penyakit masih berlanjut?
Jika Ya:
catat hewan yang terkena:
Format SMS Laporan tindak lanjut:
LTL [ID kasus] ([spesies] [jumlah sakit] [jumlah mati] [jumlah dimusnahkan/potong bersyarat] [jumlah berisiko]...) {selesai}
Jika Tidak:
wabah telah berakhir dan tidak lagi dibutuhkan kunjungan lanjutan. Kirim pesan LTL terakhir dengan menambahkan "Y" terakhir untuk mengindikasikan bahwa wabah telah berakhir:
Format SMS Laporan tindak lanjut:
LTL [ID kasus] ([spesies] [jumlah sakit] [jumlah mati] [jumlah dimusnahkan/potong bersyarat] [jumlah berisiko]...) {selesai}
Respons
Data apa yang harus dikumpulkan selama sebuah respons pada sebuah penyakit penting?
Kegiatan-kegiatan yang terlibat dalam merespons sebuah penyakit penting akan amat beragam, bergantung pada lokasi, tingkat penyebaran, sifat urgensinya, strategi untuk pengendalian, dan banyak faktor lainnya.
- Pengobatan
- Culling/Pemusnahan
- Vaksinasi
- Surveilans
- Tindakan lain
Cara iSIKHNAS mengumpulkan data ini
Data yang dihasilkan dalam sebuah respons | kode SMS iSIKHNAS |
---|---|
Pengobatan | OB |
Culling/pemusnahan ternak | CUL |
Vaksinasi | VAK |
Surveilans lapangan | SLAP |
Surveilans laboratorium | SLAB |
Tindakan lain | TL |
Rangkuman: Pesan-pesan yang digunakan dalam sebuah respons penyakit penting
- CUL: Culling/Pemusnahan
- SLABː Surveilans Labatorium
- SLAPː Surveilans Lapangan
- VAK: Vaksinasi
- OB: Pengobatan
- TL: Tindakan Lain
Formulir 2 - Respons
Panduan ini dibuat untuk membantu dalam pelaporan respons penyakit hewan prioritas melalui SMS. Kegiatan respons yang diperlukan untuk penanganan penyakit mungkin berbeda antara satu penyakit dan penyakit yang lainnya, maka tidak semua kegiatan yang tercantum mungkin diperlukan dalam penggunaannya.
Formulir ini digunakan sebagai panduan hanya untuk dokter hewan selama kegiatan lapangan yang diatur dalam sebuah respons penyakit penting: (penyakit prioritas nasional, penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi, zoonosis, tanda-tanda yang tidak biasa, atau diduga sebagai penyakit baru atau penyakit yang baru muncul). Semua data harus dikirim dengan segera melalui SMS ke iSIKHNAS menggunakan format yang digambarkan di dalam formulir ini. Formulir ini harus digunakan sebagai lembar kerja untuk membantu pengiriman SMS - jangan mengirimkan formulir ini.
Untuk melakukan kegiatan investigasi dan respons penyakit prioritas menggunakan formulir ini, staf harus memastikan ID kasus dan kode lokasi tempat kasus tersebut "sebelum" terjun ke lapangan untuk investigasi. Semua pesan SMS yang terkirim selama investigasi penyakit prioritas membutuhkan ID kasus yang secara otomatis dibuat oleh iSIKHNAS segera setelah laporan penyakit U atau P dikirim dari lapangan. Anda juga membutuhkan ID Program untuk kegiatan seperti culling, vaksinasi, dan surveilans (laboratorium dan lapangan).
Catat ini di formulir untuk membantu anda karena anda mungkin membutuhkannya untuk beberapa pesan yang berkaitan dengan laporan respons ini.
Culling/Pemusnahan
Laporkan hewan yang sudah di-culling/dimusnahkan sebagai bagian dari kegiatan respons penyakit hewan yang dilaksanakan. Laporan yang terpisah dikirimkan setiap hari untuk desa yang berbeda.
CUL [ID program] ([spesies] [jumlah hewan]...) [ID lokasi]
- ID program: didapat dari koordinator LDCC atau iSKIHNAS
- Kode spesies: untuk mendapatkan daftar kode spesies, gunakan
KODE SP
- Kode lokasi: gunakan cari kode lokasi
CKL [nama lokasi]
Surveilans
Ada 2 cara melaporkan surveilans, bergantung pada jenis pengujian yang akan digunakan :
Surveilans lapangan
Digunakan untuk surveilans yang langsung menghasilkan kesimpulan di lapangan. Biasanya melalui pengamatan klinis atau pengujian dengan uji cepat.
SLAP [ID program] ([spesies] [jumlah positif] [jumlah negatif]...) [lokasi]
- ID program: didapat dari koordinator LDCC atau iSIKHNAS
- Spesies: untuk mendapatkan daftar kode spesies, gunakan
KODE SP
- Lokasi: gunakan cari kode lokasi
CKL [nama lokasi]
Surveilans laboratorium
Digunakan untuk surveilans yang menggunakan pengujian laboratorium. Spesimen dikumpulkan dari lapangan dan dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.
SLAB [ID program] ([species] [jumlah hewan]...) [lokasi] {ID laboratorium}
- ID laboratorium: kode laboratorium 6 digit. Gunakan daftar kode infrastruktur
DKI LAB {kode lokasi}
Vaksinasi
SMS ini digunakan untuk kegiatan vaksinasi yang sudah direncanakan dalam merespons wabah penyakit. Laporan yang terpisah dikirimkan setiap hari untuk desa yang berbeda.
VAK [ID program] ([spesies] [jumlah divaksinasi pertama] {jumlah booster}...) [lokasi]
- ID program: didapat dari koordinator LDCC atau iSIKHNAS
Tindakan lain
SMS ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain seperti KIE, disinfeksi, dsb.
TL [ID program] ([kode jenis tindakan] [jumlah]...) [lokasi]
- ID program: didapat dari koordinator LDCC atau iSIKHNAS
- Kode jenis tindakan: gunakan
KODE TL
- Lokasi: gunakan cari kode lokasi
CKL [nama lokasi]
Pengobatan
Apabila dilakukan pengobatan pada hewan, laporkan dengan SMS berikut ini :
OB [ID kasus] ([kode obat] [dosis per ekor] [jumlah hewan]...)
- ID kasus: didapat dari laporan asli, atau gunakan laporan desa
LAPD [kode desa]
- Kode obat: gunakan cari kode obat
CKO [obat]